
Fahri Hamzah Minta Developer Pakai Bata Interlock untuk Bangun Rumah
'Kami punya barang bagus ini, gimana caranya supaya dipakai rakyat. Nah ini kita lagi mulai omon-omon, setelah itu kita eksekusi,' ungkap Fahri. Halaman all
(Kompas.com) 24/01/25 15:00 22051
PADANG, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah meminta developer atau pengembang memanfaatkan bata interlock presisi (BIP) untuk membangun rumah.
Hal ini disampaikannya usai meninjau pabrik bata interlock PT Semen Padang yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia Group (SIG) di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (24/1/2025).
"Kita dorong dan menjadi realitas baru kita ke depan," ujar Fahri.
Menurutnya, bata interlock memiliki banyak kelebihan dibandingkan material bangunan biasa, yakni masa pembangunan lebih cepat, presisi tinggi, tahan api, membuat ruangan terasa lebih sejuk, hingga tahan gempa.
Apalagi, Fahri Hamzah mengaku pernah menjadi Ketua Tim Pengawasan Penyelenggaraan Bantuan Kepada Bencana Alam dan menemukan rumah yang luluh lantak akibat gempa berkekuatan 7 skala richter.
Karenanya, Fahri berpendapat bahwa material tahan gempa perlu diterapkan secara masif di Indonesia, termasuk untuk mendukung program 3 juta rumah.
"Ini akan membuat rumah-rumah yang kita bangun ke depan itu sudah dengan kualifikasi sehingga enggak ada lagi cerita orang Indonesia itu rumahnya enggak kuat, sedikit kena bencana langsung rusak dan sebagainya enggak lagi ke depan," lanjut Fahri.
"Kami punya barang bagus ini, gimana caranya supaya dipakai rakyat. Nah ini kita lagi mulai omon-omon, setelah itu kita eksekusi," ungkap Fahri.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan bahwa pihaknya siap memasok bata interlock untuk program 3 juta rumah.
Saat ini, bata interlock baru diproduksi oleh Semen Padang. Namun ke depannya, teknologi pembuatan bata interlock tersebut akan diduplikasi ke anak perusahaan SIG lainnya.
"Dari sisi kapasitas produksi sebesar 55 juta ton per tahun yang padahal kebutuhannya hanya 10-15 juta ton per tahun (kebutuhan bata interlock untuk program 3 juta rumah), Insya Allah bisa terpenuhi semua," kata Donny.
Sebagai informasi, bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.
Material ini terbuat dari campuran semen, tanah liat, pasir, dan bahan khusus lainnya.
Dengan bata interlock, waktu yang dibutuhkan untuk membangun rumah hanya berkisar antara 15-30 hari.
Material ini telah dipakai di sejumlah perumahan subsidi oleh pengembang yang masuk ke dalam Real Estat Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), hingga rumah contoh tipe 36 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
#developer #fahri-hamzah #pengembang #3-juta-rumah #bata-interlock-presisi-bip