Kepala Sekolah SD Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Damiyati (56) dan dua siswanya diduga keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/4) lalu.

Damiyati mengatakan menu yang disajikan saat itu berupa daging ayam, soto, dan susu. Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia mengirim makanan tersebut ke sekolah pukul 07.30 WIB.

Damiyati mengatakan sesuai prosedur, makanan harus dicicipi oleh guru penanggung jawab (PIC) sebelum disajikan kepada murid-murid.

"Kebetulan guru PIC-nya puasa, saya yang mencicipi," kata dia, Selasa (29/4).

Saat itu, Damiyati merasakan daging ayam di menu tersebut hambar. Namun ia tidak merasa ada yang salah dengan makanan tersebut.

"Untuk daging saya bisa merasakan itu enggak ada rasanya tapi tidak bisa mengatakan itu basi atau tidak, enggak tahu. Ya, kita makan saja," kata dia.

"Dan saat itu saya juga tidak begitu berpikir aneh-aneh. Karena waktu itu kita rasakan biasa saja," lanjutnya.

Namun pada saat dibagikan ke kelas sekitar pukul 09.30 WIB, beberapa murid mengeluhkan ada masalah dengan daging ayam di menu MBG. Tak hanya daging, mereka juga mengeluhkan kuah soto yang sudah basi.

"Termasuk punya saya, dagingnya kan enggak saya habiskan. Saya lihat lagi, ternyata sudah lengket (berlendir), sudah bau," kata dia.

"Guru yang lain juga memeriksa kuahnya, ternyata sudah asam," kata dia.

Mendapati menu MBG dalam kondisi tidak layak makan, pihak sekolah langsung meminta seluruh murid untuk tidak mengonsumsi menu pada hari itu. Namun sayangnya, sebagian murid terlanjur memakan menu tersebut.

"Yang sudah terlanjur makan itu, sekitar jam 11 itu merasa perutnya sakit. Ada dua anak," kata dia.

Sekolah pun segera melarikan dua murid tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat. Mereka juga menghubungi SPPG untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Pengawas dapur (SPPG) dua orang ke sini, kita crosscheck, saya tanya-tanya," kata Damiyati.

Dari situ, diketahui daging yang disajikan sudah dimasak semalam sebelumnya sekitar pukul 22.00 WIB.

"Baru paginya dikirim ke sini. Rasanya juga hambar, nggak digoreng juga," kata dia.

Sekolah juga menanyakan tentang kuah soto yang sudah basi. Pihak SPPG mengatakan kuah tersebut dimasak pagi.

"Kuahnya dimasak pagi. Cuma mungkin dia basi karena dibungkus saat masih panas, dan ditutup seperti itu sampai setengah sepuluh," kata dia.

Damiyati sendiri tidak merasakan gejala apa pun sampai malam harinya. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, ia terbangun karena sakit perut.

"Sakitnya muter. Kadang sakit, kadang hilang. Saya juga diare," kata dia.

"Sampai subuh itu lima kali (ke toilet)," lanjutnya.

Usai salat subuh, ia langsung berangkat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Beruntung beberapa jam kemudian sakitnya mulai mereda.

"Alhamdulillah, sudah tidak sakit, saya berangkat (ke sekolah," kata dia.

Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya bakal bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG).

BGN dan Muslimat NU menjalin kesepakatan pengelolaan 1.000 dapur sehat untuk pelaksanaan MGB. Hal itu disampaikan Khofifah saat penutupan Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Surabaya.

"Saya menyampaikan plan of action yang prioritas adalah menyiapkan fasilitasi menjadi mitra dari MBG," kata Khofifah dalam keterangannya, Senin (17/2).

Gubernur Jawa Timur terpilih itu menyatakan kerja sama ini sudah dikomunikasikan secara langsung dengan Kepala BGN Dadan Hindayana, serta mendapat persetujuan.

"Kita sudah menandatangani, sudah diparaf. Kira-kira Muslimat akan mendapatkan kuota 1.000 dapur sehat," ujarnya.

Pelaksanaan 1.000 dapur umum untuk MBG ini berlaku bagi semua cabang Muslimat NU di seluruh Indonesia. Khofifah pun meminta supaya teknis pelaksanaan tersebut segera dikoordinasikan guna mengukur kemampuan menyelenggarakan di berapa titik.

"Saya pesankan ke mereka untuk diindentifikasi, mereka sebetulnya siap untuk menyelenggarakan beberapa titik," tuturnya.

Khofifah menjelaskan mitra dapur sehat MBG dalam hal ini bisa berlaku bagi sejumlah pesantren.

"Mitra ini maskud saya ini banyak sekali pesantren-pesantren yang menjadi mitra strategis untuk bisa bersama-sama menjadi pelaksana MBG ini," katanya.

Kerja sama mengelola dapur sehat untuk MBG ini, kata Khofifah, disambut baik oleh sejumlah cabang Muslimat di Indonesia khususnya di wilayah Timur.

