
Sempat Berhenti Beroperasi, Dapur MBG Kalibata Kembali Distribusikan Makanan ke Sekolah
Hari ini dapur MGB Kalibata kembali mendistribusikan makanan bergizi gratis ke sekolah setelah sempat berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025. Halaman all
(Kompas.com) 17/04/25 10:32 45226
JAKARTA, KOMPAS.com - Dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali mendistribusikan makanan ke sejumlah sekolah setelah sempat berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (17/4/2025), tim dapur MBG Kalibata mulai mendistribusikan makanan menggunakan satu mobil pukul 08.23 WIB. Dari informasi yang didapat, tim dapur MBG Kalibata mulai memasak pada pukul 01.00 WIB dini hari.
Makanan yang telah disiapkan dalam kotak makan stainless kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna merah. Kantong-kantong tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam mobil untuk diantar ke SDN 03 Pengadegan.
Pada pukul 09.45 WIB, aktivitas di dapur MBG Kalibata sudah tidak terlihat lagi setelah pengantaran makanan ke SDN 03 Pengadegan selesai. Pintu masuk ke dapur MBG Kalibata terlihat terkunci dan digembok.
Kepala sekolah SDN 03 Pengadegan, Yayah Fitriah, menjelaskan, pengiriman Makanan Bergizi Gratis sempat berhenti dalam beberapa hari.
"Dari saya sampaikan dari 9 April 2025 berhenti, baru jalan lagi sekarang ini," ucap Yayah saat ditemui di SDN 03 Pengadegan, Kamis.
Yayah juga mengungkapkan bahwa sekolahnya menerima ratusan pasokan makanan bergizi gratis.
"Sesuai dengan jumlah siswa kami itu sekitar 569 dan menunya sayur labu, telur orak-arik dan tahu, minumannya yakult," kata Yayah.
Sebelumnya diberitakan, dana Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga senilai hampir Rp 1 miliar digelapkan oleh sebuah yayasan di Jakarta Selatan.
Kasus ini terkuak dari laporan vendor dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra.
Dilansir dari Tribun Jakarta, Ira Mesra melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis, 10 April 2025.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengatakan pada Selasa (15/4) kemarin, laporan ditujukan ke yayasan dan juga pada perorangan yang masih terkait dengan yayasan tersebut.
"Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan. Laporan ditujukan ke yayasan, dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini," kata Harly.
Yayasan ini diduga tidak menyalurkan dana MBG yang semestinya digunakan untuk pembiayaan operasional dapur.
Harly menjelaskan bahwa kliennya sudah memasak lebih dari 65.000 porsi, tetapi tidak menerima pembayaran sepeser pun.
Yayasan MBN telah menerima transfer dana sebesar Rp 386.500.000 dari Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga pemerintah yang menaungi program MBG.
Namun, dana tersebut diduga tidak disalurkan kepada mitra atau vendor yang seharusnya menjalankan kegiatan memasak dan distribusi makanan.
Menurut Harly, seluruh biaya operasional ditanggung sendiri oleh kliennya tanpa ada bantuan dari pihak yayasan, mulai dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, pengadaan peralatan dapur, kendaraan distribusi, hingga pembayaran juru masak.
Ketika Ira menagih haknya, pihak yayasan justru mengeklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sekitar Rp 45 juta, dengan alasan terdapat invoice pembelian barang yang belum dipertanggungjawabkan.
"Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan," ungkap Harly.
Namun, menurut Harly, dalih tersebut tidak berdasar. Sebab, faktanya, tidak ada satu pun biaya yang dikeluarkan yayasan. Semua dikelola dan dibayar oleh mitra dapur.
Total kerugian yang ditanggung oleh Ira dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini ditaksir mencapai Rp 975.375.000.
"Sejauh ini total kerugian dari Ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. Makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini," kata Harly.
#makan-bergizi-gratis #penggelapan-dana-mbg #dapur-mbg-kalibata #penggelapan-dana-mbg-kalibata