
Ular Piton Muncul di Permukiman Warga Makassar Saat Hujan Deras
Hujan deras di Makassar turut memicu kemunculan ular piton di permukiman warga. Dua ekor berhasil dievakuasi saat banjir melanda.
(detikFinance) 17/12/24 05:30 9385
Makassar -Permukiman warga di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), rawan akan kemunculan ular piton. Hewan melata itu meneror kediaman warga saat Makassar diguyur hujan deras.
Dalam sehari, dua ekor ular dievakuasi dari dua kecamatan di Makassar pada Minggu (15/11/2024). Saat itu, Makassar tengah dilanda cuaca ekstrem yang membuat masyarakat turut mewaspadai ancaman banjir.
Salah satu ular piton dilaporkan masuk di rumah warga di Jalan M Jufri Kelurahan Rappojawa, Kecamatan Tallo pada pukul 06.00 Wita. Ular piton sepanjang 4 meter membuat membuat geger pemilik rumah bernama Jumheri.
"(Panjang ular piton) Kurang lebih hampir 4 meter itu," kata Kasi Pengendali Operasi Penyelamatan Damkarmat Makassar Idham Khalid kepada detikSulsel, Minggu (15/12).
Pemilik rumah yang khawatir mengamankan ular itu memilih menghubungi Damkarmat Makassar. Sebanyak 5 personel diturunkan ke lokasi penemuan ular.
"Laporannya ular yang masuk itu dalam rumahnya warga. Itu yang kami evakuasi," tuturnya.
Idham mengatakan, personel tiba di rumah milik Jumheri pada pukul 06.20 Wita. Ular piton berukuran 4 meter itu dievakuasi tanpa perlawanan.
"Alhamdulillah, tidak ada (korban yang diserang ular). Warga sama petugas tidak ada," ungkap Idham.
Ular piton yang diamankan kemudian diamankan ke Mako Damkarmat Makassar. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami koordinasi dengan BKSDA. Nanti mereka yang rilis (melepasliarkan ular) ke mana, mereka yang lebih tahu kan," imbuhnya.
Setelah temuan tersebut, ular piton juga ditemukan masuk permukiman warga di Jalan Irian, Kelurahan Malimongan, Kecamatan Wajo, Makassar, Minggu (15/12). Daerah tersebut tengah dilanda banjir saat warga dikagetkan dengan kemunculan ular piton.
"Pas naik banjir. Yang temukan itu ular saya punya kakak dengan teman di got. Kurang lebih 2 meter," ujar warga bernama Mail (40) kepada detikSulsel, Senin (16/11).
Ular tersebut awalnya dikira hanya potongan kayu yang terseret arus banjir. Mail yang hendak membersihkan drainase lantas terkejut ketika benda yang dikira kayu itu bergerak.
"Dia (ular) muncul seperti kayu, besar. Kaget dia mau ambil. Ternyata bukan kayu, (tapi) ular," katanya.
Mail memanggil warga setempat untuk mengamankan ular piton menggunakan tali. Proses evakuasi tidak mudah karena ular masuk dan bersembunyi dalam got.
"Jadi, lama kita tunggu. Ada kurang lebih 15 menit. Muncul lagi. Ada 3 kali (muncul) baru bisa didapat," ucap Mail.
Sekitar sejam bergelut dengan ular di tengah hujan deras, upaya warga membuahkan hasil. Warga menangkan hewan melata itu kemudian dimasukkan dalam karung.
"Kurang lebih 1 jam semua. Lama menunggu (muncul ular dari dalam got). Tidak ada (warga yang diserang ular)," ungkap Mail.
Dampak Banjir di Makassar
Diketahui, banjir melanda sejumlah wilayah imbas hujan deras pada Minggu (15/12). Ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman usai rumah terendam banjir.
Data BPBD Makassar hingga pukul 18.50 Wita pada Senin (16/12), sebanyak 6 kecamatan dilaporkan masih tergenang. Kecamatan yang dimaksud, yakni Manggala, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalanrea, Makassar, dan Wajo.
Namun dari 6 kecamatan itu, ada 3 kecamatan di antaranya yang warganya terpaksa dievakuasi. Sebanyak 130 kepala keluarga atau 456 jiwa mengungsi di lima titik pengungsian.
Dalam laporan BPBD, di Kecamatan Manggala tercatat 179 warga dievakuasi di tiga titik. Rinciannya 65 warga diungsikan di Masjid Jabal Nur, 37 orang di Masjid Makkah Al Mukarramah, dan 77 orang di Masjid At Thoyyibah.
Di Kecamatan Wajo ada 50 warga korban banjir mengungsi di Masjid Nurul Islam. Sementara di Kecamatan Makassar tercatat 255 warga diungsikan ke Universitas Terbuka Jalan Monginsidi Baru.
"Evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet dan perahu polyethylene. BPBD Makassar melakukan pendampingan warga di lokasi pengungsian," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin dalam keterangannya.
(sar/ata)#ular-piton #ular-piton-di-makassar #cuaca-ekstrem #damkar-makassar #banjir-makassar #kota-makassar #sulsel #mako-damkarmat-makassar #idham-khalid #rawan #permukiman-warga-makassar-saat-hujan-deras #arus-banjir #e