Piton 5 Meter Masuk Sungai di Tengah Permukiman Warga Kota Pasuruan
Warga Purworejo Pasuruan berjuang menangkap ular piton 5 meter yang berkeliaran di kali. Tim Damkar akhirnya mengamankan ular tersebut untuk dikarantina. [314] url asal
#kota-pasuruan #ular-piton #piton-masuk-permukiman #ular-masuk-rumah #bpbd-pasuruan #mako #damkar-bpbd-kota-pasuruan #anang-sururin #untung #hanif-asyari #piton #samping #kedaruratan #kasi #tim #penyergap #sungai #alir
(detikFinance) 19/05/25 16:15
v/54206/
Kota Pasuruan - Ular piton sepanjang 5 meter berkeliaran di kali kecil di tengah permukiman Kelurahan/Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Warga susah payah menangkap ular pembelit yang berukuran besar itu.
"Ular melintas di kali kecil tengah permukiman. Rumah saya di samping kali," kata Hanif Asyari (31), salah satu warga, Senin (19/5/2025).
Hanif mengatakan, predator penyergap itu diketahui mendekati permukiman melalui aliran sungai dangkal. Kemunculannya terlihat oleh warga yang sedang berkumpul pada Sabtu malam (17/5/2025).
Warga spontan mengepung ular dan berusaha menangkapnya. Namun, upaya warga tidak mudah. Warga berjibaku untuk bisa menangkap ular tersebut.
"Untung diketahui dan ditangkap. Kalau masuk rumah-rumah, bahaya," ungkapnya.
Setelah ditangkap, warga kemudian memanggil tim Damkar BPBD Kota Pasuruan. Tim Damkar kemudian memasukkan ular ke kandang dan membawanya ke mako.
"Ular masih kami karantina," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kota Pasuruan Anang Sururin.
(irb/hil)
Ular Sanca Tersesat di Permukiman, Warga Depok Dibuat Tak Bisa Tidur
Warga Jalan BDB Delima, RT 01 RW 15, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, dibuat geger dengan kemunculan seekor ular sanca sepanjang tiga meter. [168] url asal
DEPOK, iNewsDepok. id - Warga Jalan BDB Delima, RT 01, RW 15, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, dibuat geger dengan kemunculan seekor ular sanca sepanjang tiga meter, Kamis (1/5/2025).
Kemunculan ular itu membuat warga ketakutan dan sulit tidur karena khawatir reptil tersebut masuk ke dalam rumah. Mereka pun langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.
Plt Kabid Pengendalian Operasional dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tesy Haryati, mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga dan langsung menerjunkan tim ke lokasi.
“Evakuasi dilakukan oleh tiga personel. Mereka dibekali dengan alat pelindung diri (APD) dan grab stick,” ujar Tesy.
Menurutnya, proses evakuasi berjalan lancar dan ular berhasil ditangkap tanpa perlawanan. Petugas pun bekerja ekstra hati-hati agar tidak terjadi insiden.
“Ular sanca tersebut kemudian dibawa ke pos damkar untuk diamankan sebelum dilepasliarkan ke habitat yang jauh dari permukiman,” jelasnya.
Tesy mengingatkan warga agar tidak mencoba menangkap hewan liar sendiri dan lebih baik segera melapor. “Jangan panik, segera hubungi damkar agar ditangani dengan benar,” pungkasnya.
Editor : M Mahfud
Dugaan Penyebab Ular Berbisa Black Boiga Masuk Permukiman di Parepare
Seekor ular jenis Black Boiga dievekuasi tim Damkar Parepare saat masuk permukiman warga. Ular berbisa tersebut memiliki panjang 1,5 meter. [454] url asal
#parepare #sulsel #ular-berbisa #black-moiga #pembuangan #ular-jenis #ular-black-boiga #kompleks-perumnas #black-boiga #kebakaran #penanggulangan #damkar-parepare #lubang #dugaan-penyebab-ular-berbisa-black-boiga-m
(detikFinance) 01/05/25 09:00
v/49125/
Parepare - Seekor ular jenis Black Boiga dievekuasi tim Damkar Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat masuk permukiman warga. Ular berbisa tersebut memiliki panjang 1,5 meter.
