
BGN akan Bangun Gedung Satuan Pelayanan di Daerah Terpencil yang Belum Terjangkau
Badan Gizi Nasional (BGN) akan bangun gedung gizi di daerah terpencil untuk program Makan Bergizi Gratis. Halaman all
(Kompas.com) 20/03/25 15:06 40546
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) akan membangun gedung-gedung satuan pelayanan pemenuhan gizi di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh mitra pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“BGN akan masuk di daerah-daerah yang mitra sulit masuk dengan melakukan pembangunan gedung satuan pelayanan pemenuhan gizi di daerah-daerah tersebut,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Handayana saat konferensi pers seperti terlihat di YouTube Kejaksaan Agung RI, Kamis (20/3/2025).
Dadan menjelaskan, gedung ini dibutuhkan agar penyebaran MBG lebih merata ke daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.
Sejauh ini, program MBG baru dinikmati oleh 3 juta anak di seluruh Indonesia.
Padahal, program ini ditargetkan untuk mencapai 80,9 juta penerima manfaat.
“Sekarang kan baru 3 persen sementara target kami 80,9 juta. Yang menerima belum 3 juta. Pasti belum merata, terutama untuk daerah-daerah yang mitranya belum bisa masuk, itu harus diintervensi oleh negara,” lanjut Dadan.
Dadan mengatakan, rencana pembangunan gedung satuan ini baru dalam tahap perencanaan.
Setelah anggaran dibuka blokirnya, akan ada proses tender, pembangunan, proses pengadaan barang, hingga pelaksanaan MBG.
“Itu paling cepat kami bisa lakukan di akhir Agustus sehingga September bisa melakukan program MBG di daerah-daerah para mitra sulit masuk, di daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal,” kata dia.
Berhubung BGN akan mengeksekusi sejumlah program dengan jumlah anggaran yang fantastis, Dadan mengaku sengaja datang ke Kejaksaan Agung untuk meminta pendampingan dari Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Dadan menjelaskan, saat ini anggaran BGN memang baru mencapai Rp 71 triliun.
Tapi, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, nantinya, BGN akan mendapatkan tambahan anggaran hingga Rp 100 triliun.
“Kalau permintaan presiden nanti untuk melayani 2,9 juta dilaksanakan maka kami akan mendapatkan anggaran yang cukup besar sekitar Rp 100 triliun sehingga di tahun 2025 akan mencapai Rp 171 triliun,” lanjut Dadan.
Meski masih baru, BGN telah ditugaskan untuk menjalankan sejumlah program pemerintah dengan langkah yang cepat, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan mengaku, untuk melakukan langkah cepat yang ditargetkan untuk melayani banyak penerima manfaat, BGN masih belum mampu untuk berjalan sendiri.
Untuk itu, BGN menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Agung dan telah disepakati akan ada tim yang mengawasi kerja BGN.
Jaksa Agung, ST Burhanuddin menyambut baik kedatangan BGN untuk meminta pendampingan bagi program-program yang dijalankan.
“Badan ini adalah badan baru dan tentunya membutuhkan dukungan karena bagaimanapun juga dia harus lari cepat, kalau lari cepat pasti ada hal-hal, kebijakan-kebijakan yang harus diambil,” kata Jaksa Agung dalam kesempatan yang sama.
Burhanuddin menegaskan, pihaknya siap untuk melakukan pendampingan agar pelaksanaan program BGN ke depan tidak menghadapi masalah.
“Dan tentunya, memerlukan pengawalan, pendampingan kami sehingga di dalam pelaksanaannya akan lebih bagus lagi dan tidak ada hal-hal yang menjadi masalah ke depan,” kata Burhanuddin lagi.
#kejaksaan-agung #badan-gizi-nasional #makan-bergizi-gratis #dadan-handayana