Ada Keluhan Sayur Basi di Makan Bergizi Gratis, Ini 4 Faktor Penyebabnya

Ada Keluhan Sayur Basi di Makan Bergizi Gratis, Ini 4 Faktor Penyebabnya

Makanan basi sempat menjadi keluhan beberapa siswa yang menerima Makan Bergizi Gratis. Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat ungkap beberapa pemicunya.

(Kompas.com) 14/01/25 10:13 16923

KOMPAS.com - Masalah makanan basi beberapa kali menjadi keluhan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama sayuran.

Banyak yang mengira makanan menjadi basi, karena ditutup saat masih panas.

Namun, menurut dokter dan Ahli Gizi Masyarakat DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, terdapat beberapa faktor yang bisa jadi penyebab sayuran mudah basi. Simak penjelasannya.

1. Perubahan suhu dalam rentang waktu kritis

Dr. Tan menjelaskan, makanan matang harus segera dikonsumsi dalam waktu dua jam setelah dimasak.

Jika dibiarkan lebih dari dua jam, maka makanan memasuki suhu kritis, yaitu antara 5 hingga 60 derajat Celsius.

Apabila makanan tidak segera dikonsumsi dalam keadaan panas dan terjadi perubahan suhu, maka pertumbuhan bakteri akan semakin mudah.

“Suhu ini adalah kondisi ideal bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh, sehingga makanan lebih mudah basi,” jelas dr. Tan kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

2. Bukan karena ditutup saat Panas

Beberapa orang beranggapan kalau sayur basi di program MBG ini disebabkan, karena makanan ditutup ketika masih panas.

Namun, menurutnya tidak demikian. Ketika makanan dengan suhu 80 hingga 100 derajat Celsius ditutup, suhunya akan perlahan menurun.

Makanan panas yang ditutup, tidak masalah apabila segera dikonsumsi.

Potensi basi bisa muncul, jika makanan tersebut tidak segera dikonsumsi dalam batas waktu aman.

“Misalnya, makanan sudah lewat lima jam dan suhunya turun menjadi 30 hingga 40 derajat Celsius. Di suhu ini, bakteri sudah berkembang, sehingga makanan basi,” tambahnya.

3. Transportasi tanpa penghangat khusus

Salah satu penyebab utama lainnya adalah proses distribusi makanan.

Dr. Tan menyebutkan, makanan seringkali diangkut menggunakan transportasi biasa, seperti pickup, yang tidak dilengkapi penghangat khusus.

Alhasil, tidak ada yang menjaga suhu dan kehangatan dari makanan tersebut sampai akhirnya diterima oleh para siswa.

“Alat transportasinya cuma seperti pickup biasa, yang tidak ada penghangat khusus makanan. Wajar saja banyak anak yang mengeluhkan sayuran basi,” tegas dr. Tan.

4. Pentingnya pemanasan untuk keamanan

Lebih jauh, ia menekankan, sangat penting untuk memastikan keamanan dan higienitas makanan sejak awal diolah hingga sampai di tangan para siswa.

Ia mengimbau, agar makanan yang sampai di siswa dalam keadaan hangat. Tujuan memanaskan makanan bukan hanya untuk menjaga cita rasa, tetapi juga untuk mematikan bakteri dan jamur.

“Makanan harus dipanaskan untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan menjaga keamanannya sampai tiba di tangan konsumen,” tandas dia.

#mbg #menu-makan-bergizi-gratis #sayur-basi #makan-bergizi-gratis #penyebab-sayur-cepat-basi

https://lifestyle.kompas.com/read/2025/01/14/101317320/ada-keluhan-sayur-basi-di-makan-bergizi-gratis-ini-4-faktor-penyebabnya