Banjir Bekasi: Rendam Perumahan Kemang IFI, Ketinggian Air Capai 3,5 meter

Banjir Bekasi: Rendam Perumahan Kemang IFI, Ketinggian Air Capai 3,5 meter

Perumahan Kemang IFI, Jatiasih, Bekasi terendam banjir dengan ketinggian sekitar 3,5 meter atau mecapai atap rumah. Warga mengungsi di lantai 2. Halaman all

(Kompas.com) 04/03/25 10:08 35691

KOMPAS.com - Banjir besar kembali menerjang Perumahan Kemang IFI, Jatiasih, Bekasi, pada Selasa (4/3/2025) pagi.

Ketinggian air mencapai 3,5 meter atau kurang lebih seatap rumah, dan lebih parah dibandingkan banjir awal tahun 2020.

“Sama banjir pada tahun 2020, lebih parah ini,” ujar seorang warga dalam siaran langsung akun TikTok @mochimaiza, dikutip Kompas.com (04/03/2025).

Banjir kali ini disebabkan oleh luapan air kiriman dari Bendungan Katulampa.

Akibatnya, perumahan tampak sepi tanpa aktivitas warga, sementara listrik padam sejak subuh, membuat situasi semakin sulit.

Warga Perumahan Kemang IFI Terjebak di Lantai Dua Rumah

Sejumlah warga memilih bertahan di lantai dua rumah mereka, membawa persediaan makanan secukupnya, terutama camilan untuk anak-anak.

“Untuk daerah tinggi saja, yang biasanya tidak banjir, ini kena banjir,” kata perekam video.
Meskipun kondisi semakin mengkhawatirkan, warga tetap berharap pihak berwenang segera memberikan bantuan. “Kita percaya saja sama yang menangani, pasti mereka lebih paham apa yang dibutuhkan,” lanjutnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait jumlah korban terdampak maupun upaya evakuasi yang dilakukan.

Hujan Deras di Puncak Bogor Sebabkan Banjir Jabodetabek

Intensitas hujan tinggi di wilayah Puncak Bogor sejak Minggu (2/3/2025) menyebabkan debit air di hulu Sungai Ciliwung meningkat drastis.

Hal ini memicu banjir yang melanda sejumlah wilayah Jabodetabek dan merusak infrastruktur.
Beberapa wilayah yang terdampak banjir antara lain Villa Nusa Indah 1 dan 2, Pondok Gede Permai, Bumi Mutiara, Kemang IFI, Jembatan Montreal Kota Wisata, Citra Indah Jonggol, serta Taman Galaxy Bekasi.

Enam jembatan dilaporkan putus, termasuk Jembatan Hankam di Cisarua yang merupakan akses utama Desa Lewimalang dan Jogjogan.

Menanggapi situasi ini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa pemerintah akan memperketat pemberian rekomendasi teknis untuk pembangunan jembatan di atas aliran sungai.

“Kami prihatin dengan kondisi masyarakat yang terdampak. Pemerintah akan hadir memberikan bantuan dan memperketat aturan pembangunan jembatan guna mencegah aliran air terhambat,” ujar Diana.

Diana juga mengimbau masyarakat agar tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai, mengingat penyempitan badan sungai menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir.

Puncak Bogor Sebagai Daerah Tangkapan Air

Kementerian ATR/BPN memastikan bahwa upaya menjadikan kawasan Puncak Bogor sebagai daerah tangkapan air akan terus berlanjut.

Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian ATR/BPN, Risdianto Prabowo, menegaskan bahwa integrasi aliran sungai dari hulu ke hilir menjadi fokus utama pemerintah.

“Sudah banyak bangunan yang melanggar tata ruang kami bongkar. Saya akan segera memperbarui data mengenai penertiban tata ruang ini,” ujar Risdianto.

Pembongkaran ini dilakukan sebagai langkah strategis dalam menata kawasan Puncak Bogor agar dapat berfungsi optimal sebagai daerah tangkapan air.

Hal ini sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabodetabekpunjur yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2020.

“Pembongkaran ini juga melibatkan beberapa kementerian dan pemerintah daerah,” tegasnya.

Peran Bendungan Kering Ciawi untuk Pengendalian Banjir

Sebagai langkah mitigasi banjir, Kementerian Pekerjaan Umum telah membangun Bendungan Kering atau Dry Dam Ciawi.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dengan luas genangan 39,40 hektar. Keberadaannya mampu mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Bendungan ini berfungsi untuk menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum mencapai Bendung Katulampa, yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Diharapkan dengan adanya infrastruktur ini, risiko banjir di Jabodetabek dapat ditekan secara signifikan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadebotabek Banjir, Pemerintah Perketat Rekomendasi Teknis dan Bangunan Liar Dibongkar ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir 3,5 Meter Rendam Perumahan di Jatiasih Bekasi, Lebih Parah dari 2020", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com

#banjir-bekasi #puncak-bogor #bendungan-katulampa #perumahan-kemang-ifi #warga-perumahan-kemang-ifi-terjebak-di-lantai-dua-rumah #banjir-bekasi-rendam-perumahan-kemang-ifi #hujan-deras-di-puncak-bogor

https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/03/04/100807888/banjir-bekasi-rendam-perumahan-kemang-ifi-ketinggian-air-capai-35