Polri bersama Unhan berkolaborasi dalam Pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, Jawa Tengah. [360] url asal
Polri bersama Universitas Pertahanan (Unhan) berkolaborasi dalam Pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng). Polri menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen dalam mendukung program Pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) demi mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Polri berperan aktif mencetak SDM unggul yang siap mengawaki program strategis nasional, terutama peningkatan kualitas gizi masyarakat. Pelatihan ini tidak hanya membentuk karakter tangguh, tetapi juga memastikan peserta mampu menjalankan peran di lapangan dengan profesional," tegas Karo Bindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Susilo Teguh Raharjo, dalam keterangan tertulis Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, Jumat (24/4/2025).
Teguh menjelaskan program MBG adalah pelaksanaan dari poin keempat Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, yakni memperkuat pembangunan SDM, kesehatan, dan kesetaraan melalui MBG. Pelatihan SPPI ini diikuti oleh 3.183 sarjana dari berbagai disiplin ilmu yang akan disiapkan sebagai penggerak di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Pelatihan digelar sejak 14 April hingga 12 Juli 2025, atau sekitar 3 bulan. Peserta dibekali materi dasar kemiliteran, disiplin, etos kerja, dan loyalitas tinggi di tujuh Satuan Pendidikan (Satdik) Polri, termasuk SPN Purwokerto, Pusdik Brimob, dan Pusdik Polair.
Pelatihan ini merupakan respons Polri terhadap surat dari Rektor Unhan Nomor B/553/II/2025 dan B/577/II/2025. Surat itu berisi permohonan dukungan fasilitas dan personel.
Saat mengecek jalannya pelatihan, Teguh juga menekankan pentingnya penerapan standar operasional prosedur atau SOP, menjaga kesehatan peserta, serta memastikan asupan gizi para peserta selama pelatihan. "Kami berkomitmen menyiapkan generasi yang sehat dan kompeten, sekaligus menjadi contoh dalam implementasi program makan bergizi gratis," tambahnya.
Teguh menyampaikan kegiatan dia pun berdialog dengan para pengasuh pelatihan guna memastikan keselarasan proses pembelajaran dengan target capaian. "Dukungan Polri ini menjadi bukti nyata loyalitas institusi dalam merealisasikan kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat," pungkas Teguh.
(aud/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Warga Kampung Padayungan, Tasikmalaya, temukan granat saat menggali pondasi. Polisi amankan lokasi dan rencanakan pemusnahan granat berbahaya tersebut. [467] url asal
Warga Kampung Padayungan, Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya digegerkan dengan penemuan granat di rumah salah seorang warga, Kamis (26/12/224).
Benda berbahaya berupa granat nanas itu ditemukan di rumah Kokom (60), saat sedang melakukan penggalian untuk pondasi bangunan.
Proses penggalian di bagian belakang rumah itu dilakukan oleh anak dan menantu Kokom, yakni Uus dan Oban.
"Sebenarnya ditemukan kemarin sore, tapi karena hujan deras kami baru lapor tadi pagi," kata Uus.
Uus menjelaskan, saat itu dia sedang melakukan penggalian dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.
"Lagi gali pondasi, mau pasang cakar ayam (rangkaian besi beton), linggis membentur benda keras," kata Uus.
Saat itu dia sempat memegang dan memeriksanya, karena saat ditemukan granat itu tak berbentuk. Baru setelah dibersihkan, dia menyadari benda yang ditemukannya adalah granat.
"Langsung saya simpan lagi, kerja juga berhenti, lagi pula sudah sore dan hujan. Nah tadi pagi baru laporan," kata Uus.
Ade Suparman, Ketua RW setempat mengatakan kasus serupa pernah terjadi saat warga melakukan renovasi masjid.
"Sekitar tahun 2004 waktu menggali untuk renovasi masjid, pernah juga ditemukan mortir, peluru ukuran besar, sebesar jantung pisang," kata Ade.
Dia mengaku tidak mengetahui penyebab dan dari mana benda-benda berbahaya itu. Namun dia berasumsi benda itu peninggalan zaman kemerdekaan.
"Kalau menurut cerita orang tua, di wilayah ini dulunya sering dijadikan tempat peristirahatan tentara. Katanya waktu zaman Jepang atau zaman pemberontakan DI/TII," kata Ade.
Kapolsek Cihideung AKP Erustiana membenarkan adanya penemuan granat tersebut. "Ditemukannya kemarin, tapi laporan tadi pagi, kami langsung ke lokasi melakukan penanganan," kata Erustiana.
Erustiana menambahkan pihaknya langsung melakukan upaya pengamanan lokasi. Garis polisi dipasang untuk sterilisasi area rumah yang berada di permukiman padat penduduk tersebut.
"Kami langsung melakukan koordinasi dengan Jihandak Brimob Polda Jabar, sedang di perjalanan dari markas Brimob, untuk sementara TKP sudah kami amankan," kata Erustiana.
Rencananya setelah dievakuasi, granat nanas itu akan langsung diledakkan atau dimusnahkan.
"Rencananya akan langsung didisposal, kami sedang siapkan lokasi yang aman untuk prosesnya," kata Erustiana.