Soal Keracunan MBG di Sekolah, Ini Kata Kepala BGN

Soal Keracunan MBG di Sekolah, Ini Kata Kepala BGN

Badan Gizi Nasional berkomitmen mengusut keracunan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis setelah insiden di Bandung dan Tasikmalaya. Halaman all

(Kompas.com) 03/05/25 19:12 49784

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan mengusut tuntas insiden keracunan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini diungkap oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyusul adanya insiden dugaan keracunan pangan yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya.

Salah satu kejadian terbaru dilaporkan terjadi di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, pada Kamis (1/5/2025).

“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan dalam siaran persnya, Sabtu (3/5/2025).

BGN menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak, termasuk satuan pendidikan, ahli gizi, penyedia bahan pangan, serta institusi pengawasan mutu, untuk memastikan bahwa seluruh proses penyediaan MBG, mulai dari pemilihan bahan hingga distribusi, memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.

Sementara itu, laporan insiden serupa juga muncul dari wilayah SPPG Bandung, tepatnya di Kecamatan Coblong.

Menyikapi hal ini, BGN telah menerjunkan tim investigasi gabungan dan tengah menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan bahan mentah yang digunakan, yang diperkirakan akan tersedia dalam 10 hari ke depan.

BGN juga memastikan bahwa siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan setempat.

“Kami memahami kekhawatiran yang muncul di tengah masyarakat. Untuk itu, kami mengimbau seluruh pihak agar tetap tenang dan menunggu hasil resmi investigasi. BGN akan terus menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab,” tutur Dadan.

Sebagai langkah korektif dan preventif, Badan Gizi Nasional juga segera melakukan pengetatan terhadap prosedur distribusi makanan, khususnya pada protokol keamanan saat proses pengantaran dari dapur ke sekolah, pembatasan waktu maksimum pengantaran untuk menjaga kualitas makanan, dan mekanisme distribusi di sekolah, termasuk penyimpanan dan penyerahan kepada siswa.

Menurut Dadan, peristiwa ini menjadi refleksi penting bagi seluruh pemangku kepentingan Program MBG untuk meningkatkan kualitas, pengawasan, dan ketelitian di setiap tahapan penyelenggaraan.

Evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan untuk menjamin keamanan pangan dalam program ini ke depannya.

Badan Gizi Nasional berkomitmen menjaga kepercayaan publik dan memastikan program MBG tetap menjadi solusi gizi yang aman, sehat, dan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia.

Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Tasikmalaya, Michael Julius Tobing, menyampaikan bahwa semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum pengolahan. “Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” ujarnya.

Hasil uji awal yang dilakukan tim ahli gizi SPPG menunjukkan bahwa makanan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat.

#badan-gizi-nasional #keracunan-pangan #makan-bergizi-gratis #evaluasi-menyeluruh

https://money.kompas.com/read/2025/05/03/191200026/soal-keracunan-mbg-di-sekolah-ini-kata-kepala-bgn