KUPANG, KOMPAS.com - Seekor buaya sepanjang 2,4 meter berkeliaran di permukiman warga Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Situasi tersebut membuat masyarakat menjadi resah dan melaporkan hal ini kepada petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi NTT.

"Kita dapat laporannya pada Senin, 24 Februari 2025, kemarin siang sekitar pukul 13.54 Wita," kata Kepala BBKSDA NTT Arief Mahmud kepada Kompas.com, Selasa (24/2/2025).

"Diinformasikan bahwa masyarakat resah dengan munculnya seekor buaya yang berkeliaran di sekitar permukiman," kata Arief.

Merespons laporan tersebut, tiga orang anggota Unit Penanganan Satwa (UPS) BBKSDA NTT diturunkan ke lokasi bersama seorang personel dari Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang.

Tiba di lokasi, petugas menemukan seekor buaya muara di sebuah kali dekat permukiman warga.

"Keberadaan buaya pada lokasi tersebut cukup berbahaya mengingat tingginya aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan korban," ungkap Arief.

Setelah bersepakat, petugas menggunakan dua cara penangkapan, yakni memakai alat snare-bite yang terbuat dari kawat sling dan sebuah harpoon yang terdiri dari bagian gagang tombak.

Petugas melakukan pengamatan di tepi kali. Saat buaya melintas di dekat petugas, tombak harpoon langsung melesat pada bagian leher buaya sehingga dapat dikendalikan.

Buaya berjenis kelamin betina yang ditangkap kemudian diamankan di kandang penampungan sementara di BBKSDA NTT.

Arief berharap, jika warga NTT melihat keberadaan buaya di dekat permukiman, mereka bisa menghubungi petugas BBKSDA NTT.