Ular itu awalnya muncul di Kompleks Perumnas, Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Parepare pada Minggu (27/4) sekitar pukul 21.00 Wita. Damkar Parepare yang melakukan evakuasi menyebut ular itu memang termasuk kategori ular berbahaya.
"Tim damkar mengevakuasi ular hitam berbisa dekat permukiman warga. Panjangnya sekitar 1,5 meter," ungkap Komandan Peleton Rescue Damkar Parepare, Pato kepada detikSulsel, Senin (28/4/2025).
"Kan itu ular hitam. Dia jenis Black Boiga Sulawesi. Berbisa itu. Membahayakan karena sudah ganti kulit. Warga sudah resah dengan adanya ular itu," katanya.
Ular itu tidak hanya berkeliaran di pohon tapi sempat memasuki rumah warga. Warga pernah menemukan kulit ular di dalam rumahnya.
"Sebelum dia naik di pohon itu sebenarnya sudah masuk di rumahnya warga. Bahkan ada ditemukan kulit itu ada di dalam rumahnya warga. Dia ganti kulit di dalam rumah," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Parepare, Fransiscus mengungkapkan penyebab kemunculan ular tersebut. Menurutnya, ular itu masuk ke permumikan diduga karena habitatnya terganggu.
"Biasanya kalau ular muncul di permukiman warga akibat habitat sudah terganggu. Mungkin karena sumber makanannya juga sudah berkurang pada habitatnya," ujar Fransiscus kepada detikSulsel, Selasa (29/4/2025).
Fransiscus mengungkapkan tim damkar selama ini total telah mengevakuasi 3 ular Black Boiga di Kecamatan Bacukiki. Dia menyebut permukiman di Kecamatan Bacukiki memang dekat dari kawasan hutan.
"Sudah 3 ular Black Boiga itu di wilayah Bacukiki. Biasanya (dari) daerah hutan," kata dia.
Dia pun mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumah untuk mencegah munculnya ular. Fransiscus juga meminta warga menghindari tumpukan barang dan menutup lubang di tanah.
"Tutup lubang pembuangan air, lubang tanah, dan jaga jarak antara rumah dengan sawah. Kebun dan pepohonan itu biasanya dekat dari habitat ular," jelasnya.
(hmw/hsr)
30 Menit Menegangkan Evakuasi Buaya Masuk Permukiman Warga di Pangkep
Seekor buaya 4 meter masuk permukiman di Pangkep, Sulsel. Evakuasi oleh Damkar berlangsung 30 menit. Warga diimbau hindari area sungai. [452] url asal
#pangkep #buaya #dinas-pemadam-kebakaran #buaya-muara #buaya-4-meter #sulawesi-selatan #sungai-desa-manakku #serangan #petugas #kolong #sungai #kabupaten-pangkep #bksda-sulsel #pemadam #damkar-pangkep #dinas-pemadam
(detikFinance) 29/04/25 08:15
v/48317/
Pangkep - Seekor buaya berukuran 4 meter masuk ke permukiman warga di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Proses evakuasi buaya muara oleh Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pangkep berlangsung menegangkan selama kurang lebih 30 menit.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Kokoa, Desa Manakku, Kecamatan Labakkang, Senin (28/4) sekitar pukul 06.00 Wita. Buaya itu awalnya masuk ke kolong rumah warga kemudian lari ke areal persawahan.
"Awalnya di rumah warga, di kolong rumah tapi karena kaget dia lari ke sawah. Buaya tersebut ditangkap di sawah," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Damkar Pangkep, Hizbul Wathan kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
Hizbul mengatakan sebanyak 9 personel Damkar dikerahkan ke lokasi. Petugas Damkar menggunakan alat seadanya dan buaya tersebut melakukan perlawanan.
