Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkap akan ada sejumlah investasi asing di sektor perumahan yang akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.
Adik Presiden Prabowo Subianto ini mengatakan investasi baru tersebut menyusul komitmen dari Qatar yang sebelumnya sudah masuk. Menurutnya, Prabowo telah menyetujui rencana investasi-investasi baru.
"Nanti tanggal 31 Januari insyaallah, nanti disaksikan Presiden di istana, itu nanti dari Uni Emirat Arab. Berarti dari Abu Dhabi nanti 1 juta rumah," kata Hashim di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (20/1).
Hashim mengatakan Turki juga berencana berinvestasi 50 ribu unit rumah. Begitu pula Singapura yang akan berinvestasi 100 ribu unit rumah.
"Saya kira ini cepat, ini cepat dalam tiga bulan. Kita sudah dapat komitmen untuk 7 juta lebih," ujarnya.
Dia juga menjelaskan dua jenis investasi perumahan dari Qatar. Investasi dari pihak swasta Qatar sebanyak 1 juta unit apartemen dengan nilai sekitar US$16 miliar sampai US$20 miliar atau Rp262 triliun sampai Rp327,6 triliun (asumsi Rp16.378 per dollar AS).
Sementara itu investasi dari Pemerintah Qatar berupa rumah di pedesaan dan rusun di perkotaan. Total investasi yang bakal masuk bisa mencapai US$20 miliar atau Rp327,6 triliun.
Dalam kesempatan itu, Hashim juga mengungkap sejumlah lokasi yang menjadi calon lokasi proyek-proyek perumahan tersebut. Ada 24 hektare di Kalibata, Jakarta Selatan; 41 hektare di Metland Cibitung, Kabupaten Bekasi; dan 30 hektare di Kemayoran, Jakarta Utara. Tanah-tanah itu milik Kementerian Sekretariat Negara.
"Hasil diskusi Pak Prabowo, nanti bila dimungkinkan setiap stasiun kereta api di Indonesia, terutama di kota-kota besar, itu harus ada rumah susun. Itu namanya TOD, transit oriented development," ucap Hashim.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menerima komitmen investasi perumahan dari anggota Kerajaan Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1).
Al Thani bakal membangun 1 juta unit rumah. Pemerintah bakal menyediakan tanah untuk proyek pembangunan tersebut.