
Dadan Hindayana Dinilai Perlu Buka Suara Merespons Kritik Publik
Kepala BGN Dadan Hindayana dinilai perlu buka suara merespons kritikan berbagai pihak terkait dirinya yang membuka peluang serangga seperti belalang dan ulat sagu... | Halaman Lengkap
(SINDOnews Ekbis) 01/02/25 15:00 24859
JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dinilai perlu buka suara merespons kritikan berbagai pihak terkait dirinya yang membuka peluang serangga seperti belalang dan ulat sagu jadi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelumnya, Dadan membuka peluang untuk memasukkan serangga ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.Langkah itu dilakukan lantaran serangga bisa menjadi sumber protein. ?Sebaiknya Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons kritik berbagai pihak terkait dengan wacana yang dilontarkan mengenai serangga menjadi menu Makan Bergizi Gratis (MBG),? ujar Pengamat Politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas kepada SindoNews, Sabtu (1/2/2025).
?Wacana yang disampaikan oleh Dadan sudah membuat gaduh, sudah seharusnya Kepala BGN tersebut segera merespons terkait dsehingga tidak membuat polemik berkepanjangan,? sambungnya.
Fernando mengatakan, jangan sampai Dadan dianggap tidak memiliki gagasan yang jelas terkait dengan wacana yang disampaikannya karena tidak mampu menjawab terkait dengan respons yang disampaikan oleh berbagai kalangan.
Dia menuturkan, Dadan juga akan dianggap seperti seolah bekerja sendiri karena memunculkan wacana tanpa terlebih dahulu dibahas secara tuntas di BGN sehingga membuat kegaduhan.
?Terbukti dari respons yang diberikan terkait wacana memasukkan serangga MBG dari berbagai kalangan baik MUI, dokter, dan masyarakat yang menganggap usulan tersebut mendapat penolakan,? pungkasnya.
Wacana Serangga Jadi Menu Makan Bergizi Gratis
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang untuk memasukkan serangga ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah). Langkah itu dilakukan lantaran serangga bisa menjadi sumber protein."Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga (seperti) belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).
Kendati demikian, Dadan menilai serangga menjadi alternatif menu dalam program MBG. Apalagi, kata dia, bila ada sejumlah daerah yang terbiasa memakan serangga. "Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, itu bisa menjadi menu di situ," katanya.
Dadan menegaskan BGN tak menetapkan standar menu nasional, melainkan standar komposisi gizi. Ia pun menilai, sumber protein tergantung pada potensi sumber daya lokal di suatu daerah. "Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya," kata Dadan.
"Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telur lah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikanlah yang mayoritas, seperti itu. Sama juga dengan karbohidratnya, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Meskipun nasi mungkin diberikan juga," imbuhnya.
(rca)
#dadan-hindayana #badan-gizi-nasional #serangga #makan-bergizi-gratis #belalang