REI Siap Bangun 1 Juta Rumah di Desa, Gerakkan Ekonomi Lokal

REI Siap Bangun 1 Juta Rumah di Desa, Gerakkan Ekonomi Lokal

Untuk merealisasikan target ini, REI membutuhkan penentuan kriteria dan kebijakan yang jelas dari pemerintah. Halaman all

(Kompas.com) 23/04/25 21:22 47194

KOMPAS.com - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyatakan kesiapannya untuk membangun 1 juta unit rumah di pedesaan sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Langkah ini tidak hanya memperluas fokus target program, tetapi juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi di wilayah pedesaan.

Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, mengungkapkan bahwa realisasi Program 3 Juta Rumah saat ini baru mencapai sekitar 5 persen-7 persen dari target, terutama melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Padahal, hampir 95 persen target, termasuk 1 juta rumah di pedesaan, belum fokus dikerjakan.

Oleh karena itu, REI mengambil inisiatif untuk mendorong perluasan target program 3 juta rumah hingga pedesaan, karena program ini sejak awal memang hendak menyasar masyarakat di perkotaan, pedesaan, dan pesisir.

"Sesuai paradigma Propertinomic 2.0, maka kami siap untuk membangun 1 juta rumah di desa-desa di Indonesia," tegas Joko dalam acara Halal Bihalal REI yang dihadiri Menteri PKP Maruarar Sirait dan Menteri ATR-BPN Nusron Wahid.

Sesuai instruksi Presiden Prabowo, program 3 juta rumah menargetkan pembangunan 1 juta unit di pedesaan, 1 juta unit di pesisir, dan 1 juta unit di perkotaan.

Langkah ini dinilai strategis mengingat terdapat sekitar 13 juta penduduk miskin di desa atau sekitar 11,3 persen dari total penduduk pedesaan yang perlu dientaskan.

Joko memaparkan, pembangunan rumah di desa akan membawa manfaat signifikan, termasuk mempercepat pengentasan kemiskinan, menggerakkan ekonomi desa dengan potensi putaran ekonomi hingga Rp 80 triliun, menciptakan 1 juta lapangan pekerjaan, serta menstimulus pendapatan di setiap desa sekitar Rp 400 juta.

"Ekosistem ekonomi baru akan terbentuk di pedesaan. Bakal muncul banyak wiraswasta di setiap desa hingga 200.000 wiraswasta yang terdidik selama 5 tahun program sejuta rumah di pedesaan berjalan," ujarnya.

Untuk merealisasikan target ini, REI membutuhkan penentuan kriteria dan kebijakan yang jelas dari pemerintah.

Kriteria tersebut meliputi syarat penerima manfaat, lokasi pembangunan, lahan yang dapat dibangun, serta standar spesifikasi dan biaya bangunan.

Selain itu, dukungan kebijakan juga diperlukan, terutama terkait legalitas tanah, perizinan khusus, tata ruang, skema pembiayaan perbankan, dan pengawasan.

REI dengan lebih dari 6.000 anggota pengembang yang 80 persen di antaranya berpengalaman membangun rumah bersubsidi, menyatakan kesiapannya untuk memulai pembangunan 1 juta rumah di pedesaan. Rerata, setiap anggota REI hanya perlu membangun sekitar 200 unit rumah di desa.

Sesuai informasi dari Satgas Perumahan, angsuran KPR untuk masyarakat di pedesaan direncanakan akan disubsidi pemerintah hingga 80 persen dari pengalihan subsidi BBM, sehingga masyarakat hanya membayar 20 persen dari cicilan.

Dengan asumsi nilai bangunan Rp 80 juta hingga Rp100 juta dan angsuran KPR Rp 800.000 per bulan, masyarakat desa hanya perlu membayar sekitar Rp 160.000 per bulan.

#satu-juta-rumah #pedesaan #maruarar-sirait #real-estat-indonesia #program-3-juta-rumah #menteri-perumahan-dan-kawasan-permukiman

https://www.kompas.com/properti/read/2025/04/23/212225821/rei-siap-bangun-1-juta-rumah-di-desa-gerakkan-ekonomi-lokal