Kemenkop Tugaskan 3 Koperasi dalam Pilot Project Makan Bergizi Gratis

Kemenkop Tugaskan 3 Koperasi dalam Pilot Project Makan Bergizi Gratis

Kementerian Koperasi telah menugaskan tiga koperasi untuk penguatan peran koperasi dalam program makan bergizi gratis. - Halaman all

(InvestorID) 04/12/24 12:01 5575

JAKARTA,investor.id - Kementerian Koperasi  telah melakukan pilot project terkait penguatan peran koperasi dalam program makan bergizi gratis (MBG). Saat ini ada tiga koperasi yang telah dipersiapkan yaitu Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Koperasi Konsumen Serikat Bisnis Pesantren Lampung SKD (Koperasi Sekunder), dan Koperasi Peternakan dan Pemerahan Air Susu Sapi Rakyat Sae Pujon di Malang, Jawa Timur.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memastikan, dalam program MBG, koperasi juga menjadi satuan pelayanan dengan menyediakan Koperasi Penyedia Dapur dan Manajemen SDM. Koperasi juga memiliki peran pengadaan bahan pangan yang meliputi koperasi jasa, koperasi pemasaran, koperasi pesantren induk koperasi dan lainnya.

“Koperasi juga hadir sebagai penyediaan bahan pangan, meliputi Koperasi Produsen (petani, peternak, dan nelayan) dan Koperasi Pasar bersama Koperasi Unit Desa (KUD), BUMDes, UMKM dan lainnya,” kata Budi dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu (4/12/2024).

Selanjutnya, dalam mendukung swasembada pangan, Kemenkop terus mengembangkan minyak makan merah untuk rakyat). “Diharapkan kehadiran minyak makan merah ini bisa digunakan untuk menyukseskan MBG,” ucapnya.

Budi menuturkan pihaknya siap mendukung sejumlah program pemerintah mulai dari penguatan kelembagaan koperasi, swasembada pangan, hilirisasi hingga program MBG. Peran Kemenkop ini mendukung Asta Cita 2 terkait swasembada pangan, serta prioritas Asta Cita 3 terkait pengembangan industri agro-maritim berbasis koperasi dan industrialisasi melalui koperasi. Kemenkop memiliki proyek prioritas terdiri dari pengembangan koperasi sektor produksi, peningkatan kapasitas kelembagaan dan bisnis koperasi, penguatan sistem pengawasan dan penjaminan simpanan koperasi dan fasilitas kerja sama antar lembaga ekonomi di desa.

Selain itu, Menkop Budi juga menyampaikan terkait progres penghapusan Kredit Usaha Tani (KUT). Ia mengatakan, belum selesainya KUT menghambat KUD mengakses pembiayaan perbankan di SLIK OJK. Padahal KUD vital untuk program swasembada pangan. Saat ini, jumlah KUD sebanyak 13.400 unit koperasi dan 826 LSM dengan besaran rata-rata diterima debitur sebesar Rp 800 ribu hingga Rp10 juta. Menteri Koperasi mengusulkan, agar KUD Penyalur KUT untuk dikeluarkan dari daftar hitam SLIK OJK, dan mampu melakukan revitalisasi KUD sesuai Asta Cita 2 dan 3.

“Penghapusan KUT ini, diharapkan agar koperasi dan petani dapat keluar dari daftar hitam perbankan, sehingga bisa mengikuti program ketahanan pangan,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, akan segera menindaklanjuti kerja sama antar Kementerian/Lembaga di bawah Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, serta masukan dalam pengembangan program terkait pemberdayaan maupun peningkatan kapasitas.

“Seperti kesepakatan kementerian di bawah Kemenko ini untuk menyempurnakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang masih sulit diakses koperasi maupun pekerja migran. Kalaupun ada skema pembiayaan baru tentu dengan persetujuan Presiden,” kata Muhaimin.

Editor: Arnoldus Kristianus (arnoldus.kristianus@ymail.com)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Baca Berita Lainnya di Google News

#berita-terkini #berita-hari-ini #makan-bergizi-gratis #koperasi #kementerian-koperasi #budi-arie-setiadi #pangan #berita-ekonomi-terkini

https://investor.id/macroeconomy/382279/kemenkop-tugaskan-3-koperasi-dalam-pilot-project-makan-bergizi-gratis