
Banjir Bekasi Parah, Air Capai Atap Rumah, Warga Terpaksa Dievakuasi
Sejumlah kompleks perumahan dan pemukiman padat penduduk di Kota Bekasi mengalami banjir parah akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak Senin. Halaman all
(Kompas.com) 04/03/25 10:27 35827
KOMPAS.com - Sejumlah kompleks perumahan dan pemukiman padat penduduk di Kota Bekasi mengalami banjir parah akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak Senin malam hingga Selasa dini hari (3-4 Maret 2025).
Selain itu, luapan air sungai juga memperparah kondisi, menyebabkan ketinggian air mencapai lebih dari dua meter di beberapa wilayah.
Banjir melanda perbatasan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, serta Villa Nusa Indah 2 di wilayah Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Air yang meluap dari Kali Cikeas menyebabkan ketinggian banjir di Perumahan Villa Jatirasa di Jatiasih mencapai dua meter, bahkan dalam beberapa kasus sudah menyentuh atap rumah warga.
Sejumlah warga di Villa Nusa Indah 2 harus dievakuasi menggunakan perahu karet pada Selasa dini hari akibat derasnya arus air.
Kondisi serupa juga terjadi di Perumahan Pondok Gede Permai, di mana ketinggian air mencapai lantai satu rumah tingkat atau lebih dari dua meter. Sementara itu, sebagian warga yang memiliki rumah bertingkat memilih bertahan di lantai dua sambil menunggu air surut.
Evakuasi dan Logistik

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, meninjau langsung kondisi banjir di sekitar Pintu Air Bekasi di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
Ia menyebut bahwa dampak banjir telah dirasakan di berbagai titik, seperti Jatirasa, Jatibening, Pondok Gede Permai, Kemang Ivi, hingga Depnaker.
Menurut Tri, banjir di wilayah Bekasi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan tinggi di wilayah hulu Kali Cibongas, Kali Cileungsi, dan Kali Cikeas.
Selain itu, kondisi air laut yang sedang pasang juga memperlambat aliran air ke muara, menyebabkan air meluap ke permukiman warga.
“Di samping hujan lokalnya cukup tinggi, kiriman air dari hulu juga besar, dan rasanya air laut sedang dalam kondisi pasang,” ujar Tri Adhianto saat ditemui awak media pada Selasa (4/3/2025).
Pemerintah Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan langkah-langkah penanganan, termasuk evakuasi warga dan penyediaan logistik.
Tri menegaskan bahwa petugas dari Pemadam Kebakaran, Satpol PP, dan satuan kerja lainnya telah disiagakan untuk membantu proses evakuasi. Selain itu, mobil pompa air juga telah ditempatkan di sejumlah titik guna mempercepat penyedotan air saat hujan reda.
Banjir Siklus Lima Tahunan
Tri Adhianto menyebut bahwa banjir besar yang terjadi di Bekasi kali ini memiliki pola yang mirip dengan siklus lima tahunan.
“Kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas lima tahunan. Tahun 2016, 2020, dan sekarang 2025, ritmenya selalu lima tahunan,” katanya.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Air menggenangi sekitar 150 kepala keluarga akibat curah hujan yang tinggi. Tri mengatakan, pemompaan air akan dilakukan setelah hujan berhenti guna mempercepat surutnya genangan.
Pemerintah Kota Bekasi mengimbau warga yang berada di kawasan rawan banjir untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.
Langkah-langkah mitigasi dan evakuasi terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlanjut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Banjir di Pondok Gede Permai dan Villa Jatirasa Bekasi Sudah Seatap Rumah