
Tanggapi Kritik Terkait MBG, Prabowo: Kalau Saya Kasih Makan Anak Lapar, Apa Salahnya?
Prabowo sebut program makan bergizi gratis lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi anak Indonesia yang selama ini ditemuinya di banyak daerah Halaman all
(Kompas.com) 08/04/25 11:38 43135
JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto merespons kritik yang masih bermunculan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia mempertanyakan alasan sejumlah pihak yang meragukan pelaksanaan salah satu program prioritas pemerintahannya tersebut.
“Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what’s wrong with that (apa salahnya dengan itu)?” ujar Prabowo dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media massa di di Hambalang, Bogor, dikutip dari tayangan YouTube Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Prabowo menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi nyata anak-anak di berbagai daerah.
Dia lantas mengungkapkan pengalamannya saat turun langsung ke desa dan menjumpai anak berusia 10 tahun dengan tubuh seukuran anak lima tahun akibat stunting.
“Saya kan tanya ke desa-desa, saya lihat ini anak umur 5 tahun? Di jawab enggak, dia 10 tahun. Badannya (ukuran) 5 tahun, kecil. Stunting,” kata Prabowo.
“Stunting kita ini sekian puluh persen. What we do? Saya enggak teoritis, ya kan. Saya mau intervensi,” ujarnya lagi.
Menurut Prabowo, masyarakat yang merasa tak memerlukan MBG atau sudah berkecukupan bisa memilih untuk tidak mengambil jatah makan. Dengan demikian, alokasi jatah makanan bergizi bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan.
“Yang sudah kaya, yang sudah lumayan, tidak mau makan enggak apa-apa. Jatah makanmu kasih ke yang (lebih membutuhkan),” kata Prabowo.
Prabowo juga menceritakan pengalaman menyentuh dari sejumlah anak penerima manfaat MBG.
Dia mengatakan, ada anak yang memilih tak memakan jatah makan bergizi gratis di sekolah, agar bisa dibawa pulang untuk disantap bersama keluarganya.
“Ini sesuatu yang saya tidak bisa terima di hati saya. Ada anak, dikasih makan, telornya dipotong dibungkus. Ditanya guru, kenapa? Dijawab untuk adik saya di rumah. Ada anak dikasih bingkisan makan bergizi tidak makan. Ditanya Kenapa? Buat Ibu saya di rumah. Di rumah enggak ada nasi,” ujar Prabowo.
“Dia bicara dengan tidak sedih, dia bicara begitu. Ini tidak bisa terjadi. Saya enggak terima,” kata Prabowo dengan nada tegas sambil memukul meja.
Prabowo menegaskan bahwa perjuangannya untuk memberantas kelaparan adalah bagian dari komitmennya sebagai pemimpin dan patriot.
“Saya sebagai pemimpin, saya sebagai patriot, bukan ini republik yang saya bela dari sejak muda. Jadi, saya akan berjuang keras supaya tidak ada orang lapar di Republik Indonesia. Saya akan kerja sekeras-kerasnya,” ujar Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo optimistis program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah akan mencapai 100 persen target sasaran pada akhir tahun 2025.
“Masalah makan bergizi, itu juga saya (bersyukur), selain harga-harga terkendali saya juga merasa bahagia bahwa program makan bergizi yang saya canangkan, yang banyak tidak dipercaya oleh sementara orang, alhamdulillah (berjalan),” kata Prabowo.
Prabowo menuturkan, program tersebut sempat diragukan efektivitasnya oleh sejumlah pihak. Namun, sejak resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025, program itu terus menunjukkan perkembangan signifikan.
“Januari tanggal 6 kita roll out, kita gelar, berkembang terus dan sampai hari ini, sudah lebih tiga juta penerima manfaat. Dan akan terus berjalan sampai Desember,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dia memperkirakan, cakupan program makan bergizi gratis akan terus meningkat hingga mendekati target penuh dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk diketahui, ditargetkan ada 82,9 juta penerima manfaat makan bergizi gratis sampai akhir tahun ini.
“Saya perkirakan mungkin Oktober, November kita sudah bisa hampir mencapai 100 persen sasaran,” ujar Prabowo.
#prabowo #program-makan-bergizi-gratis #presiden-prabowo #makan-bergizi-gratis-mbg #makan-bergizi-gratis