JAKARTA, investor.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana mempercepat perluasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025. Untuk itu, diperkirakan akan ada penambahan anggaran dari Rp 71 triliun menjadi Rp 100 triliun.

Dadan menyebutkan bahwa berdasarkan hitungan BGN, anggaran Makan Bergizi Gratis menjadi Rp 100 triliun sudah cukup untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat, yang sebelumnya jumlah itu baru bisa direalisasikan pada tahun 2029.

“Untuk saat ini, yang sudah pasti adalah Rp 71 triliun, yang hanya cukup untuk melayani 15 – 17,5 juta penerima manfaat,” ungkap Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, usai bertemu Presiden Prabowo, pada Jumat (17/1/2024).

Selain itu, Dadan menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis juga bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dalam rantai pasok makanan bergizi. Dengan demikian, program MBG ini dapat berperan lebih mendorong roda perekonomian nasional.

“Ketika 82,9 juta penerima manfaat diberi makan, dan kita menetapkan hari tertentu untuk makan telur, maka dibutuhkan 82,9 juta butir telur setiap hari. Ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan produksi (bahan pokok) lokal,” kata Dadan.

Ia menjelaskan, bahwa BGN akan bekerja sama dengan berbagai kementerian, seperti Kementerian Desa dan Kementerian Koperasi untuk memastikan pemanfaatan potensi lokal.

“Fokus kami adalah pada sumber daya nasional, bukan pada pembiayaan luar negeri atau hal lain. Semua dirancang agar melibatkan kontribusi APBN, pemerintah daerah, BUMN, dan kementerian terkait,” jelas dia.

Dadan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan pernyataan resmi terkait tambahan anggaran dalam waktu dekat. Rencana menambah anggaran oleh Presiden Prabowo ini juga didasari kegelisahan banyak anak mengeluh belum menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis.

“Pak Presiden sangat ingin semua anak segera menikmati program ini. Jadi, mohon bersabar. Untuk detail anggaran tambahan, biar nanti beliau sendiri yang menyampaikan,” ujar Dadan.

Saat ini, program MBG telah menjangkau sekitar 650 ribu penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan target terus meningkat hingga mencapai 3 juta penerima pada April 2025.

Editor: Prisma Ardianto (ardiantoprisma@gmail.com)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Baca Berita Lainnya di Google News

JAKARTA, investor.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat digunakan untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini guna mempercepat implementasi program andalan Presiden Prabowo Subianto itu.

Keputusan penggunaan APBD tersebut diperoleh setelah Dadan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Menurut Dadan, keputusan tersebut sebagai respons atas usulan agar APBD dilibatkan bersamaan dengan APBN dalam program MBG. 

"Sudah kami koordinasikan dengan Mendagri," kata Dadan kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).

Menurut Dadan, dukungan pemerintah daerah (Pemda) sangat diperlukan untuk mempercepat implementasi program MBG, sehingga APBD dapat direalisasikan. Dadan menyebut tiga hal yang dapat dilakukan BGN dan Pemda.

Pertama, Pemda dapat menyiapkan infrastruktur MBG. Kedua, Pemda membina masyarakat untuk memasok bahan baku MBG berbasis potensi sumber daya lokal. Ketiga, dinas-dinas terkait dapat bersama-bersama menyalurkan bantuan terutama untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita.

Saat ini, kata Dadan, BGN fokus untuk mengimplementasikan anggaran Rp 71 triliun yang telah disiapkan dalam APBN 2025 untuk pelaksanaan program MBG selama satu tahun.

Pemerintah menargetkan program MBG dapat menjangkau 17,5 juta penerima melalui 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada tahun pertama.

"Januari-April melayani 3 juta penerima manfaat melalui 937 SPPG. April-Agustus melayani 6 juta melalui 2000 SPPG. Akhir Agustus-Desember melayani 15 juta sampai 17,5 juta melalui 5000 SPPG," jelas Dadan.

Diketahui, penggunaan APBD untuk mendukung program MBG diusulkan sejumlah pihak, salah satunya Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengungkapkan bahwa tambahan biaya dari APBD untuk MBG dapat meningkatkan standar menu, yang saat ini anggaran program tersebut ditetapkan rata-rata sebesar Rp 10.000 per porsi.

Dia juga mengaku telah menyampaikan kepada kepala daerah di kabupaten/kota wilayah Jawa Timur terkait pentingnya penggunaan APBD untuk makan bergizi gratis. Rata-rata kepala daerah di wilayahnya pun menyambut baik usulan tersebut.

"Saya ketika awal melihat, wah ini kalau ditambahin setengah telur gitu, lebih bagus proteinnya gitu. Saya sederhananya itu ditambah telur separuh lebih bagus, kira-kira seperti itu," kata Khofifah di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Editor: Maswin (maswin.investorID@gmail.com)

Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id

Baca Berita Lainnya di Google News