Dapur MBG di Kalibata Tutup Karena Belum Dibayar Hampir Rp 1 Milyar, Apa Respons BGN? - Kompas.com

Dapur MBG di Kalibata Tutup Karena Belum Dibayar Hampir Rp 1 Milyar, Apa Respons BGN? - Kompas.com

Mitra dapur MBG di Kalibata mengalami kerugian hampir Rp 1 milyar akibat dugaan penggelapan dana oleh yayasan MBG. Bagaimana pendapat BGN? Halaman all

(Kompas.com) 16/04/25 14:45 44889

KOMPAS.com - Mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Pusat mengalami kerugian hampir Rp 1 Milyar karena dugaan penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN.

Kini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan dapur seluas 500 meter persegi tersebut sudah tidak beroperasi.

Dilansir dari Antara, Selasa (15/4/2025), Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Ira Mesra Destiawati telah bekerja sama dengan pihak yayasan MBN dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025.

Pihak Ira kurang lebih sudah memasak 65.025 porsi makan bergizi gratis yang terbagi dalam dua tahap.

Namun, pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp 975.375.000 dan sudah melapor ke kepolisian terkait dugaan penggelapan dana oleh yayasan MBN.

"Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata," ujar kuasa hukum korban, Danna Harly kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Lantas, bagaimana tanggapan BGN terhadap dugaan penggelapan dana MBG ini?

Respons BGN

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dandan Hindayana, memberikan respons terhadap kejadian ini.

"Masalah internal mitra," ujarnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

"BGN dari kemarin pagi sudah dan sedang memediasi," imbuhnya.

Sementara itu, dilansir dari Tribun News, Selasa (15/4/2025), pihak Ira mengharapkan BGN dapat mengevaluasi yayasan dan SPPG terkait, serta memberikan perlindungan terhadap mitra dapur.

"Saya masih ingin terlibat dalam program ini karena kontraknya lima tahun. Tapi saya ingin ada keadilan dan perlindungan. Jangan sampai mitra seperti saya menjadi korban sistem yang tidak transparan," kata Ira.

Dia juga berharap agar pihak BGN bersikap lebih peka terhadap pelaksanaan di lapangan.

Kronologi dugaan penggelapan dana MBG di Kalibata

Danna menjelaskan bahwa perselisihan antara pihak Ira dan yayasan dimulai pada Senin (24/3/2025) ketika Ira mengetahui adanya perbedaan anggaran untuk kelompok PAUD, TK, serta RA atau SD.

Sebab, dalam kontrak dengan yayasan hanya dicantumkan harga Rp 15 ribu per porsi.

Seiring berjalannya program, sebagian dana MBG turut diubah menjadi Rp 13 ribu.

Disebutkan bahwa pihak yayasan mengetahui adanya perbedaan anggaran tersebut sebelum tanda tangan kontrak, yaitu pada Desember 2024.

"Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu dipotong 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13 ribu dipotong pula Rp2.500 setiap porsinya," kata Danna.

Walaupun begitu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan telah melakukan pembayaran kepada pihak yayasan sebanyak Rp 386.500.000.

Saat Ira menagih haknya kepada pihak yayasan, mereka mengatakan bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp 45.314.249 untuk mengganti kebutuhan lapangan.

Padahal, Ira menanggung seluruh dana operasional, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, listrik, kendaraan, peralatan dapur, hingga juru masak.

Tidak berhenti di situ, ketika Ira menagih untuk pencairan tahap dua, dia mengaku tidak dibayar sama sekali oleh pihak yayasan.

Pada akhirnya, pihak Ira sepakat untuk mengakhiri posisi mitra MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke pihak berwajib.

"Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum, baik gugatan maupun laporan polisi," katanya.

#makan-bergizi-gratis #badan-gizi-nasional #mbg #bgn #dapur-mbg

https://www.kompas.com/tren/read/2025/04/16/144500165/dapur-mbg-di-kalibata-tutup-karena-belum-dibayar-hampir-rp-1-milyar-apa