"Ada 9 orang yang menangkap buaya. Kita pakai alat seadanya, pakai tali," katanya.
Dia mengungkapkan buaya tersebut berhasil ditangkap setelah kurang lebih 30 menit. Hizbul memastikan tidak ada petugas Damkar yang terluka akibat serangan buaya tersebut.
"Cukup agresif, buayanya melawan," kata Hizbul.
Proses evakuasi buaya tersebut menjadi tontonan warga. Sejumlah warga nekat mendekati lokasi dan buaya yang membuat petugas Damkar terganggu.
"Banyak sekali warga. Kendalanya di situ ada juga yang nekat mau dekati buaya," imbuhnya.
Pihak Damkar rencananya menyerahkan buaya tersebut ke BKSDA Sulsel untuk disimpan di penangkaran. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan BKSDA.
"Akan diserahkan ke BKSDA. Ini sementara kita tunggu," kata Hizbul.
Warga Diimbau Hindari Area Sungai
Hizbul mengatakan dari laporan warga buaya memang kerap muncul di Sungai Desa Manakku. Warga menyebut ada 8 ekor buaya di sungai tersebut.
"Menurut laporan warga ada sekitar 8 ekor buaya di sana," katanya.
Ia pun mengimbau warga untuk menghindari beraktivitas di sekitar sungai karena buaya yang kerap berpindah-pindah. Dia juga berharap agar warga segera melaporkan ke Damkar jika melihat kemunculan buaya.
"Kami imbau hindari beraktivitas di sekitar sungai dan kalau melihat buaya segera laporkan ke kami," pungkasnya.
(hsr/ata)
Kronologi Buaya 4 Meter Masuk Permukiman Warga di Pangkep Dievakuasi
Petugas Damkar Pangkep evakuasi buaya 4 meter yang masuk permukiman. Penangkapan berlangsung sulit, namun berhasil tanpa ada petugas yang terluka. [364] url asal
#evakuasi-buaya #damkar-pangkep #buaya-di-pangkep #bksda-sulsel #pangkep #sulsel #buaya #kebakaran #sulawesi-selatan #kronologi-buaya-4-meter #petugas-damkar-pangkep #kecamatan-labakkang #bksda #hizbul-wathan #imbuh
(detikFinance) 28/04/25 14:30
v/49328/
Pangkep - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengevakuasi buaya berukuran 4 meter yang masuh permukiman warga. Petugas kesulitan saat melakukan penangkapan karena buaya itu melakukan perlawanan.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Kokoa, Desa Manakku, Kecamatan Labakkang, Senin (28/4) sekitar pukul 06.00 Wita. Buaya itu awalnya masuk ke kolong rumah warga hingga kabur ke areal persawahan.
"Awalnya di rumah warga, di kolong rumah tapi karena kaget dia lari ke sawah. Buaya tersebut ditangkap di sawah," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Damkar Pangkep, Hizbul Wathan kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
Damkar Pangkep yang mendapat laporan kemudian mengerahkan 9 petugas ke lokasi. Buaya itu memberontak ketika petugas melakukan penangkapan bermodalkan seutas tali.
"Ada 9 orang yang menangkap buaya. Kita pakai alat seadanya, pakai tali," ujarnya.
Selama 30 menit, buaya itu akhirnya dikendalikan. Beruntung tidak ada petugas Damkar Pangkep yang terkena serangan buaya agresif tersebut.
"Cukup agresif, buayanya melawan," kata Hizbul.
Aksi Damkar Pangkep mengevakuasi buaya turut menjadi tontonan warga. Sejumlah warga nekat mendekati buaya tersebut.
"Banyak sekali warga. Kendalanya di situ ada juga yang nekat mau dekati buaya," ujarnya.
Hizbul mengatakan Damkar Pangkep rencananya akan menyerahkan buaya tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel. Pihaknya sementara berkoordinasi terkait hal ini.
"Akan diserahkan ke BKSDA. Ini sementara kita tunggu," imbuh Hizbul.
