Program Makan Bergizi Gratis di Brebes Kembali Dimulai, Penambahan 500 Porsi
Program Makan Bergizi Gratis di Brebes kembali dilanjutkan setelah sempat dihentikan. Siswa dan orangtua bersyukur atas kebijakan ini. Halaman all
(Kompas.com) 23/01/25 16:23 21644
BREBES, KOMPAS.com - Setelah sempat dihentikan selama sehari, program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ribuan pelajar di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali dilanjutkan mulai Kamis (23/1/2025).
Sebanyak 10 sekolah di Kecamatan Songgom menerima kiriman makanan sehat dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didampingi oleh pihak Koramil Songgom.
Sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini meliputi TK Pertiwi Songgom, SDN 1-6 Songgom, SDN 8 Songgom, SMPN 3 Songgom, dan SMKN 1 Songgom.
Penambahan sekitar 500 porsi makanan bergizi juga disediakan untuk satu sekolah TK dan ibu hamil di wilayah Kecamatan Songgom.
"Hari ini (Kamis 23/1/2025) sudah mulai didistribusikan lagi ke 10 sekolah. Kemudian ada penambahan untuk satu TK dan ibu hamil. Penambahan sekitar 500 porsi," kata Komandan Koramil Songgom, Kapten Caj Bambang, saat dikonfirmasi wartawan.
Kapten Caj Bambang juga menambahkan bahwa para Babinsa di lapangan telah melakukan monitoring pendistribusian makanan bergizi.
"Selama kegiatan distribusi berjalan aman dan lancar," pungkasnya.
Sebelumnya, program MBG yang telah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025 untuk 3.000 siswa di 10 sekolah di Kecamatan Songgom dihentikan sementara setelah masa uji coba dinyatakan selesai pada Rabu (22/1/2025).
Orangtua dan siswa berharap agar program tersebut dapat dilanjutkan karena sangat membantu, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
"Dari WA grup mengabarkan bahwa hari ini sementara dihentikan dulu sampai nanti ada pemberitahuan lagi. Untuk alasannya saya sementara belum tahu," ungkap Agus Marwoso, Wakil Kepala SDN 3 Songgom, saat ditemui di kantornya, Rabu (22/1/2025).
Agus menambahkan, beberapa siswa mengaku kecewa setelah mendengar penghentian program, terutama siswa yang berangkat ke sekolah tanpa sarapan.
"Tadi pagi anak-anak menanyakan, bahkan ada yang belum sarapan menunggu makanan bergizi, karena anak-anak sangat senang sekali," kata Agus.
Ia berharap agar program MBG dapat dilanjutkan kembali, mengingat manfaatnya bagi siswa yang mayoritas berasal dari keluarga kurang mampu. "Siswa di sini rata-rata berasal dari keluarga petani, pembuat batu bata, dan pencari pasir. Memang kebanyakan dari keluarga kurang mampu," tambahnya.
Salah satu wali murid, Istiana (35), juga mengungkapkan kebahagiaannya terhadap program MBG.
Ia berharap program tersebut dapat dilanjutkan. "Anak saya kalau di rumah makan sendiri kurang lahap. Kalau di sekolah makan bareng-bareng temannya senang. Selain itu juga bisa menghemat biaya rumah tangga," kata Istiana.
Kondisi serupa juga terjadi di SMP Negeri 3 Songgom, yang tidak menerima kiriman makanan bergizi pada hari yang sama.
Para siswa mendapatkan informasi tentang penghentian sementara program ini pada Selasa (21/1/2025) malam. "Sudah tahu hari ini tidak dapat. Tahunya semalam info dari guru. Akhirnya uang saku hari ini dibanyakin. Harapannya ya masih berlanjut," kata Zahwa, siswa kelas 8 SMPN 3 Songgom.
Wakil Kepala SMPN 3 Songgom, Dewi Antari, mengonfirmasi penghentian sementara program makan bergizi gratis.
"Informasi itu lewat WA dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Untuk pemberhentiannya karena masa uji coba sudah cukup. Jadi dihentikan dulu. Belum ada pemberitahuan kapan akan dimulai lagi," jelas Dewi.
Dewi menambahkan bahwa hingga saat ini, tidak ada siswa yang mengeluh karena tidak mendapatkan makanan bergizi gratis.
Beberapa dari mereka bahkan menambah uang saku untuk makan. "Kami berharap makan bergizi gratis bisa dilanjutkan karena ini merupakan program pemerintah yang sangat dibutuhkan oleh siswa," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pendamping Program Makan Bergizi Gratis di Brebes sekaligus Komandan Kodim 0713 Brebes, Letkol Inf Saptono Broto, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di Songgom hanya dihentikan sehari setelah masa uji coba selesai.
"Sebenarnya bukan dihentikan, jadi masa uji cobanya sudah selesai. Sehingga ada break (istirahat) sehari. Untuk penyiapan, langsung dipegang yayasan yang ditunjuk oleh BGN (Badan Gizi Nasional) dari pusat," katanya.
Diketahui, 10 sekolah di Kecamatan Songgom menjadi sasaran program makan bergizi gratis ini, yang menyasar 3.000 siswa dari tingkat TK hingga SMA/SMK yang dimulai sejak 6 Januari 2025.