JAKARTa, Investor.id – Program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah dinilai menjadi stimulus bagi ekonomi lokal. Artinya, ada efek positif dari anggaran MBG terhadap ekonomi.
"Penggandaan fiskal dari program MBG tidak sekadar bersifat teoritis, tetapi memberikan efek kepada kegiatan ekonomi lokal, menstimulus rantai pasokan makanan, dan mengurangi tekanan keuangan rumah tangga," kata Chief Economy Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian, dikutip Kamis (24/4/2025).
Dia mengaku, MBG masih sering ditanggapi secara skeptis. Padahal, program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan bentuk redistribusi yang produktif dalam ekonomi.
"Gizi selama masa pertumbuhan secara langsung memengaruhi kemampuan kognitif, kehadiran di sekolah, dan produktivitas tenaga kerja di masa depan," lanjut dia.
Terlebih, menurut dia, program ini mampu menopang rumah tangga berpenghasilan rendah yang memiliki kecenderungan kecil untuk daya konsumsi tinggi.
Fulvian juga menampik kritik terhadap makan bergizi gratis yang dinilai menghabiskan anggaran besar-besaran. Sebab, faktanya, program tersebut merupakan keutungan produktivitas jangka panjang melalui investasi sumber daya manusia yang mumpuni sejak dini.
"Pola pikir ini mengabaikan keuntungan produktivitas jangka panjang dari investasi sumber daya manusia, terutama melalui input dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan usia dini. MBG sekadar pengeluaran biaya, tetapi modal untuk generasi pekerja yang lebih kuat dan lebih cakap," tegas dia.
Editor: Harso Kurniawan (harso@investor.co.id)
Follow Channel Telegram Official kami untuk update artikel-artikel investor.id
Baca Berita Lainnya di Google News