Hujan deras menyebabkan tanggul Sungai Widodaren jebol, mengakibatkan banjir di Desa Ketitang Wetan. Permukiman warga terendam hingga 70 cm, aktivitas lumpuh. [352] url asal
Hujan deras tadi malam membuat tanggul Sungai Widodaren Desa Ketitang Wetan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati jebol. Akibatnya, banjir merendam permukiman warga pagi ini.
Pantauan di lokasi, Minggu (16/3/2025), pukul 06.40 WIB, banjir merendam permukiman warga setinggi antara 30 sampai 70 sentimeter. Tampak beberapa rumah terendam banjir.
Salah satu warga Desa Ketitang Wetan, Jomo Hadi, mengatakan banjir menerjang permukiman sekitar pukul 02.00 WIB. Dia menyebut banjir terjadi karena tanggul Sungai Widodaren yang tidak kuat menampung air hujan semalam.
"Penyebab banjir, akibat jebolnya tanggul Widodaren," jelas Jomo kepada wartawan di lokasi.
Menurutnya, banjir datang saat warga akan makan sahur. Sehingga warga bisa menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga.
"Banjir yang datang secara tiba tiba datang, membuat warga panik menyelamatkan barang-barangnya," ungkap dia.
Warga lainnya, Salahudin, menjelaskan banjir hingga pagi ini belum juga surut, bahkan genangan banjir cenderung bertambah. Akibatnya aktivitas warga setempat lumpuh.
"Untuk aktivitas warga lumpuh nggak bisa ke mana-mana," kata Salahudin.
Dia menyebut genangan banjir juga sempat merendam jalan Pantura Pati Rembang.
"Selain banjir menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, sekolah dan sejumlah musola," pungkas dia.
Banjir merendam permukiman warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Banjir terjadi karena sungai tersumbat tumpukan sampah. [468] url asal
Banjir merendam permukiman warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Banjir terjadi karena sungai tersumbat tumpukan sampah hingga air meluap ke permukiman.
Pantauan detikJateng di lokasi pukul 15.00 WIB, genangan banjir merendam permukiman warga Desa Gadingrejo. Kedalaman banjir mulai 30 sampai 50 sentimeter. Genangan banjir berwarna cokelat.
Tak hanya itu, banjir juga merendam jalan Pantura Pati-Juwana tepatnya di Desa Gadingrejo. Banjir berwarna coklat merendam jalan setinggi 10 sentimeter. Kondisi ini berdampak pada arus lalu lintas di lokasi. Kendaraan harus berjalan pelan-pelan karena ketinggian air.
Warga Gadirejo, Susiswo, mengatakan banjir datang sejak pukul 13.00 WIB tadi siang. Sebelumnya kata dia curah hujan deras melanda di beberapa wilayah Pati. Akibatnya anakan Sungai Simo dan Sinomam meluap, karena tersumbat sampah.
"Banjir datang sekitar jam 13.00 WIB karena kali di sekitar desa tersumbat sampah. Kedalaman air sampai 30 sampai 50 sentimeter sudah masuk ke rumah," jelas Susiswo kepada detikJateng ditemui di lokasi, Senin (17/2/2025).
Menurutnya banjir besar baru kali ini. Bahkan kata dia genangan banjir sampai masuk ke dalam rumah.
"Kalau bandang gede sekali ini. Biasanya seluruh yang banjir merata," ujarnya.
Warga lainnya, Martono, mengatakan banjir karena sejumlah sungai di sekitar desanya tersumbat sampah. Akibatnya air meluap ke permukiman warga. Dampak banjir paling parah di RT 1,2,dan 3 RW 2.
Sekitar jam 1 banjir dari kali sebelah yang tersumbat ini ada sekitar 200 rumah tapi kebanjiran hampir 100 rumah," jelasnya.
Menurutnya kedalaman banjir mencapai 50 sentimeter sampai ke dalam rumah. Meski demikian warga memilih untuk bertahan di rumah.
"Sudah banyak rumah yang kebanjiran," terang dia.
Menurutnya wilayahnya menjadi langganan banjir setiap tahun. Akan tetapi banjir berwarna coklat ini termasuk paling gede tahun ini.
"Sudah sering terjadi. Tahun ini banjir baru kali ini. Nggak mengungsi bertahan di rumah saja," ungkap dia.
Dimintai konfirmasi Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Pati Budi Mulyawan belum menjawab atas klarifikasi jumlah Desa yang terdampak banjir.