
Qatar dan UAE Siap Danai Program 3 Juta Rumah, China-India Minat di Konstruksi
Kadin Indonesia menyebut sejumlah negara tertarik mendanai program 3 juta rumah di Indonesia.
(IDX-Channel) 11/02/25 21:30 28523
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut sejumlah negara tertarik mendanai program 3 juta rumah di Indonesia yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, negara yang berminat berinvestasi untuk program 3 juta rumah yaitu Qatar dan United Arab Emirates (UAE). Sementara China dan India ingin berpartisipasi dari sisi konstruksi.
"Ini sangat bagus dan kita dengar dari Qatar dan juga dari UAE itu sangat antusias dari sisi pendanaan. Kemudian dari China dan India kemarin kita balik juga sangat tertarik dari sisi konstruksinya," ujar Anindya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).
Dia menuturkan, Kadin, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan beberapa asosiasi di sektor properti sudah melangsungkan pertemuan untuk membahas program tersebut.
Adapun hingga akhir 2025 pemerintah menargetkan 250 ribu unit rumah yang bisa direalisasikan. Untuk mencapai target, pemangku kepentingan, termasuk Kadin, terus mempererat kolaborasi.
"Kalau tidak salah angka yang disampaikan oleh Pak Ara tahun ini mungkin sekitar 250 ribu. Dan segala macam inovasi sudah dilakukan baik dengan menghilangkan PPN, lalu juga semacam membuat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dipercepat dan digratiskan," ucapnya.
Ketika dikonfirmasi ihwal rencana Kadin memberikan lahan untuk kebutuhan pembangunan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Anindya mengatakan opsi itu bisa saja dilaksanakan apabila memungkinkan.
Menurutnya, ada dua skema yang dapat ditempuh Kadin. Salah satunya ikut menyediakan rumah murah.
"Nah, apakah nanti ada beberapa perusahaan yang mungkin lebih besar menjadi bagian dari CSR untuk melakukan penghibahan? mungkin saja. Tapi untuk keberlanjutan, bagaimana (caranya) teman-teman bisa menyukseskan program ini," kata Anindya.
(NIA DEVIYANA)