
Maruarar Klaim Sepaham dengan Megawati soal Anies dan Akar Rumput PDIP
Ia menyebut hal itu menjadi alasan Megawati tak jadi mengusung Anies meski elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu tinggi.
(detikFinance) 22/11/24 15:00 1806
Jakarta -Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara mengklaim memiliki pemahaman yang sama dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri soal soal Anies Baswedan. Pemahaman yang sama tersebut, kata Ara, menjadi alasan PDIP urung mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024.
"Saya yakin Ibu Mega pada akhirnya tidak memilih Anies karena pandangannya sama kayak saya. Kan Anies sempat digadang-gadang mau jadi calon gubernur dari PDI. Betul ya? Karena Ibu Mega memahami apa yang saya pahami," kata Ara dalam acara Survei Indikator Politik di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Eks kader PDIP ini menilai akar rumput partai berlambang banteng itu tak akan memilih Anies. Ia menyebut hal itu menjadi alasan Megawati tak jadi mengusung Anies meski elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu tinggi.
"Pemahamannya sama, bahwa grassroot-nya PDI Perjuangan itu tidak memilih Pak Anies, karena secara ideologi berbeda. Dan itu saya memahami pandangan Ibu Mega itu. Makanya walaupun elektabilitasnya Anies tinggi, tetapi tidak (diusung), makanya waktu itu tidak hanya mencalonkan karena soal elektabilitas," ujarnya.
Menurut Ara, Pramono juga harus memiliki pemahaman yang sama. Menurutnya Megawati sudah mempertimbangkan panjang hal ini.
"Soal elektabilitas, Anies waktu itu jauh di atas Ridwan Kamil, apalagi Pramono. Jadi pertimbangan waktu itu karena Ibu Mega memahami itu, memahami bahwa grassroot dari PDI, akar rumput PDI itu tidak memilih Anies. Karena itu proses sudah panjang," tutur Ara.
Dia menilai Pramono lupa akan pemahaman tersebut. Ara pun hendak mengingatkan Pramono.
"Nah yang saya mau sampaikan ini sebenarnya pandangan saya sama Ibu Mega sama. Makanya Ibu Mega walaupun elektabilitas Anies tinggi, tetapi tidak mencalonkan. Tidak mencalonkan Anies. Kalau semata-mata pertimbangannya elektabilitas, harusnya sudah dicalonkan. Nah, sekarang mungkin Pramono lupa itu, baru saya ingetin sekarang tapi nggak apa," tambahnya.
Ara sebelumnya menyampaikan terima kasih lantaran Anies sudah mendukung Pramono dan Rano Karno (Si Doel). Ia yakin kaum non-muslim akan beralih dari Pramono dan Doel, usai Anies mendeklarasikan dukungan.
"Saya terima kasih. Kalau Anies mendukung Pram, itu dari segi kompetitor politik saya mengerti ini bagus. Karena soal ideologi dan soal itu itu sudah berbedanya sudah berbeda. Sudah terlalu jauh. Ridwan Kamil sudah mengalami itu dengan PKS. Saya juga fair pemilih Ridwan Kamil itu yang non-muslim juga agak sulit menerima wakil daripada PKS. Itu faktanya juga. Saya pun non-muslim. Jadi saya tahu itu," kata Ara.
Ia menyebut ketidaksukaan atas Suswono sebagai pendamping RK sudah terjadi berbulan-bulan lalu dan bisa dinetralisir kan. Namun, hal ini berbeda dengan dukungan Anies ke Pramono-Doel yang berlangsung baru-baru ini.
"Karena ridwan Kamil sama Suswono itu sudah 3-4 bulan lalu. Tetapi Anies mendukung Rano Karno dan Pramono, mungkin 2 minggu ini jadi itu, terjadinya baru sekarang. Makanya trennya turun karena menurut saya, sekarang itu kan analisa ya, kalau nggak saya nggak bisa bikin hari ini 5 acara di basis-basis non-muslim," imbuhnya.
(dwr/aud)#suswono #elektabilitas-anies #partai #partai-gerindra #pks #politik #gerindra #gubernur #ibu-mega #megawati-soal-anies #anies #politikus #jakarta-pusat #pilgub-jakarta-2024 #rk #elektabilitas-mantan-gubernur-dki-jak