Jakarta -
Sebuah perumahan di Kota Augsburg, Jerman menawarkan rumah-rumah yang bisa disewa dengan tarif super murah. Penyewa hanya perlu membayar 0,88 sen Euro atau sekitar Rp 15 ribu (kurs Rp 17.085) saja per tahunnya.
Content creator Akasa Dinarga sempat mengunjungi perumahan tersebut beberapa beberapa waktu lalu. Ia mengatakan tempat itu merupakan sebuah perumahan sosial yang dibangun oleh pengusaha bernama Jakob Fugger yang berdiri pada 1521.
"Ada pengusaha kaya dari kota Augsburg ini. Dia mau buat perumahan sosial yang digunakan untuk orang yang beragama Katolik dan kurang mampu. Dan dia membuat aturan karena itu perumahannya dia kan. Dia bikin aturan ini tolong harga sewanya jangan dinaikin sampai akhir hayat," ujar Akasa kepada detikProperti belum lama ini.
Perumahan Sosial Fuggerei di Augsburg, Jerman Foto: Dok. Akasa Dinarga |
Ia menuturkan harga, aturan, bahkan bentuk rumah tidak berubah selama lebih dari 500 tahun. Menurutnya, bentuk rumah tersebut terlihat sederhana dan masih mempertahankan arsitektur zaman dulu.
Terdapat 67 bangunan yang dihuni oleh 142 orang di perumahan ini. Dalam satu rumah bisa diisi oleh beberapa keluarga. Huniannya berbentuk rumah tapak sebagaimana bangunan zaman dulu.
Selain rumah, perumahan itu mempunyai gereja untuk warganya beribadah. Lalu, ada museum untuk menceritakan sejarah pemilik perumahan Fuggerei.
Kemudian, ada bunker yang dulu dipakai ketika Perang Dunia II. Sebab, kawasan itu sempat terancam dijatuhi bom.
Tak hanya itu, perumahan ini pun dilengkapi taman dengan pancuran air di dalamnya.
Gereja Perumahan Sosial Fuggerei di Augsburg, Jerman Foto: Dok. Akasa Dinarga |
Meski perumahan tua, Akasa mengatakan bagian dalam rumah sudah mengikuti standar modern. Rumah sudah dilengkapi penghangat, internet, dan listrik. Tentunya, harga sewa sebesar Rp 15 ribu per tahun itu tidak termasuk biaya utilitas tersebut.
"Dia mau memberikan kebaikan kepada komunitas sebagai pengusaha yang kaya, sebagai penganut agama Katolik yang kuat. Dia ingin memberikan kekayaannya pada yang membutuhkan di kota itu," katanya.
Namun, tak sembarangan orang bisa menyewa rumah di perumahan sosial itu. Terdapat peraturan yang menentukan kriteria orang yang boleh tinggal di Fuggerei.
"Kriterianya adalah, satu, penganut agama Katolik. Kedua, asalnya harus dari kota Augsburg ini. Ketiga, memang membutuhkan rumah yang terjangkau, berarti mereka miskin. Yang keempat, mereka mau berdoa untuk keluarga Jakob Fugger ini, mereka harus ada ibadah sehari sampai tiga kali," ucap Akasa.
Dilansir dari situs resmi Fuggerei, kompleks ini merupakan perumahan sosial tertua di dunia. Perumahan tersebut atas nama Jakob Fugger bersama saudara laki-lakinya serta berdiri sejak 1521.
Keluarga Fugger sudah ada di Augsburg sejak 1367. Awalnya keluarga tersebut berdagang produk tenun selama tiga generasi. Mereka pun menjadi salah satu keluarga pedagang terkemuka di kota tersebut.
Berkat hubungannya dengan Habsburg, usaha Jakob Fugger merambah usaha ke bidang logam mulia hingga pembiayaan. Ia pun tercatat dalam sejarah sebagai pemodal paling sukses pada masanya.
Penerusnya, Anton memindahkan operasi perusahaan ke Spanyol. Perusahaan menghentikan kegiatannya di sana pada tahun 1650.
Dengan keuntungan dari perdagangan, tiga generasi Fugger memperoleh properti dan tanah yang luas. Dimulai dengan Anton Fugger, ini menjadi fondasi ekonomi dan sosial keluarga yang baru.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)