Protes Gaya Kepemimpinan Ara, Pengembang Pesimis 3 Juta Rumah Jalan

Protes Gaya Kepemimpinan Ara, Pengembang Pesimis 3 Juta Rumah Jalan

Untuk diketahui, 3 Juta Rumah akan dilaksanakan masinh-masing 1 juta rumah di perkotaan, pesisir, maupun perdesaan. Halaman all

(Kompas.com) 19/02/25 20:00 31670

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Junaidi Abdillah mengkritisi gaya kepemimpinan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara soal program 3 Juta Rumah.

Junaidi mengatakan dalam konferensi pers bersama empat asosiasi pengembang lainnya di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Empat asosiasi pengembang yang dimaksud adalah Real Estat Indonesia (REI), Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Asosiasi Pengembang dan Pemasar Perumahan Nasional (Asprumnas), serta Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya).

Junaidi mengatakan, pengembang merasa yang awalnya optimistis menjadi pesimis karena sikap Ara.

“Program 3 juta rumah ini optimis bisa berubah menjadi pesimis. Kenapa akan pesimis? Yang mana presiden untuk program 3 juta ternyata masih belum dijalankan dengan baik oleh pemerintahan,” jelas Junaidi.

Untuk diketahui, 3 Juta Rumah akan dilaksanakan masinh-masing 1 juta rumah di perkotaan, pesisir, maupun perdesaan.

“Kalau kondisi pemerintahan BKP Ini cara pemimpin dan kaya kepemimpinannya Itu saya anggap mematikan kegiatan di publik. Padahal apa yang disampaikan dia banyak program-program yang belum bisa dijalankan Tapi wacananya sangat tinggi, tapi belum bisa dijalankan,” tegas dia.

Sedangkan Ketua Umum DPP REI Joko Suranto, keluhan pertama terkait dengan tidak adanya rasa perlindungan pendampingan dari pemerintah terhadap pengembang.

“Kami mendapatkan stigma, kami mendapatkan kondisi bahwa pengembang harus salah dan sebagainya,” ungkap Joko dalam kesempatan yang sama.

Kedua, keluhan yang dirasakan pengembang adalah rasa takut terhadap usaha yang mereka jalani.

Menurut Joko, tak sedikit pengembanh yang hanya mengembangkan perumahan dengan luasan kurang dari 1 hektar.

“Masa depannya sudah dipertaruhkan semuanya. Masa depan keluarganya juga akan menjadi sesuatu yang menimbulkan tanda tanya,” lanjut Joko.

Ketiga, pengembang merasa tidak mendapatkan kenyamanan terkait kepastian dalam usaha mereka.

#perumahan #pengembang-perumahan #maruarar-sirait #kementerian-perumahan-dan-kawasan-permukiman #kementerian-pkp

https://www.kompas.com/properti/read/2025/02/19/200000821/protes-gaya-kepemimpinan-ara-pengembang-pesimis-3-juta-rumah-jalan