"Kemarin yang memberikan respons luar biasa itu daerah-daerah Papua, sampai yang mewakili Prof Dadan dari BGN itu surprise sekali karena menurut beliau ini nampak mengetahui detail kira-kira kalau MBG melalui dapur sehat seperti apa, SPPG seperti apa. Kawan-kawan dari Fak-Fak dan seterusnya, Timika dan seterusnya, mereka sangat siap," pungkas Khofifah.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 10 Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2).

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, saat tiba di SMAN 10 Surabaya, Gibran masuk kelas X, XI, dan XII, ketika para siswa sedang menyantap makan bergizi gratis.

Terlihat menu MBG siswa SMAN 10 Surabaya hari ini ialah ubi panggang, tahu, fish cake, oseng sayur, dan buah rambutan. Tidak ada nasi dan susu.

Usai meninjau sejumlah kelas, Gibran kemudian foto bersama para guru dan siswa. Namun, ia enggan memberikan pernyataan apapun ke wartawan.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan sekaligus Penanggung Jawab MBG SMAN 10 Surabaya, Vivit Putri, mengatakan hari ini ada sekitar 1.166 siswanya yang mendapatkan menu MBG.

Ia menyebut ini kedua kalinya menu nasi diganti ubi atau sweet potato. Menurutnya, para siswanya tak masalah dengan itu.

"Ini kedua kalinya, dalam satu minggu pasti ada satu kali [menu nasi diganti] sweet potato. [Nasi diganti] pasta juga sudah pernah, minggu lalu kami dapat pasta," ucap Vivit.

Namun, ini pertama kalinya menu protein yang biasa berupa daging ayam, diganti menjadi olahan daging ikan. "Kalau fish cake baru, kalau tahu pernah," katanya.

Menurut Vivit, kandungan gizi yang ada menu MBG hari ini sudah lebih dari cukup. Ia mengatakan para murid juga senang karena menu bervariasi sehingga tidak bosan.

"Pastinya untuk anak SMA itu 80-120 persen dari proteinnya, gizinya. Itu sudah ada dari BGN, sudah ada ketentuan, ini hitungannya sudah masuk terhitung 121,9 persen. Data yang kami terima begitu. Untuk anak SMA merasa kenyang," tuturnya.

Salah satu siswa kelas XII, Ardya Wiranata, mengaku lebih menyukai menu MBG dengan ubi daripada nasi. Ia berpendapat perpaduan rasa antarmenu sangat cocok.

"Ada ubi, sayur, kayak ada olahan ikan, sama tahu. Enak bikin kenyang juga. Perpaduan rasa manis dari ubi dan asinnya dari olahan ikan tadi enak. Enak ini [fish cake] dari pada ayam," kata Ardya.

Ardya mengatakan saat Gibran masuk ke kelasnya, putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo itu juga menanyakan apakah menu MBG ini disukai oleh para siswa atau tidak.

"Pak Gibran juga masuk ke kelas saya, disuruh ngabisin, ditanya enak apa enggak," ucapnya.

Siswa lainnya, Ibrahim Hasan, mengaku menyukai apapun menu MBG, asal segar dan sehat.

"Kalau saya apa aja asal sehat dan fresh gitu sudah Alhamdulillah," kata Ibrahim siswa kelas XII ini.

Para siswa tak mendapatkan susu hari ini. Namun, selain paket makanan, mereka diberi buku dan alat tulis bergambar kartun wajah Gibran.

Pemerintah Kota Medan berkolaborasi dengan eFishery menggelar uji coba makan bergizi gratis di SD 004979, Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (19/12/).

Uji coba tersebut langsung dihadiri oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama sang istri Kahiyang Ayu. Bobby mengatakan komposisi makanan yang disajikan terdiri atas karbohidrat, protein, yang disempurnakan dengan susu dan buah. Lauk makan bergizi gratis ini menggunakan ikan nila dari Danau Toba.

"Secara komposisi makanan tadi sudah pas, cakupan gizinya juga pas. Lauk dari eFishery ini ikan nila Danau Toba," kata Bobby Nasution saat melihat secara teliti paket makanan bergizi yang tersaji di meja siswa.

Bobby menyebutkan pemanfaatan ikan nila Danau Toba selain memberikan asupan gizi bagi anak juga ikut mendorong ekonomi daerah. Dalam uji coba ini wadah yang digunakan masih sekali pakai. Nantinya akan digunakan wadah yang bisa digunakan berulang.

"Dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis ini Pemko Medan mengikuti instruksi dan terus berkoordinasi dari Badan Gizi Nasional," jelasnya.

Menurut Bobby ke depan akan ada 155 titik untuk kebutuhan dapur pembuatan makan bergizi gratis. Masing-masing dapur kurang lebih ada 3 ribu-5 ribu porsi sehari yang bisa disuplai ke sekolah sekolah.

"Uji coba makan bergizi gratis ini dilakukan di 10 titik sekolah di Kota Medan. Tak hanya itu, dalam kegiatan ini sebanyak 1.500 makanan bergizi gratis yang dibagikan. Program ini untuk memastikan siswa di Kota Medan mendapatkan akses makanan sehat dan bergizi," urainya.