(sar/asm)
Buaya 4 Meter Teror Permukiman Warga di Pangkep, Damkar Evakuasi
Warga Pangkep geger dengan buaya 4 meter yang berkeliaran. Petugas Damkar berhasil menangkapnya dan akan diserahkan ke BKSDA Sulsel. [396] url asal
#buaya-4-meter #buaya-di-pangkep #damkar-pangkep #pangkep #sulawesi-selatan
(detikFinance) 28/04/25 14:00
v/48104/
Pangkep - Buaya berukuran 4 meter masuk permukiman warga di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pangkep yang mendapat laporan telah mengevakuasi buaya tersebut.
"Buayanya sudah diamankan tadi oleh anggota kami," terang Korlap Dinas Damkar Kabupaten Pangkep, Hizbul Wathan Mone, Senin (28/4/2025).
Buaya muara di persawahan Desa Manakku, Kecamatan Labakkang, Senin (28/4) sekitar pukul 06.00 Wita. Personel damkar turun ke lokasi 30 menit setelah laporan.
"Buaya tersebut pertama kali terlihat oleh warga sekitar pukul 06.00 wita. Terus dilaporkan ke kita pukul 06.30 Wita," ucapnya.
Hizbul mengatakan, buaya jenis muara itu awalnya naik ke pemukiman warga. Buaya itu kemudian menuju persawahan.
"Awalnya di rumah warga, di kolong rumah tapi karena kaget dia lari ke sawah. Buaya tersebut ditangkap di sawah," ujar Hizbul.
Buaya tersebut ditangkap oleh 9 orang dengan menggunakan tali. Beberapa kali buaya terlihat mengamuk namun petugas berhasil menjerat dan mengikat buaya hingga dapat dikendalikan.
"Cukup agresif, buayanya melawan. Ada 9 orang anggota yang menangkap dengan tali," bebernya.
Pihak Damkar Pangkep rencananya akan menyerahkan buaya tersebut ke BKSDA Sulsel untuk disimpan di penangkaran. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan BKSDA.
"Akan diserahkan ke BKSDA. Ini sementara kita tunggu," kata Hizbul.
Menurut Hizbul, buaya tersebut sudah kerap muncul di sungai sejak sebulan terakhir. Namun sejauh ini belum ada laporan buaya itu menyerang warga maupun ternak.
"Kemunculannnya sudah hampir sebulan. Menurut warga ada sekitar 8 ekor buaya. Sampai saat ini belum ada laporan buaya menyerang manusia atau hewan," pungkasnya.
(sar/asm)
Buaya Teror Permukiman di Pangkep Dievakuasi, Diduga Masih Ada 7 Ekor Lagi
Petugas Damkar Pangkep evakuasi buaya 4 meter dari permukiman. Masih ada 7 buaya di Sungai Manakku. Warga diimbau untuk waspada dan hindari area sungai. [414] url asal
#buaya #sungai-manakku #penangkapan-buaya #pangkep #sulawesi-selatan #orang #kemunculan-buaya #petugas-damkar-pangkep-evakuasi-buaya-4 #damkar-pangkep #hizbul-wathan #kebakaran #petugas #imbau #sungai-desa-manakku
(detikFinance) 28/04/25 14:00
v/48565/
Pangkep - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyebut masih ada 7 ekor buaya yang berada di Sungai Desa Manakku setelah penangkapan seekor buaya muara berukuran 4 meter. Warga sekitar pun diimbau untuk menghindari area sungai setelah seekor buaya yang masuk permukiman warga dievakuasi.
"Menurut laporan warga ada sekitar 8 ekor buaya di sana," kata Korlap Dinas Damkar Pangkep Hizbul Wathan kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
Buaya berukuran 4 meter sebelumnya telah ditangkap di Kampung Kokoa, Desa Manakku, Kecamatan Labakkang, Senin (28/4) sekitar pukul 06.00 Wita. Setelah penangkapan itu, petugas memperkirakan masih ada 7 ekor yang berada di sungai.
