Di tengah pemukiman yang tenang di Surabaya, ada kafe dengan specialty coffee yang patut diacungi jempol. Seduhan magicnya dipadukan dengan cheesecake. [815] url asal
Di tengah pemukiman yang tenang di Surabaya, ada kafe dengan specialty coffee yang patut diacungi jempol. Seduhan magicnya dipadukan dengan cheesecake.
Membuka bisnis kafe tak harus selalu di tempat yang strategis. Berada menyempil di kawasan pemukiman juga tak ada salahnya. Bukan mustahil beberapa pengunjung justru memilih suasana yang lebih tenang.
Apalagi ketika mampu menghadirkan racikan kopi dengan kualitas yang patut diacungi jempol. Di Surabaya ada kafe specialty coffee yang lokasinya berhimpitan dengan pemukiman warga lokal, namanya Volks.
Di dalam rumah yang didesain semi industrial tersebut ada deretan biji kopi yang layak dicoba. Penyuka racikan kopi dengan susu yang kuat, sayang rasanya jika melewatkan menu Magic di sini.
Volks menawarkan suasana nyaman tanpa bising lalu lalang suara kendaraan yang mengganggu. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Lokasi 'nyempil' di perumahan
Jika merujuk pada bahasa Jerman, Völks memiliki arti 'rakyat' atau mengacu juga pada sebuah komunitas. Rasanya istilah tersebut memang cocok untuk kafe yang lokasinya tak persis berada di pinggir jalan utama di Surabaya.
Völks menempati sebuah rumah dengan gaya bangunan semi industrial dengan sentuhan beberapa peralatan vintage di sudutnya. Ketika memasuki kafe ini rasanya hangat, nyaman, dan lebih tenang berkat lokasinya yang agak 'rumahan'.
Untuk menuju Völks, dari arah Jalan Darmo pertama-tama memasuki ruas Jalan Dokter Soetomo terlebih dahulu. Kemudian berbelok ke kanan setelah sekitar 350 meter menempuh ruas Jalan Muhammad Haji Thamrin. Völks berada di rumah nomor 34.
Pilihan kopi lokal hingga internasional
Pilihan kopinya beragam, ada yang lokal maupun impor. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Ketika memasuki Völks, tim detikfood melihat tiga stoples kaca. Di antaranya menampung beberapa biji kopi lokal dari Gunung Arjuno Malang dan Megasari Ijen, Jawa Timur.
Selain kopi lokal, beberapa kopi impor yang didatangkan seperti dari Kabatunda Uganda, Thailand, hingga Costa Rica.
Pilihan kopi tersebut tersedia untuk pemesanan menu manual brew. Sementara untuk menu racikan kopi berbasis espresso menggunakan perpaduan biji kopi dari Bali, Flores, dan Aceh.
Seduhan magic dan cappucino yang menyegarkan
Seduhan magic dan cappucinonya menggunakan campuran biji kopi Bali, Flores, dan Aceh. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Memilih untuk mencicipi racikan berbasis espressonya, ada dua menu yang kami pesan. Cappucino dan magic kami pilih untuk mencecap rasa espresso yang lebih kuat.
Harga per cangkir kopinya Rp 30.000an, tergantung jenis sajian dan campuran yang ingin ditambahkan ke dalam cangkir. Pada cangkir berisi cappucino, espressonya terasa lebih lembut dan berpadu tanpa memberikan rasa dominan yang signifikan.
Namun ketika menyeruput cangkir berisi magic, karakter espresso-nya tercecap kuat. Pada sesapannya terasa karakter brown sugary dan semburat kayumanis yang akan memenuhi mulut.
Perpaduan antara biji kopi robusta dan arabika pada espresso juga meninggalkan rasa asam pada ujung lidah. Namun jejak rasa yang ditinggalkan cukup bersih atau clean.
Pastry enak jadi pelengkap
Sebagai teman minum kopi ada Burnt Cheese Cake untuk pelengkapnya. Foto: detikcom/Diah Afrilian
Sementara menyeruput kopi yang segar di sini tak perlu khawatir tak ada pendamping yang cocok. Salah satu yang patut dicoba adalah Burnt Cheese Cake.
Harga pastry dan kue pendampingnya sendiri dibanderol Rp 30.000 - Rp 50.000. Untuk menyajikan menu pelengkap yang dipastikan kelezatannya Völks bekerja sama dengan SHU Artisan, produsen sourdough, kue, dan kue kering.
