
Menteri Ara dan Bos Ciputra Group Bahas Masalah Rumah Rakyat di KRL
Menurut Ara, bagi rakyat tak ada kompromi terkait pembangunan rumah. Pertama, harus layak huni, kedua terjangkau, ketiga berkualitas. Halaman all
(Kompas.com) 20/03/25 16:31 40566
KOMPAS.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata membahas masalah rumah rakyat di atas gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Rute Palmerah-Maja.
Keduanya didampingi oleh Direktur Jenderal Kereta Api Risal Wasal, Komisioner BP tapera Hery Pudyo Nugroho, Dirjen Pemukiman Kementerian PKP Fitra Nur, dan Direktur Ciputra Group Agussurja Widjaja.
Perjalanan dimulai dari Stasiun Palmerah di Jakarta Pusat pukul 13.30 WIB, melewati 15 stasiun menuju Stasiun Maja, Lebak, Banten.
Ara, sapaan akrab Menteri PKP mengatakan, Pemerintah akan selalu mendukung pengembang yang membangun rumah rakyat yang berkualitas, dilengkapi fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos), mengindahkan lingkungan, dan berkelanjutan.
"Pekan lalu kami bertemu dengan Pak James Riady dari Lippo, dan Pak Franky Widjaya dari Sinarmas, kami akan mengadopsi desain rumah XYZ Living. desainnya bagus, cocok untuk diterapkan bangun rumah subsidi," ujar Ara kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
Menurut Ara, bagi rakyat tak ada kompromi terkait pembangunan rumah. Pertama, harus layak huni, kedua terjangkau, ketiga berkualitas.
Kemudian tidak banjir, hijau, berkelanjutan, penataan sampahnya terintegrasi, dan dekat dengan transportasi umum.
"Ke depan, kami juga akan mengupayakan untuk membangun hunian subsidi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang sudah diusulkan ke Presiden Prabowo Subianto. Kami juga akan bersinergi dengan Ditjen KA dan stakeholder lainnya," imbuh Ara.
Menurutnya, penyediaan rumah bagi masyarakat memerlukan kerja bersama semua stakeholder, termasuk Kementerian BUMN.
"Jadi itu yang kami mau lakukan. Kami mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia. Ini bukan pekerjaan sendirian dan ini bukan keberhasilan sendirian. Ini kerja bersama," cetus Ara.
Pemerintah sendiri menambah kuota rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 180.000 menjadi 400.000 unit.
"Skema lama FLPP masih terus dijalankan, seiring dengan peta jalan baru yang sedang kami siapkan," imbuh Ara.
Sementara itu, Budiarsa mengungkapkan, Ciputra Group telah membangun lebih dari 2.000 unit rumah subsidi.
"Tersebar di sejumlah kota. Termasuk di Jambi, kami juga bangun rumah subsidi. Sementara Citra Maja Raya, kami bangun rumah dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 150 juta per unit," tutur Budiarsa.