Kolong Duplikasi Jembatan Kapuas 1 dijadikan tempat tinggal oleh sejumlah orang. Satpol PP Kota Pontianak segera menertibkan 'pemukiman' ilegal itu. [418] url asal
Pontianak - Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) sudah mulai padat. Pembangunan dan penataan kota terus dilakukan pemerintah. Terbaru, ada Duplikasi Jembatan Kapuas 1 sebagai jalur pemecah kemacetan.
Namun, keindahan jembatan yang diresmikan Presiden RI ke-7 Joko Widodo ini dirusak ketika ada yang menjadikan kolong jembatan tersebut sebagai tempat tinggal. Jika dilihat, seakan Pontianak berasa di Jakarta.
Pantauan detikKalimantan, kolong jembatan memang dijadikan tempat tinggal oleh beberapa orang. Tampak pula pakaian bergantungan di tali yang dibentangkan antarpilar. Bahkan, terlihat ada dipan sederhana untuk menjadi alas tempat tidur.
Hal ini pun menjadi perhatian publik. Banyak yang menyoroti, terutama menyoal kebersihan dan keamanan. Nanang, salah satunya.
"Setiap hari saya lewat Jembatan Kapuas I dari rumah ke Gajah Mada pasti terlihat jelas di bawah Duplikasi Jembatan Kapuas I ada yang tinggal di sana," kata warga Tanjung Raya II ini kepada detikKalimantan, Rabu (19/3/2025).
Pekerja swasta ini berharap ada solusi dari pemerintah agar jembatan yang dibangun sesuai fungsinya.
"Semoga bisa dicarikan solusi. Karena Pontianak ini sudah mulai indah dan rapi, jangan sampai jadi kumuh. Kayak Jakarta aja, banyak tinggal di kolong jembatan," harapnya.
Desi, pelintas lainnya juga mengeluhkan hal tersebut. Menurutnya, jika tidak segera diatasi, maka kebiasaan buruk itu akan menjamur.
"Coba saja kalau tidak percaya. Kalau satu dua orang itu dibiarkan tinggal di kolong jembatan, pasti nanti ramai yang tinggal di situ," ujarnya.
Ia pun berharap sama, agar pemerintah setempat bisa mengatasi hal ini.
Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak, Ahmad Sudiyantoro menegaskan, temuan ini segera diproses sesuai peraturan yang berlaku.
"Aman, sudah kami data dan siap diproses. Mereka warga negara Indonesia yang harus ditangani secara persuasif dan humanis," tegasnya.