Saat disajikan, Burnt Cheese Cake diberi crumble di bagian bawah. Tekstur cheesecakenya sendiri padat dan lembut dengan rasa cream cheese yang kuat tetapi tidak menjadi dominan.
Sesuai dengan namanya, 'burnt', di bagian atasnya ada permukaan kue yang dipanggang dan ditorch hingga kecokelatan. Saat disuap bersamaan, antara adonan cheese cake, crumble, dan permukaannya yang agak gosong memiliki perpaduan tekstur yang baik.
Renyah dan lembut serta rasanya yang asin khas keju cocok dipadukan bersama secangkir magic. Setelah dibasuh dengan kopi, membuat mulut terasa bersih tidak meninggalkan jejak berlemak pada rongga mulut seperti menyantap kue yang terlalu berlebih kandungan lemaknya.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru dilaksanakan 2025, tapi belum berlangsung, BGN mengungkap ada oknum yang cari peluang jadi broker. [413] url asal
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru dilaksanakan 2025, ternyata Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan adanya oknum yang sudah mencari peluang jadi broker. Begini kata staf khusus BGN.
Prof. Dr. Ir. Ikeu Tanziha, MS selaku Staf Khusus Badan Gizi Nasional membagikan kabar terbaru persiapan MBG kepada detikfood (6/11/2024) dalam rangkaian Jelajah Gizi 2024. Pihaknya mengatakan sudah melakukan kerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) yang ada di tingkat kabupaten untuk menyediakan makanan bagi siswa sekolah.
Di Pulau Jawa saat ini sudah ada 50 titik pelayanan, sedangkan di luar Pulau Jawa sekitar 32 titik pelayanan. Di tiap titik pelayanan targetnya dapat melayani 2.500-3.000 siswa.
Meski MBG belum berjalan, ternyata sudah ada oknum-oknum yang ingin menyalahgunakannya. Disebut Prof. Ikeu ia mendapat laporan kalau ada oknum yang menawarkan masyarakat untuk mengambil peluang jadi pengelola dapur MBG.
Program Makan Bergizi Gratis masih terus diujicoba sebelum dilaksanakan Januari 2025. Foto: Andhika Prasetia
"Ada beberapa yang saya dengar ya. Jadi oknum ini menawarkan mau nggak bikin dapur? 'Nanti boleh sama saya ke BGN, tapi kamu bayar dulu'. Nah, ada yang begitu dijadikan proyek lagi," kata Prof. Ikeu.
Karenanya sampai sekarang BGN masih menjaga data sebaran titik unit pelayanan MBG agar tidak disalahgunakan. "Jadi ada yang seperti broker gitu lah ya, padahal BGN tidak butuh broker," ujar Prof. Ikeu.
Artinya mereka yang berminat bisa mengajukan sendiri jika ingin jadi dapur pengelola MBG. Nantinya BGN akan memeriksa apakah lokasi dapur itu sama dengan titik yang ada di BGN.
"Jadi BGN itu kan sudah melihat secara geospasial ya. Jadi dapur itu tuh ada di titik-titik yang sudah ditentukan Jadi gak sembarangan, oh saya mau bikin dapur di sini gak bisa. Ada perhitungannya. Karena ada perhitungan harus melayani 3.000 anak gitu kan," jelas Prof. Ikeu.
Susu belum tentu dimasukkan dalam program MBG. Foto: Hilalia Kani Juliana
Program MBG juga sempat disebut-sebut bakal menyertakan susu. Menurut Prof. Ikeu, susu belum pasti ada di menu MBG karena konsepnya masih terus dikaji agar susu terjamin pasokannya tanpa perlu impor dan nantinya bakal membebani negara.
Pengkajian ini menurut Prof. Ikeu harus melibatkan lintas sektoral, seperti misalnya ke Dirjen Peternakan, Bappenas, Kementerian Koperasi, dan lembaga-lembaga lain yang terkait.
Nantinya kalaupun tidak ada susu dalam MBG, angka kecukupan gizi dalam MBG tetap dijamin. "Maju mundur itu sebenarnya apakah mau dikasih susu atau tidak. Tapi kalau makanan harus memenuhi yang tadi, 20-30%. Jadi kalau misalnya tidak ada susu berarti proteinnya dialihkan ke yang lain," tutup Prof. Ikeu.