
Titik Terang Perampok Sadis yang Bunuh Korbannya di Perumahan Jimbaran
Polisi mengungkap perampokan di Jimbaran yang mengakibatkan kematian Kartini (57) dan luka parah pada anaknya, Dika. Penyelidikan terus dilakukan.
(detikFinance) 24/02/25 07:42 33032
Polisi menemukan titik terang perampok yang menyasar rumah Nomor 6 di Blok III Perumahan Kori Nuansa Barat, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Perampok itu membunuh seorang penghuni rumah bernama Kartini (57), pukul 03.10 Wita, Minggu (23/2/2025). Anak Kartini, Dika (25), mengalami luka parah dianiaya pelaku.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira, mengatakan polisi sudah memburu keberadaan pelaku sejak awal dilaporkan. Empat mobil polisi menyebar di sekitar permukiman itu seusai laporan diterima. Polisi juga sudah mendatangi rumah Kartini.
"Ya, masih kami selidiki. Sempat kami kirim empat armada (empat mobil polisi)," kata Yudistira ditemui detikBali.
Periksa Tetangga dan Kuli Bangunan
Seusai tiba di rumah Kartini, polisi langsung melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi seperti tetangga Kartini dan kuli bangunan rekan seprofesi terduga perampok turut diperiksa.
Setelah meminta keterangan sejumlah saksi, ciri-ciri perampok itu menjadi bekal polisi memburunya. Hanya saja, Yudistira enggan membeberkan lebih jauh soal perburuan itu.
Terkait barang apa saja yang digasak perampok saat menyatroni rumah Kartini, Yudistira juga masih irit bicara. Motif belum dapat diketahui selama perampoknya belum tertangkap.
"Yang pasti, beberapa saksi sudah kami periksa. Tapi, kami belum dapat memastikan apa yang hilang. Motifnya juga masih kami dalami," kata Yudistira.
Tetangga Beberkan Ciri Fisik Perampok
Pak Jo (50), begitu nama panggilannya, adalah tetangga yang sempat dimintai tolong oleh anak Kartini, Dika. Setelah tahu tetangganya baru saja dirampok dan dianiaya, dia baru ingat ada proyek bangunan di belakang rumah Dika.
Jo teringat hal itu karena mendengar suara seperti orang melompat dan jatuh dari ketinggian. Lalu, Jo bergegas menuju lokasi proyek bangunan itu.
Awalnya, dirinya tidak mendapati seorang pun di lokasi proyek bangunan itu. Tak lama, dia melihat ada tiga kuli bangunan. Mulailah Jo bertanya apakah ada orang yang melompat dan lari melewati proyek bangunan itu.
"Lalu, (Jo melihat) ada yang duduk satu. Saya tanya, berapa orang (yang tinggal di proyek bangunan itu). Dijawab, tiga orang. Terus saya tanya ada suara teriakan, ngakunya dia dengar," kata Jo.
"Terus saya tanyain ada orang lari ke sini. Katanya, ada teman saya. Dia nggak ada, tapi tiba-tiba ada di sini. Dia ambil baju-bajunya, kata kuli bangunan yang di situ," imbuhnya.
Tampang Pelaku
Setelah tahu itu rekan kerja si perampok, Jo meminta kuli bangunan itu menghubunginya. Sempat dia melihat tampang si perampok itu dari profil foto WhatsApp di ponsel teman kuli bangunannya.
Warna kulit terang, rambut cepak biasa, postur tubuh agak kekar, dan tinggi badan sekitar 160 sentimeter. Jo mengaku diberi tahu Dika bahwa perampok itu kukunya panjang, memakai jaket warna hitam, dan celana pendek.
"Pakai jaket hitam, celana pendek, badan tegap agak berotot. Dia pendek, masih muda orangnya. Kukunya panjang, rambut, cepak biasa. Tinggi sekitar 160 sentimeter," ungkap Jo
Jo sempat meminta kuli bangunan itu menghubungi terduga perampok itu. Namun, tak digubris. Lalu, kuli bangunan itu kembali menghubungi temannya dengan pesan WhatsApp. Tak lama, dia mendapat balasan pesan Whatsapp dari temannya itu yang mengatakan dia pergi ke Ubud.
"Temannya sempat WhatsApp (terduga) pelaku. Dibalas, katanya ke Ubud. (Kerja) di sini gaji kecil," kata Jo.
Kronologi Perampokan
Jo menjelaskan peristiwa berdarah itu berawal saat istri Jo sedang nongkrong seorang diri di teras rumahnya. Pukul 03.10 Wita, istri Jo mendengar ada suara gaduh di rumah Kartini dan Dika.
Kartini awalnya tidak menggubris. Dia hanya masih berpikir ada tetangganya di sebelah rumah Dika di sisi barat yang sedang cekcok. Kemudian, dia mendengar suara seperti ada benda dihantamkan ke benda lain.
Saat itu, istri Jo belum sadar jika tetangga sebelah rumahnya sedang dirampok. Barulah saat ada teriakan minta tolong, istrinya bereaksi dan membangunkannya.
"Kejadiannya jam 03.20 (Wita). Anaknya (Dika) baru minta tolong jam 4. Ada suara gaduh. Kayak orang berantem. Ada suara minta tolong. Baru istri saya lari panggil saya," kata Jo.
Saat itu, Dika berteriak minta tolong. Jo menuturkan Dika meminta bantuan dirinya untuk menolong ibunya yang sedang sekarat di atas meja.
"Sepertinya memang habis dirampok. Tapi saya nggak tahu apakah ada barang yang hilang. Si anaknya (Dika) nggak bisa ngomong, karena masih trauma," katanya.
Jo lalu bergegas mengeluarkan mobilnya dan membawa Kartini ke rumah sakit. Sayang, Kartini tewas sebelum sempat dievakuasi ke rumah sakit.
Dika juga menjadi korban penganiayaan oleh perampok itu meski tak sampai tewas. Dia juga dievakuasi ke RS Bali Jimbaran untuk menjalani perawatan medis di wajahnya.
"Anaknya ngaku dicekek. Mukanya bonyok. Mukanya memar semua," tuturnya.
(hsa/nor)
#jimbaran #perampokan #kuta-selatan #pembunuhan #pembunuhan-di-kori-nuansa-jimbaran #perampokan-di-kori-nuansa-jimbaran #perampokan-di-jimbaran #perumahan-jimbaran #blok-iii-perumahan-kori-nuansa-barat #perampo