JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto membagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi kementerian, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Dalam Kabinet Merah Putih, Prabowo lantas menunjuk seorang menteri dan satu orang wakil menteri (wamen) untuk memimpin Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Berikut susunan kepemimpinan di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam Kabinet Merah Putih:

• Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
• Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman: Fahri Hamzah.

Keduanya diketahui telah resmi dilantik oleh Prabowo bersama 48 menteri dan 56 wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Hanya saja dalam waktu yang berbeda.

Pelantikan 48 menteri dilakukan pada pagi hari. Sedangkan, 56 wamen dilantik pada siang hari.

Untuk diketahui, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang awalnya menggabungkan Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum menjadi Kementerian PUPR.

Pasalnya, Kementerian Perumahan Rakyat sejatinya memang kementerian sendiri sejak era orde baru.

Sementara itu, dipercaya memimpin Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan bahwa akan bekerja sama dengan sejumlah stakeholder seperti Kejaksaan, dan perusahaan BUMN untuk mendapatkan lahan untuk perumahan.

Menurut dia, lahan-lahan itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah prajurit TNI dan pengembangan perumahan di desa dan kota.

"Misalnya dari BUMN dari kereta api itu banyak tanah-tanah yang bisa dipakai itu juga. Kita bisa buat rumah bagi prajurit TNI itu juga bisa dicapai kita berupaya juga membangun di desa dan kota," kata Maruarar usai dilantik sebagai Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Dia juga menyoroti perihal masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki rumah. Maruarar mengatakan, untuk memenuhi hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dengan swasta.

"Masih banyak sekali anak Indonesia yang belum memiliki rumah. Jadi harus masuk bergotong-royong jadi dari aset yang ada dari negara atau sitaan dan membangunnya juga gotong royong," ujarnya.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto membagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi kementerian, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Dalam Kabinet Merah Putih, Prabowo lantas menunjuk seorang menteri dan satu orang wakil menteri (wamen) untuk memimpin Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Berikut susunan kepemimpinan di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam Kabinet Merah Putih:

• Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
• Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman: Fahri Hamzah.

Keduanya diketahui telah resmi dilantik oleh Prabowo bersama 48 menteri dan 56 wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Hanya saja dalam waktu yang berbeda.

Pelantikan 48 menteri dilakukan pada pagi hari. Sedangkan, 56 wamen dilantik pada siang hari.

Untuk diketahui, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang awalnya menggabungkan Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum menjadi Kementerian PUPR.

Pasalnya, Kementerian Perumahan Rakyat sejatinya memang kementerian sendiri sejak era orde baru.

Sementara itu, dipercaya memimpin Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan bahwa akan bekerja sama dengan sejumlah stakeholder seperti Kejaksaan, dan perusahaan BUMN untuk mendapatkan lahan untuk perumahan.

Menurut dia, lahan-lahan itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah prajurit TNI dan pengembangan perumahan di desa dan kota.

"Misalnya dari BUMN dari kereta api itu banyak tanah-tanah yang bisa dipakai itu juga. Kita bisa buat rumah bagi prajurit TNI itu juga bisa dicapai kita berupaya juga membangun di desa dan kota," kata Maruarar usai dilantik sebagai Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Dia juga menyoroti perihal masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki rumah. Maruarar mengatakan, untuk memenuhi hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dengan swasta.

"Masih banyak sekali anak Indonesia yang belum memiliki rumah. Jadi harus masuk bergotong-royong jadi dari aset yang ada dari negara atau sitaan dan membangunnya juga gotong royong," ujarnya.

JAKARTA, investor.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait menyebut bahwa ia akan memanfaatkan lahan sitaan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mempercepat pengadaan perumahan rakyat. Selain itu, pria yang akrab disapa Ara itu juga mengaku akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengadaan lahan memanfaatkan lahan yang tak terpakai.

“Misalnya yang dimiliki (negara), saya sudah koordinasi dengan bapak Jaksa Agung ada banyak (lahan) sitaan, bagaimana itu bisa dimanfaatkan,” ujar Ara, usai secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Dia juga menuturkan untuk memanfaatkan lahan dari BUMN seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bisa dipakai untuk membangun perumahan rakyat. Namun demikian, Ara juga menyadari bahwa rencana ini akan sangat menantang karena membangun kerjasama lintas sektoral perlu landasan hukum yang kuat.

“Kita mesti membangun sistem secara utuh ya. Nomor satu, landasan hukumnya mesti kuat. Kita mesti membuat suatu peraturan yang bisa menggabungkan semua stakeholder untuk mencapai tujuan itu,” tegasnya.

Ara belum menjelaskan secara detail program kerjanya. Kendati begitu, ia menyebut perumahan bagi TNI menjadi salah satu prioritas. Pembangunan perumahan untuk rakyat juga akan dilakukan baik di desa maupun kota. “Kita juga akan mengutamakan rumah bagi prajurit TNI, bagaimana itu bisa dicapai dan tentu kita berupaya juga membangun di desa dan di kota,” ujar dia.

Lebih lanjut, untuk mensukseskan rencana-rencana yang dimaksud, Ara akan menggandeng unsur swasta, baik pengusaha di bidang pengembangan kawasan (developer) maupun pengusaha di bidang lainnya.

“Jadi, intinya kita dengan bekerjasama dengan semua pihak, kita yakin dan juga saya mendorong teman-teman pengusaha swasta, para developer, para pengusaha di bidang lainnya,” pungkas dia.

Ara menjadi salah satu diantara 53 menteri dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran yang dilantik di Istana Negara, Senin, (21/10/2024). Dalam mengemban tugasnya, Ara bakal didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Pemukiman Fahri Hamzah. 

Editor: Prisma Ardianto (ardiantoprisma@gmail.com)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Baca Berita Lainnya di Google News

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan, landasan hukum dan pengadaan lahan dibutuhkan untuk membangun perumahan dan pemukinan di desa dan kota.

Ia mengatakan, akan bekerja sama dengan sejumlah stakeholder seperti Kejaksaan, dan perusahaan BUMN untuk mendapatkan lahan untuk perumahan.

Lahan-lahan itu, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah prajurit TNI dan pengembangan perumahan di desa dan kota.

"Misalnya dari BUMN, dari kereta api (PT KAI), itu banyak tanah-tanah yang bisa dipakai. Itu juga kita bisa buat rumah bagi prajurit TNI, itu juga bisa dicapai, kita berupaya juga membangun di desa dan kota," kata Maruarar usai dilantik sebagai Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).

Maruarar menyoroti masih banyak anak-anak muda yang belum memiliki rumah. Ia mengatakan, untuk memenuhi hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dengan swasta.

"Masih banyak sekali anak Indonesia yang belum memiliki rumah. Jadi harus masuk bergotong-royong jadi dari aset yang ada dari negara atau sitaan dan membangunnya juga gotong royong," ujarnya.

Lebih lanjut, ketika ditanya soal Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), Maruarar mengatakan, pembahasan bersama Presiden Prabowo belum sampai pada Tapera.

Ia mengatakan, pemerintah akan mendengarkan masukan dari akademisi dan konsumen terkait terkait Tapera.

"Saya akan dengar dari akademisi dan dari para pengamat para pelaku dan dari tentunya calon konsumen kita juga perlu mendengarkan secara sistematis," ucap dia.