"Masih ada 7 ekor," ujar Hizbul.
Dia menambahkan, buaya tersebut sudah kerap muncul di sungai sejak sebulan terakhir. Meski begitu hingga saat ini belum ada laporan serangan buaya ke warga maupun hewan ternak.
"Kemunculannnya sudah hampir sebulan. Sampai saat ini belum ada laporan buaya menyerang manusia atau hewan," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada warga untuk menghindari beraktivitas di sekitar sungai karena buaya yang kerap berpindah-pindah. Dia juga berharap agar warga segera melaporkan ke Damkar jika melihat kemunculan buaya.
"Kami imbau hindari beraktivitas di sekitar sungai dan kalau melihat buaya segera laporkan ke kami," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Damkar Pangkep mengerahkan 9 petugas ke lokasi untuk menangkap buaya. Buaya itu memberontak ketika petugas melakukan penangkapan bermodalkan seutas tali.
"Ada 9 orang yang menangkap buaya. Kita pakai alat seadanya, pakai tali," ujar Hizbul.
Selama 30 menit, buaya itu akhirnya dikendalikan. Beruntung tidak ada petugas Damkar Pangkep yang terkena serangan buaya agresif tersebut.
"Cukup agresif, buayanya melawan," kata Hizbul.
(asm/sar)
Heboh! Ular Piton 5 Meter Sembunyi Dekat Permukiman Warga, Tim Damkar Maros Lakukan Evakuasi
Tim animal rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengevakuasi seekor ular piton sepanjang lima meter. [185] url asal
#ular-piton #tim-animal-rescue #damkar-maros #tim-animal-rescue #teror-ular-piton
MAROS, iNewsCelebes.id - Tim animal rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengevakuasi seekor ular piton sepanjang lima meter yang ditemukan bersembunyi di parit dekat permukiman warga.
Insiden penemuan ular ini terjadi di Dusun Pandaria, Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, pada Sabtu (5/4) sore. Kejadian tersebut dilaporkan oleh warga kepada petugas Damkar Maros.
“Dilakukan evakuasi oleh Tim animal rescue ular sepanjang 5 meter jenis piton reticulatus,” ujar Plt Kepala Dinas Damkar Maros, Eldrin Saleh Nuhung, pada Minggu (6/4/2025).
Eldrin menjelaskan, posisi ular berada di dalam parit yang berdekatan langsung dengan rumah warga. Setelah menerima laporan, tim segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
“Kronologisnya itu, anggota kami menerima laporan adanya ular di dalam parit sekitar rumah warga,” katanya.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati menggunakan alat bantu khusus. Tim menggunakan Grab Stick untuk menangkap ular tersebut agar tetap aman.
“Aksi yang dilakukan dengan menangkap ular menggunakan Grab Stick,” tambah Eldrin.
Sebanyak sembilan personel diterjunkan ke lokasi. Proses penanganan berlangsung selama kurang lebih delapan menit.
“Jumlah personel 9 orang. Selesai melakukan evakuasi pukul 16.35 WITA,” sebutnya.
Editor : Muhammad Nur
Banjir Terjang Perumahan di Pancoran Mas Depok, 1 Rumah Warga Jebol
Puluhan rumah di Perumahan RGS 7, Pancoran Mas, Depok, terendam banjir. Bahkan satu rumah jebol karena tak kuasa menahan debit air. [151] url asal
#kepala #damkar #pancoran-mas-depok #longsor #petugas #saluran-air #denny-romulo #pemadam #banjir #akibat-peristiwa #x-infobmkg #debit-air #perumahan-rgs-7 #banjir-terjang-perumahan #keluarga #jabode
(CNN Indonesia) 08/03/25 15:00
v/37288/
Puluhan rumah di Perumahan RGS 7, Pancoran Mas, Depok, terendam banjir. Bahkan satu rumah jebol karena tak kuasa menahan debit air.
