
Kesaksian Siswa Tasikmalaya: Kami Makan Saja karena Senang Dapat MBG, Ehh Malah Keracunan...
Siswa SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat mengaku tidak menduga ada sayuran basi karena senang dapat MBG dan kemudian malah keracunan. Halaman all
(Kompas.com) 01/05/25 20:46 49362
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Riska (15), salah seorang pelajar SMP asal Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku saat menyantap pembagian makan bergizi gratis di sekolahnya sayurannya sudah basi.
Namun, ia bersama teman-temannya tak menyadari saat mengonsumsi paket MBG.
Karena merasa senang ada pembagian makan gratis yang lama dinanti-nanti oleh mereka.
Seperti diketahui paket MBG bagi pelajar di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya belum menyeluruh dan hanya sekolah yang ditunjuk saja per harinya.
"Kayaknya dari labu-labunya, sayurnya. Rasanya basi. Tapi, kami menyantap saja di sekolah, soalnya senang dapat pembagian MBG. Ehh, malah jadi keracunan," jelas Riska sambil terbaring di kamar rawat Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (1/5/2025).
Riska menyebut, paket MBG di sekolahnya yang dibagikan berisi daging, tahu goreng, sayuran yang dimasak dan buah anggur.
Namun, yang paling diingat rasanya beda dan agak basi di paket pembagian MBG adalah rasa sayurnya yang basi.
"Setelah makan MBG, kami pulang, baru malam harinya di grup orangtua, teman-teman saya sama pada mual, mules, pusing, buang air besar berkali-kali dan ada yang muntah-muntah," tambah Riska.
Sampai akhirnya Riska dibawa orang tuanya ke Puskesmas Rajapolah pada Kamis sore tadi usai kondisinya tak membaik.
Padahal, Rabu malam kemarin diberikan air kelapa muda supaya bisa menetralisir racun tubuh, tapi kondisinya semakin parah.
"Baru sudah diinfus jadi enakan. Alhamdulillah, sekarang membaik," ujar dia.
Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat sudah ada 19 pelajar yang kondisinya parah dan langsung dirawat sampai diinfus diduga akibat keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya sampai Kamis (1/5/2025) malam.
Para korban akhirnya dibawa ke Puskesmas karena kondisinya tak kunjung membaik usai diberi obat tradisional air kelapa muda dan herbal oleh orangtuanya saat diketahui muntah, mual dan buang besar terus menerus setelah makan MBG di sekolah, Rabu (30/4/2025).
Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, mengaku pasien pelajar diduga korban keracunan mulai berdatangan untuk dirawat pada Kamis sore.
"Sampai malam ini, pasien pelajar dengan gejala sama mual, muntah, pusing dan buang air besar terus menerus sudah 19 orang. Pasien mendapatkan perawatan infus dan penetralisir racun di tubuhnya," jelas Hani.
Sebelumnya, belasan pelajar SMP di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga keracunan usai menyantap jatah Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya pada Rabu (30/4/2025).
Mereka mulai terasa mual, mulas, buang air besar terus menerus, pusing dan muntah-muntah sejak Rabu malam sampai Kamis (1/5/2025).
Dalam grup sekolahnya terdata sampai 16 orang pelajar yang mengalami gejala sama dan mengaku usai menyantap MBG di sekolahnya.
Sebagian besar pelajar memilih menyantap obat tradisional dengan mengonsumsi air kelapa muda dan sebagian lagi ada yang berobat ke Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Anak saya habis makan bergizi gratis di sekolah sejak kemarin dan mulai terasanya pada jam 24.00 malam, anak saya tidak seperti biasanya buang air besar secara terus menerus," kata N, orang tua korban kepada wartawan di sekitar Puskesmas Rajapolah, Kamis (1/5/2025).
N menambahkan, anaknya sampai saat ini masih mengalami buang air besar berkali-kali disertai pusing.
Tak lama berselang, sebagian orang tua murid menerima pesan Whatsapp dari nomor tak dikenal meminta maaf mengatasnamakan relawan SPPG makan bergizi gratis terkait adanya kejadian diduga keracunan tersebut.
"Terkait keluhan yang dialami beberapa anak, kami turut prihatin dan memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami sedang mengevaluasi menu MBG yang diberikan kemarin. Begitu pesannya," kata N.
Bahkan, dalam pesan itu para relawan mengimbau agar hal ini tak disebarluaskan ke media sosial terlebih dahulu.
"Kami mohon kerja samanya agar hal ini tidak diramaikan dulu, karena kami tengah menangani dan mengevaluasi kasus ini. Kami pastikan akan bertanggung jawab dan memberikan informasi lanjutan secepatnya. Berkali-kali pesan WA-nya," tambah dia.
#makan-bergizi-gratis #program-mbg #siswa-keracunan-mbg #siswa-tasikmalaya-keracunan-mbg #kesaksian-siswa-keracunan-mbg