Presiden Prabowo Subianto melantik dan mendiktekan sumpah dan janji jabatan deretan menteri untuk kabinet barunya.
"Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab. Kiranya tuhan menolong saya," ucap Ara di Istana Negara, Senin (21/10/2024).
Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara. Lalu, Ara sempat berjabat tangan dan bercengkerama dengan Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika dan berkeliling mengucapkan selamat kepada para menteri baru.
Pada kesempatan itu, Ara tampak rapi mengenakan setelan jas dan peci berwarna hitam. Pakaiannya dipadukan dengan kemeja putih dan dasi biru muda.
Maruarar Sirait dan Presiden Prabowo Subianto di Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Masa Jabatan 2024-2029 Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
Sebagai informasi, pelantikan ini digelar setelah Presiden Prabowo Subianto menunjuk Ara untuk bergabung menjadi menteri dalam kabinetnya pada Minggu (20/10) malam. Ia pun akan didampingi oleh Fahri Hamzah sebagai wakilnya.
Sebelum menjadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ara sudah lama berkiprah di dunia politik.
Dilansir situs resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Ara berasal dari keluarga politisi. Ayahnya Sabam Sirait, merupakan politikus senior dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Ia sudah serius menekuni bidang politik dengan menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, Bandung, pada tahun 1990-an. Sebagai mahasiswa, ia aktif bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Selain itu, ia juga aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan,
Perjalanan politiknya dimulai dari bergabungnya dirinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 1999. Menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan periode 2004-2009. Posisinya di Komisi XI bertahan hingga periode berikutnya yakni 2009-2014.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Maruarar Sirait adalah salah satu tokoh yang dipanggil menjadi calon menteri di Pemerintarahan Prabowo Subianto. Ini profil dari Maruarar. [714] url asal
Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, merupakan salah satu tokoh politik Indonesia yang dikenal dengan dedikasinya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meski kini telah mengundurkan diri dari PDIP, perjalanan panjang Ara di dunia politik telah mewarnai dinamika perpolitikan tanah air.
Dikutip dari halaman resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Ara lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 23 Desember 1969, dari keluarga politisi. Ayahnya, Sabam Sirait, merupakan politikus senior dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sejak kecil, Ara sudah terbiasa dengan lingkungan politik, sehingga tidak mengherankan jika ia kemudian mengikuti jejak sang ayah di dunia politik.
Maruarar Sirait pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI untuk periode 2004-2009, serta menjadi Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada masa jabatan 2005-2010.
Pendidikan Ara ditempuh di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, Bandung, pada era 1990-an.
Di kampus inilah ia mulai menunjukkan ketertarikannya pada politik dengan aktif bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Pengalamannya di organisasi ini memberikannya banyak wawasan tentang negosiasi, diskusi, serta dinamika politik. Selain itu, Ara juga aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan, yang kemudian semakin memperkuat minatnya untuk terjun ke politik.
Karier Politik di PDIP
Ara memulai karir politiknya di PDIP pada tahun 1999. Pada Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dan berhasil terpilih.
Ia ditempatkan di Komisi XI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan. Ara sukses mempertahankan kursinya di komisi yang sama pada Pemilu 2009 dan 2014.
Selain kiprahnya di legislatif, Ara juga memiliki peran penting dalam mendukung kampanye Joko Widodo pada Pilpres 2014. Namanya bahkan sempat disebut-sebut sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi.
Ara mengumumkan keputusannya untuk keluar setelah bergabung dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri sejak tahun 1999. Ia menyatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat Pilpres 2014, Ara aktif dalam kampanye untuk Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP. Namanya juga sempat dibicarakan sebagai calon menteri dalam pemerintahan presiden terpilih, meskipun ia tidak dilantik sebagai menteri.
Setelah itu, Maruarar mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019, tetapi tidak berhasil masuk ke parlemen.
Karier di Luar Politik
Selain terjun di dunia politik, Ara juga menggeluti dunia bisnis. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Potenza Sinergi.
Ara juga memiliki pengalaman sebagai manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Universitas Parahyangan, Bandung, yang menambah daftar panjang perjalanan kariernya di luar dunia politik.
Pengunduran Diri dari PDIP
Keputusan Maruarar Sirait untuk mundur dari PDIP mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusinya yang besar bagi partai.
Ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya adalah langkah untuk mengikuti jejak Presiden Joko Widodo, meski alasan lebih rinci terkait hal ini belum dijelaskan secara terbuka. Ara menutup babak panjang karier politiknya di PDIP setelah berjuang bersama partai tersebut sejak tahun 1999.
Kabar mengenai Ara yang masuk dalam bursa calon menteri Prabowo tentu menimbulkan tanda tanya, mengingat perbedaan ideologi antara Gerindra dan PDIP selama beberapa tahun terakhir.
Namun, dengan hubungan baik yang telah terjalin antara Jokowi dan Prabowo, serta kemungkinan besar Prabowo akan meneruskan beberapa program Jokowi, keterlibatan Ara dalam pemerintahan Prabowo bisa menjadi jembatan antara kedua kubu politik ini.
Dengan rekam jejak yang solid, Maruarar Sirait menjadi salah satu figur yang layak dipertimbangkan sebagai bagian dari pemerintahan Prabowo.
Meskipun perjalanan politiknya penuh dinamika, terutama dengan pengunduran dirinya dari PDIP, Ara tetap menjadi sosok yang dipercaya oleh banyak kalangan.
Ibunda Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah meninggal dunia kemarin malam. Mendiang Siti Nurjannah rencananya dimakamkan di Sumbawa, NTB, hari ini. [127] url asal
Ibunda Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah meninggal dunia kemarin malam. Mendiang Siti Nurjannah rencananya dimakamkan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), hari ini.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik. Ia mengatakan Fahri Hamzah tengah berada di Sumbawa.
"Ya benar, kemarin malam (meninggal dunia). Hari ini dimakamkan di Sumbawa," kata Mahfuz kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).
Mahfuz menyebutkan Fahri Hamzah memiliki hubungan yang dekat dengan orang tuanya. Bahkan sang ibu sempat dibawa oleh Fahri ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
"Pak Fahri sangat dekat dengan sosok ibundanya, Siti Nurjannah. Selepas wafat ayahandanya, Pak Fahri memboyong ibundanya tinggal bersamanya di Jakarta," ucap Mahfuz.
"Selama 3 tahun Pak Fahri mendampingi ibunya yang sudah berusia 90-an dan terkena stroke," imbuhnya.