Serangan Israel di Permukiman Gaza, Puluhan Orang Tewas
Pasukan Israel kembali menyerang wilayah permukiman di Jalur Gaza hingga menewaskan puluhan orang atau hilang.
(Kompas.com) 21/11/24 17:07 1620
JALUR GAZA, KOMPAS.com -Pasukan Israel kembali menyerang wilayah permukiman di Jalur Gaza. Akibatnya, puluhan orang tewas atau tidak diketahui keberadaannya.
Hal itu dikatakan badan pertahanan sipil Gaza pada Kamis (21/11/2024). Diketahui, serangan itu terjadi di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan.
Menurut direktur fasilitas di RS tersebut, Hossam Abu Safiya, kepada AFP, ada puluhan orang tewas atau hilang.
"Proses pengambilan jenazah dan korban luka terus berlanjut. Jenazah tiba di rumah sakit dalam keadaan hancur berkeping-keping," tutur dia.
Serangan lain dilaporkan terjadi di lingkungan Kota Gaza.
Juru Bicara Pertahanan Sipil Mahmud Bassal menjelaskan, pihaknya mendapatkan korfirmasi ada 22 orang tewas yang dipindahkan ke rumah sakit usai serangan menargetkan sebuah rumah.
Pada Kamis ini, utusan AS Amos Hochstein bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mencari gencatan senjata dalam perang di Lebanon.
Pertemuan Hochstein di Lebanon minggu ini menunjukkan beberapa kemajuan dalam upaya untuk mengakhiri perang tersebut.
Namun di sisi lain, Amerika Serikat pada Rabu memveto sebuah desakan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata yang menurut Washington akan membuat Hamas semakin berani.
Dalam pidato yang menantang, pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengancam akan menyerang pusat komersial Israel Tel Aviv sebagai balasan atas serangan terhadap ibu kota Lebanon.
"Israel tidak dapat mengalahkan kami dan tidak dapat memaksakan persyaratannya kepada kami," kata Qassem dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Diketahui, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka-angka resmi Israel.
Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas akibat perang yang terjadi telah mencapai 43.985 orang, sebagian besar warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap angka-angka itu dapat diandalkan.
Sementara itu, lebih dari 3.544 orang di Lebanon telah tewas sejak bentrokan dimulai, kata pihak berwenang, sebagian besar sejak akhir September.
Di antara korban itu, terdapat lebih dari 200 anak-anak, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
#lebanon #jalur-gaza #hamas #gencatan-senjata #hizbullah #pasukan-israel