JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah terjadi sembilan kali sepanjang November 2024.

"Di bulan November saja sudah sembilan kali terjadi, lima hari di antara itu berturut-turut," ujar Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi, di lokasi banjir, Kamis (28/11/2024).

Banjir kali ini lebih dalam jika dibandingkan banjir sebelumnya yang mencapai 2,5 meter pada Kamis dini hari.

Banjir di permukiman Kebon Pala tidak disedot, hanya ditunggu hingga air surut sendiri.

"Nunggu surut paling cepat di bawah enam jam, kadang-kadang bisa sampai 24 jam baru surut," ucap Sanusi.

Banjir tersebut merendam 16 RT dari dua RW, dengan 300 keluarga yang terdampak.

Menurut Sanusi, permukiman itu banjir karena tidak adanya normalisasi yang dilakukan di Kali Ciliwung.

"Mungkin tinggal dilanjutkan saja program normalisasi sungai itu. Walaupun masih ada banjir, paling enggak mengurangi gitu," kata dia.

Sebelumnya, pada Kamis dini hari, ketinggian banjir mencapai 2,5 meter akibat luapan Kali Ciliwung.

Beberapa anak bermain banjir di wilayah tersebut.

Sedangkan, korban yang rumahnya tergenang mengungsi di SDN Kampung Melayu 02 Jakarta Timur. Lokasi tersebut tidak jauh dari titik banjir.

Di dalam pengungsian, korban banjir memperoleh bantuan dari Kementerian Sosial, ada pula bantuan berupa nasi kotak, selimut, makanan anak, kasur, peralatan mandi, dan perlengkapan P3K.