Uji coba Makan Bergizi Gratis di SMKN 3 Selong menuai keluhan siswa tentang kurangnya susu dan air minum. Program ini diharapkan tingkatkan kesehatan siswa. [386] url asal
Uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dilaksanakan di SMKN 3 Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah siswa mengeluhkan tidak adanya susu, air minum, serta makanan yang kurang pedas.
"Rasanya biasa saja, kurang pedas jadinya nggak habis tadi," kata Nufus, siswa kelas XI SMKN 3 Selong seusai menyantap makanan, Senin (13/1/2025).
Siswa lain, Linda, mengeluhkan tidak mendapat susu dan air minum. Bahkan teman-temannya juga ada yang tidak kebagian Makan Bergizi Gratis.
"Susunya tidak ada, air minum juga nggak ada. Bahkan tadi ada juga yang teman nggak dapat nasi," ujar siswi kelas XI itu.
Dalam uji coba makan bergizi gratis ini, siswa mendapat menu nasi, tempe, tahu, sayur, dan daging ayam. Para siswa akan diberikan makan bergizi gratis mulai pukul 09.30 Wita.
Sementara Kepala Sekolah SMKN 3 Selong, Ruslan, menjelaskan ada sebanyak 585 paket Makan Bergizi Gratis yang diterima di SMKN 3 Selong hari ini. Uji coba makan bergizi gratis ini akan dilaksanakan selama lima hari ke depan.
"Karena ini masih uji coba, kami dari pihak sekolah sudah menyiapkan sebanyak 10 dus air mineral," jelas Ruslan.
Meski masih banyak kekurangan, Ruslam berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah mencanangkan program makan bergizi gratis. Ia berharap melalui program Makan Bergizi Gratis ini bisa meningkatkan kesehatan dan prestasi akademik siswa.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya program ini, terutama kepada Bapak Presiden," pungkas Ruslan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dilaksanakan serentak di 26 provinsi di Indonesia sejak Senin (9/1/2025). Tak sedikit masyarakat yang mempertanyakan soal menu dalam MBG.
Apakah menu MBG sudah sesuai dengan kebutuhan gizi siswa? Menurut dosen gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh SK MKes beberapa di antaranya belum sesuai dengan pedoman Isi Piringku.
Isi Piringku adalah pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengkampanyekan konsumsi makanan yang sesuai gizi seimbang. Isi Piringku juga memuat ajakan konsumsi delapan gelas air sehari, aktivitas fisik hingga mencuci tangan dengan sabun.
"Kemarin saya dapat kiriman contoh menu Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo. Jika dilihat sekilas, nampak belum memenuhi Isi Piringku. Tidak ada sayuran, lauk meski dengan protein hewani pun, secara kuantitas terlalu sedikit, begitupun buahnya. Secara kuantitas belum memenuhi 40 persen total kalori sehari, dan secara kualitas pun masih belum sesuai," ujarnya dilansir dari laman Unair, Kamis (9/1/2025).
MBG Harusnya Beragam, Seimbang dan Aman
Lebih lanjut Lailatul mengatakan makan bergizi harus punya prinsip beragam, seimbang, aman dan sesuai kebutuhan. Isi menu MBG harus mencakup protein, lemak, vitamin, mineral hingga serat.
"Makan bergizi yang baik seharusnya memenuhi kebutuhan gizi secara seimbang. Baik karbohidrat, protein, lemak, dan terpenuhinya kebutuhan vitamin, mineral, serat, dan air," katanya.
Mengapa Tak Ada Susu dalam Menu MBG?
Selain soal keseimbangan gizi dalam makanan di menu MBG, masyarakat juga mempertanyakan ketidakhadiran susu. Padahal susu punya kandungan kalsium, vitamin D, vitamin A, zat besi, dan protein.
Namun, Lailatul menilai fungsi susu bisa digantikan oleh makanan lain. Misalnya yogurt, keju, telur, dan lain-lain.
"Sebagai alternatif lain, perlu disiapkan misalnya produk olahan susu seperti yogurt atau keju, sumber nabati yang kaya kalsium. Seperti tempe, sayuran hijau, ataupun sumber hewani seperti ikan teri, sarden, telur, dan daging ayam," tuturnya.
Program MBG Perlu Dievaluasi secara Berkelanjutan
Lailatul berpendapat perlu adanya evaluasi dan perbaikan secara berkala terhadap MBG. Evaluasi bisa melihat proses, input, output, dampak dan evaluasi keberlanjutan.
"Mulai dari jumlah siswa yang mendapatkan makanan apakah sudah sesuai dengan sasaran, kandungan gizi pada menu berdasarkan pedoman Isi Piringku. Kemudian tingkat penerimaan siswa terhadap rasa dan variasi makanan, kepuasaan guru, siswa, dan orang tua, dan tingkat keluhan terkait dengan distribusi makanan," urainya.
Lalu hal yang tak kalah penting adalah evaluasi mengenai kuantitas MBG. Perlu didata juga jumlah makanan termakan, terbuang, dan jumlah siswa yang makan.
Untuk melihat dampak MBG, menurut Lailatul ada tiga aspek yang bisa jadi komponen pengukuran yakni status gizi pada anak, prestasi akademik dan kesehatan serta kesadaran gizi.
Polisi Sidoarjo membagikan makan siang bergizi untuk siswa-siswi TK. Kegiatan tersebut untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. [388] url asal
Polisi Sidoarjo membagikan makan siang bergizi untuk siswa-siswi TK. Kegiatan tersebut untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pembagian makan siang gratis itu dilakukan di TK Dharma Wanita Desa Sidodadi Kecamatan Candi Sidoarjo, Jumat (20/12/2024)
Kapolsek Candi Kompol Eka Anggriana mengatakan kegiatan tersebut mendukung program Asta Cinta Presiden Prabowo Subianto. Program itu untuk meningkatkan kualitas gizi anak, dengan memberikan makan siang bergizi.
"Memberikan makan siang bergizi ke siswa-siswi TK. Karena masa kanak-kanak adalah periode emas dan terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Eka di TK Dharma Wanita Desa Sidodadi.
Eka menjelaskan memberikan makan siang bergizi ini harapannya bisa menyelesaikan masalah stunting pada anak di Kecamatan Candi Sidoarjo.
"Memberikan makan siang yang bergizi dan memberikan susu, bukan sekedar memberikan nutrisi pada anak-anak. Dengan kegiatan ini bisa menekan angka stunting di wilayah Candi," jelas Eka.
Menurut Eka, secara umum program memberikan makan siang bergizi bisa berdampak positif pada kesehatan dan prestasi akademik para siswa-siswi. Selain itu juga bisa mengurangi beban ekonomi keluarga.
"Kami berharap dengan pemberian makan siang bergizi ini semoga anak-anak meningkatkan prestasi di bidang akademiknya," tandas Eka.
Sementara Kepala TK Dharma Wanita Aktip Untari mengaku pihaknya sangat mengapresiasi pemberian makan siang bergizi kepada siswa-siswi TK Dharma Wanita.
"Kami mengucapkan Terima kasih atas pemberian makan siang bergizi ini, semoga dengan kegiatan ini bermanfaat dan menambah prestasi anak didik kami," kata Untari.