
Trauma Pascakeracunan MBG di Bogor: Orangtua Korban Ungkap Kondisi Anak Alami Diare Parah, Tubuh Membiru
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi siswa sekolah justru menimbulkan kekhawatiran. Halaman all
(Kompas.com) 14/05/25 13:32 52864
KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi siswa sekolah justru menimbulkan kekhawatiran.
Di Kota Bogor, ratusan siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium mengungkapkan bahwa makanan yang dikonsumsi para siswa terkontaminasi dua jenis bakteri berbahaya, yaitu Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella.
Bakteri tersebut ditemukan pada bahan baku makanan seperti telur ceplok yang digunakan sebagai bumbu barbeque, serta pada sayuran seperti toge yang ditumis bersama tahu.
"Kami sudah cek bahwa penyebabnya ini sudah keluar dari lab, bahwa ada kontaminasi Salmonella dan E. coli ya dari bakteri," ujar Dadan di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
"Itu ada di air, ada di bahan baku, di telur, dan juga ada di sayuran," lanjutnya.
Apakah Ada Tanda-tanda Makanan Terkontaminasi?
Dadan menambahkan, tidak ada indikasi awal bahwa makanan telah terkontaminasi. Berdasarkan laporan dari para korban, makanan dikonsumsi secara lahap tanpa kecurigaan akan bau atau rasa yang mencurigakan.
"Dari laporan saya bertanya juga dengan korbannya, bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait dengan itu karena waktu makan pun bisa dengan lahap mengonsumsi," ujarnya.
Temuan ini menjadi pukulan tersendiri bagi BGN yang menargetkan nihil kejadian keracunan dalam pelaksanaan program MBG.
"Saya prihatin dengan kejadian ini karena Badan Gizi kan sedang menargetkan untuk nol kejadian, tapi ini kejadian (keracunan bakteri)," imbuh Dadan.
Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat total korban mencapai 223 siswa hingga Selasa (13/5/2025). Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa data ini diperoleh dari hasil penyelidikan epidemiologi terbaru.
Dari total korban, 27 siswa telah diperbolehkan pulang, sedangkan 18 lainnya masih dirawat di sejumlah rumah sakit, seperti RS Hermina, RS Islam, RSUD Kota Bogor, dan RS PMI.
Bagaimana Kesaksian Orangtua Korban?
Akbar, salah satu orangtua murid korban, menceritakan pengalaman anaknya, YA. Menurut dia, anaknya mulai merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi MBG. Kondisi memburuk pada malam harinya dengan gejala diare dan muntah.
"Setelah mengonsumsi MBG, anak saya mengalami tidak enak badan sehingga dia meminta pulang cepat. Malam harinya anak saya mengalami diare dan muntah," ungkap Akbar.
Gejala tersebut makin parah pada Rabu (7/5/2025), ketika tubuh YA menunjukkan memar keunguan hingga diare sampai 10 kali sehari.
"Pada jam 17.15 di hari Rabu, hasil lab menyatakan adanya amoeba Entamoeba histolytica di tubuh anak saya. Itu merupakan penyebab diare yang dialami anak saya," tambahnya.
Akbar juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap program MBG ke depan. Ia mengaku mengalami masalah kepercayaan dan trauma untuk kembali mengizinkan anaknya mengonsumsi makanan dari program tersebut.
"Kami trust issue, agak sedikit trauma konsumsi MBG ke depannya," tuturnya.
Apakah Ada Tanggung Jawab dari Pihak Sekolah dan Pemerintah?
Pihak sekolah disebut telah menyatakan akan memberikan pertanggungjawaban dalam bentuk klaim penggantian biaya pengobatan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor menawarkan bantuan asuransi meskipun Akbar mengaku telah menggunakan asuransi pribadi.
"Pihak sekolah akan memberikan pertanggungjawaban dengan mengeklaim ganti rugi terhadap biaya yang kami keluarkan. Dari Pemerintah Kota Bogor memberikan asuransi dengan syarat tidak menggunakan asuransi, tapi saya sudah pakai asuransi," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Anak Keracunan MBG di Bogor, Kepala BGN: Penyebab Kontaminasi Salmonella dan E. Coli".
#bakteri #bogor #mbg #makan-bergizi-gratis #bgn #keracunan-mbg-bogor