Kabid Penganggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Denny Romulo mengungkap banjir terjadi usai diguyur hujan deras Sabtu (8/3) sore ini.
"Damkar sudah di TKP,," kata Denny saat dihubungi, Sabtu.
Denny menjelaskan peristiwa banjir itu bermula adanya longsor di saluran air perumahan tersebut yang menyebabkan arus air terhambat.
"Sehingga terjadi kerusakan rumah beberapa warga. (Jebol)," ujar dia.
Akibat peristiwa ini puluhan warga perumahan turut terdampak.
"Terdampak mengakibatkan 37 kepala keluarga rumah yang terdampak," jelas petugas.
Adapun BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir pada sore ini.
Hal tersebut diprediksi berlangsung hingga pukul 18.30 WIB.
"Potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," tulis BMKG melalui akun X @infoBMKG, Sabtu ini.
Banjir 'Langganan' di Cileungsi Bogor, Warga Ngungsi ke Masjid
Paulus mengatakan tinggi air di dalam rumahnya itu sekitar 30 cm. Namun, jika dia keluar dari rumah, tinggi air sekitar 40 hingga 50 cm. [226] url asal
#banjir #jabodetabek #bogor #cileungsi #jawa-barat #orang #tetangga #pengamanan-banjir #banjir-terparah-tahun-2020-paulus #hujan #banjir-terparah #akibat-hujan #damkar #pemerintah-kabupaten-bogor #paulus #sepinggang
(detikFinance) 04/03/25 13:44
v/35812/
Bogor - Banjir merendam perumahan di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketinggian air mencapai 50 cm.
Salah seorang warga Perumahan Pondok Damai, Cileungsi, Kabupaten Bogor, bernama Paulus menceritakan rumahnya terendam banjir sejak kemarin malam (3/3) akibat hujan deras. Paulus mengatakan air masuk ke rumahnya sejak semalam.
"Banjir dari semalam, banjir sampai masuk rumah," ujar Paulus kepada detikcom, Selasa (4/3/2025).
Paulus mengatakan tinggi air di dalam rumahnya itu sekitar 30 cm. Namun, jika dia keluar dari rumah, tinggi air sekitar 40 hingga 50 cm.
"Di sini sudah langganan banjir, setiap hujan deras pasti banjir," katanya.
 Foto: Banjir di Perumahan Cileungsi, Bogor (dok istimewa) |
Dia mengatakan warga yang rumahnya tidak memiliki lantai dua mengungsi ke masjid terdekat. Sementara warga yang memiliki rumah dua lantai menetap di sana.
"Ada beberapa warga, tetangga, mengungsi ke masjid dekat rumah," katanya.
Banjir Terparah Tahun 2020
Paulus mengatakan banjir terparah itu tahun 2020. Saat itu hujan seharian hingga mengakibatkan rumahnya terendam banjir.
"Yang paling parah itu tahun 2020, hujan dari sore sampai malam, banjir masuk rumah saya sampai sepinggang orang dewasa," ucapnya.
Hingga saat ini warga Pondok Damai belum mendapat bantuan. Dia berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera mengatasi masalah banjir yang sudah menjadi langganan warga di saat musim hujan.
"Bantuan sampai sekarang belum ada, paling pengamanan banjir dari Damkar," kata Paulus.
(zap/imk)
Dapur Makan Bergizi Gratis di Tangsel Kebakaran, Diduga Akibat Gas Bocor
Dapur makan bergizi gratis di Pamulang, Tangerang Selatan terbakar. Kebakaran diduga akibat kebocoran gas. [147] url asal
#makan-bergizi-gratis #pamulang #tangerang-selatan #jabodetabek #antara #mbg #pemadam-kebakaran #tangsel-kebakaran #gas-bocor #dapur-makan-bergizi-gratis #damkar-tangsel #dinas-pemadam-kebakaran #pemadam #nihil #keb
(detikFinance) 18/02/25 16:19
v/31168/
Jakarta - Dapur program makan bergizi gratis di Pamulang, Tangerang Selatan terbakar. Kebakaran diduga akibat kebocoran gas.
