
Profil Maruarar Sirait yang Bakal Jadi Menteri Perumahan Prabowo
Akhir-akhir ini, Ia kerap kali tertangkap kamera sedang bersama dengan para konglomerat kelas naga yang bergerak di bidang properti tanah air. Halaman all
(Kompas.com) 17/10/24 14:00 106
KOMPAS.com - Maruarar Sirait disebut akan menjabat sebagai Menteri Perumahan di dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat ditemui di Gedung Makara Art Center Universitas Indonesia (UI), Depok, pada Rabu (16/10/2024).
"(Menteri Perumahan) Pak Maruarar Sirait," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, ia juga menyebut untuk Wakil Menteri (Wamen) Perumahan akan diisi oleh Fahri Hamzah.
"(Fahri Hamzah) Wakil Menteri Perumahan," imbuhnya.
Sementara untuk Hashim sendiri mengaku akan tetap aktif di Satgas Perumahan untuk memberikan pengarahan kepada Menteri dan Wamen Perumahan.
"Jadi, saya penasihat. Saya pembimbing mereka nanti," pungkasnya.
Sebelumnya, pria akrab disapa Ara ini telah disinggung terkait posisi yang akan dijabatnya pada pemerintahan Kabinet Prabowo-Gibran. Termasuk kemungkinannya menduduki jabatan Menteri Perumahan Rakyat.
"Nanti Pak Prabowo yang sampaikan lah ya," ujarnya usai menemui Prabowo di kediaman Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024), dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.
Yang pasti, menurut Ara, Prabowo berpesan kepadanya agar bekerja keras dalam menjalankan tugas kelak.
"Ya yang penting doakan kami sehat ya, tetap rendah hati, dan bisa bekerja sama dengan seluruh stakeholder, Bupati, Wali Kota, Gubernur, dan Kementerian lainnya, teman-teman dari Polri, karena memang tugas kami semoga bisa membantu rakyat Indonesia," tukasnya.

Profil Maruarar Sirait
Pria kelahiran Medan pada 23 Desember 1969 itubukanlah wajah baru di dunia politik Indonesia. Ia merupakan mantan Politikus PDI-P serta anggota DPR RI selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Ara juga merupakan putra dari Sabam Sirait, Politikus senior PDI-P sekaligus mantan anggota DPR RI yang juga dikenal sebagai orang dekat Megawati Soekarnoputri.
Namanya mungkin mulai menjadi perbincangan hangat publik ketika memutuskan hengkang dari PDI-P pada Januari 2024. Apalagi alasannya hengkang dari PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di mana kemudian, Ara memutuskan untuk bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Adapun selama periode kurang lebih satu tahun ini, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu juga kerap kali tertangkap kamera sedang bersama dengan para konglomerat kelas naga yang bergerak di bidang properti tanah air. Momen-momen itu ada kaitannya dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Misalnya pada 11 Agustus 2023, Ara tampak mendampingi konsorsium investor dalam negeri yang dipimpin Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik Agung Sedayu Group (ASG) mengunjungi IKN bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang kala itu dijabat Bahlil Lahadalia.
Selanjutnya pada 21 September 2023, ia turut menaghadiri proses peletakan baru pertama (groundbreaking) pembangunan Hotel Nusantara di IKN yang dilakukan oleh Jokowi.
Hotel Nusantara merupakan proyek properti besutan investor yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara. Konsorsium ini terdiri dari ASG, Salim Group, Astra Group, Sinarmas Group, Kawan Lama Group, Mulia Group, Pulau Intan, Alfa Group (Alfamart), Barito Pacific, dan Adaro Group.
Lalu, pada 6 Desember 2023, Ara juga mengunggah foto di akun Instagram nya sedang makan malam bersama dengan Aguan, Prajogo Pangestu (pemilik Barito Pacific), Franky Wijaya (pemilik Sinarmas Group), dan Boy Thohir (pemilik Adaro Group).
Di dalam unggahannya Ara menyebut sedang makan malam dan berdiskusi tentang IKN dengan para pengusaha senior itu.
Yang terbaru, ia juga tampak mengikuti prosesi Upacara 17 Agustus 2024 di Istana Negara, IKN, bersama Franky Widjaya, Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, hingga Theodore Permadi Rachmat.
(Penulis: Yohana Artha Uly | Editor: Erlangga Djumena)