Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG di Bogor, Wali Kota: Telur Dimasak Malam Hari, Didistribusi Siang

Ratusan Siswa Keracunan Menu MBG di Bogor, Wali Kota: Telur Dimasak Malam Hari, Didistribusi Siang

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa telur dan tumis tahu tauge yang dikonsumsi ratusan siswa itu mengandung E. coli dan Salmonella. Halaman all

(Kompas.com) 15/05/25 06:07 53002

KOMPAS.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa dan guru di Kota Bogor berasal dari kontaminasi dua jenis bakteri berbahaya, yakni Escherichia coli (E. coli) danSalmonella.

Kedua bakteri tersebut ditemukan dalam bahan makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami sudah cek bahwa penyebabnya ini sudah keluar dari lab, bahwa ada kontaminasi Salmonella dan E. coli ya dari bakteri,” ujar Dadan di Gedung Ombudsman, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).

Menurut Dadan, sumber kontaminasi bakteri berasal dari air yang digunakan, serta bahan makanan seperti telur dan sayuran yang dikonsumsi para siswa.

“Itu ada di air, ada di bahan baku, di telur, dan juga ada di sayuran,” tambahnya.

Tidak Ada Gejala Mencurigakan Saat Konsumsi Makanan

Dadan menjelaskan, berdasarkan laporan dari lapangan, tidak ditemukan indikasi awal bahwa makanan yang disantap sudah terkontaminasi. Para siswa bahkan mengonsumsi hidangan tersebut tanpa curiga.

“Dari laporan saya bertanya juga dengan korbannya, bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait dengan itu, karena waktu makan pun bisa dengan lahap mengonsumsi,” katanya.

Ia menambahkan, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi BGN yang tengah menargetkan nol kasus dalam implementasi program MBG.

“Saya prihatin dengan kejadian ini karena Badan Gizi kan sedang menargetkan untuk nol kejadian, tapi ini kejadian (keracunan bakteri),” ucap Dadan.

Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat hingga Selasa (13/5/2025), jumlah korban keracunan akibat makanan MBG mencapai 223 orang.

Sebanyak 27 siswa telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sementara 18 lainnya masih menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan seperti RS Hermina, RS Islam, RSUD Kota Bogor, dan RS PMI.

Makanan yang diduga terkontaminasi antara lain ceplok telur dengan saus barbeque serta tumis tauge dan tahu.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa dua hidangan tersebut mengandung bakteri berbahaya.

Menindaklanjuti temuan ini, BGN memutuskan untuk menonaktifkan operasional dapur penyedia makanan MBG milik Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.

Dapur ini diketahui melayani 13 sekolah penerima makanan bergizi gratis.

“Sementara non aktif untuk evaluasi mendasar,” ujar Dadan Hindayana kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (14/5/2025).

Ia menegaskan bahwa penonaktifan ini bersifat sementara hingga seluruh perbaikan, termasuk peningkatan standar operasional prosedur (SOP), benar-benar diterapkan.

“Sampai semua saran upgrading sesuai SOP dipenuhi,” tegasnya.

Wali Kota Bogor: Telur Dimasak Malam Hari, Didistribusi Siang

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim membenarkan temuan bakteri dalam makanan MBG. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium selama empat hari, diketahui bahwa telur dan tumis tahu tauge yang dikonsumsi siswa mengandung E. coli dan Salmonella.

“Dari hasil pemeriksaan lab kurang lebih hampir 4 hari terakhir, hasilnya menunjukkan beberapa bahan itu mengandung bakteri E. coli dan Salmonella,” ungkap Dedie di Rumah Dinas Wali Kota, Senin (12/5/2025).

Dedie menyebut bahwa telur ceplok dimasak pada malam hari dan baru didistribusikan ke siswa pada siang harinya, sehingga memberi ruang bagi bakteri untuk berkembang.

Prosedur distribusi makanan yang tidak sesuai standar kebersihan turut diduga menjadi faktor utama penyebaran bakteri.

Selain pemeriksaan sampel makanan, petugas juga meneliti air yang digunakan serta kondisi kesehatan para siswa.

“Air juga kita periksa, kemudian juga ada pemeriksaan langsung kepada tubuh dari siswa. Hasilnya sore ini. Tetapi kesimpulan sementara yang bisa kami sampaikan hari ini bahwa telah terjadi pendistribusian makanan yang mengandung bakteri Coli dan juga Salmonella,” tegas Dedie.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firda Janati | Editor: Robertus Belarminus), Tribunnewsbogor

#bogor #keracunan-makanan #wali-kota-bogor #salmonella #e-coli #mbg #menu-mbg #keracunan-mbg #keracunan-mbg-bogor #penyebab-keracunan-mbg-di-bogor

https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/05/15/060757188/ratusan-siswa-keracunan-menu-mbg-di-bogor-wali-kota-telur-dimasak