"Untuk penyebab diduga adanya kebocoran gas di dapur itu," kata Danton Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan, Banten, Imam, seperti dikutip Antara, Selasa (18/2/2025).
Kebakaran itu terjadi pukul 02.43 WIB dini hari tadi. Dua unit kendaraan pemadam dan sembilan personel dikerahkan untuk memadamkan api.
Sejumlah barang dan bangunan hangus dilalap api. Termasuk bahan-bahan untuk program MBG juga terdampak kebakaran.
"Sebagian bahan makanan ikut terdampak," ucapnya.
Api berhasil dipadamkan pukul 02.55 WIB dan selesai pemadaman pukul 03.45 WIB. Damkar Tangsel memastikan tidak ada korban akibat peristiwa tersebut.
"Korban nihil. Kerugian Rp 100 juta," kata Imam.
Lihat juga Video 'Kebakaran 2 Rumah Warga di Polman Sulbar, 8 Ekor Kambing Ikut Terbakar':
Buaya Masuk Permukiman saat Banjir Makassar Dibawa ke Wisata Cimory Gowa
BKSDA Sulsel titipkan buaya 3,8 meter di Cimory, Gowa, setelah ditangkap saat banjir. Warga diimbau berhati-hati di lokasi kemunculan buaya. [430] url asal
#banjir-makassar #buaya #bksda-sulsel #wisata-cimory #habitat-buaya #sungai-antang #gowa #makassar #buaya-di-tamangapa-makassar #sampah #perangkap #buaya-masuk #cimory-gowa #detiksulsel #damkarmat-makassar #situ #ituk
(detikFinance) 13/02/25 23:00
v/29319/
Makassar - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) membawa buaya berukuran 3,8 meter yang ditangkap saat banjir di Kota Makassar ke tempat wisata Cimory di Kabupaten Gowa. Buaya tersebut dititipkan untuk sementara.
"Dititip di Cimory, di Gowa," ujar Kepala Seksi Wilayah 4 BKSDA Sulsel Tamsil kepada detikSulsel, Kamis (13/2/2025).
Tamsil mengatakan tempat wisata Cimory merupakan mitra BKSDA Sulsel. Dia menegaskan bahwa buaya itu hanya dititipkan untuk sementara waktu.
"(Cimory) itu salah satu mitra BKSDA, lembaga konservasi yang ada di Kabupaten Gowa. Kita titip sementara di sana," katanya.
Di sisi lain, Tamsil mengatakan beberapa titik di Kecamatan Manggala memang rawan kemunculan buaya. Hal ini karena ada sungai di wilayah tersebut yang menjadi habitat alami buaya.
"Ya, untuk sementara ini yang ada laporannya itu di Antang, sungai Antang," bebernya.
Buaya juga dilaporkan muncul di rawa belakang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang dan di sungai wilayah Tamangapa. Pihaknya telah mencoba mengevakuasi buaya tersebut namun belum berhasil.
"Jadi itukan kita sudah melakukan upaya evakuasi kemarin dengan memasang kandang perangkap namun belum berhasil (buaya) masuk di dalam kandang," sebutnya.
Dia mengimbau agar warga berhati-hati dengan kemunculan buaya. Tamsil pun meminta warga tidak beraktivitas di lokasi yang menjadi tempat kemunculan buaya.
"Yah untuk warga yang di sekitar kelurahan Tamangapa yang dekat dengan pembuangan sampah TPA Antang harap berhati-hati beraktivitas di sungai, karena di situ masih ada buaya di situ," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, buaya berukuran 3,8 meter ditangkap warga usai muncul saat banjir merendam permukiman warga di Kampung Kajang, Lorong 1, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Buaya itu kemudian diamankan Damkarmat Makassar sebelum akhirnya diserahkan ke BKSDA Sulsel.
(hsr/hsr)