Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendorong pengembang membangun kawasan perumahan yang ramah lingkungan.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan pihaknya mendukung proyek percontohan ekosistem hijau dalam pembangunan perumahan. Dia mendorong perumahan ramah lingkungan dan ramah bagi penghuninya.
Hal itu disampaikan Maruarar saat menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada warga penghuni Perumahan Bumi Svarga Asri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Perumahan Bumi Svarga Asri dibangun menggunakan teknologi bata interlock presisi oleh ekosistem perumahan dan ramah lingkungan serta proses pengerjaannya cepat serta tahan gempa.
"Perumahan Bumi Svarga Asri merupakan wujud nyata semangat ekosistem perumahan yang bekerja secara superteam untuk membangun hunian layak berkualitas bagi rakyat," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian PKP tidak bisa bekerja sendiri namun harus bekerja sebagai tim bersama mitra kerja. Pembangunannya berada di atas lahan Badan Bank Tanah dan mendapat dukungan penuh dari Semen Indonesia Gresik (SIG), Kementerian PKP, SMF, BTN, Pemkab Kendal dan BP Tapera.
Adapun pembangunan kawasan perumahan Bumi Svarga Asri dilaksanakan oleh PT. Asatu Realty di lokasi Margosari, Limbangan, Kabupaten Kendal. Sedangkan tipenya adalah 30/60 dan memiliki berbagai prasarana dan sarana serta utilitas pendukung yang baik.
Beberapa keunggulan pembangunan rumah menggunakan bata interlock presisi adalah prosesnya cepat dan hemat. Waktu penyelesaikan rumah tipe 36 hanya dalam waktu 21 - 30 hari dan lebih cepat 2x dari cara biasa, lebih hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas serta lolos uji sertifikasi dan SNI, kuat dan tahan gempa.
"Rumah ramah lingkungan seperti ini harus terus dikembangkan termasuk memiliki biopori. Ini saatnya yang tepat bagi rakyat jika ingin memiliki rumah bersubsidi dan kami harap pengembang perumahan ini bertanggung jawab apabila ada keluhan dan aduan dari warga," katanya.
Adanya hunian yang berkualitas serta dukungan pengembang dengan reputasi yang baik serta peraturan dari pemerintah daerah setempat diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah bersubsidi untuk rumah pertamanya.
Maruarar juga meminta pemerintah daerah untuk tidak sekedar mengeluarkan ijin prinsip pembangunan rumah. Namun juga harus melihat track record pengembang sehingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak tertipu oleh pengembang yang hanya mengumbar janji dan menjual leaflet tetapitidak membangun rumah bersubsidi berkualitas.
"Untuk mewujudkan rumah bersubsidi berkualitas kuncinya adalah Pemda jangan hanya melihat syarat lahan, mengeluarkan ijin prinsip pembangun perumahan tapi juga harus cek kualitas track record atau reputasi pengembang. Jangan sampai rakyat hanya membeli rumah dengan iming-iming harga murah dan leaflet saja dan kita sebagai pemerintah harus bisa melindungi rakyat dari pengembang yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendorong pengembang perumahan subsidi untuk memiliki sertifikat bangunan hijau atau ramah lingkungan (green building). Bagi pengembang yang memiliki sertifikat tersebut, nantinya akan dibantu penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah.
Pembangunan rumah yang ramah lingkungan memberikan nilai tambah kenyamanan bagi para penghuninya, terutama kesehatan. Maka dari itu, kata Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Fitrah Nur, bagi para pengembang rumah subsidi yang memiliki sertifikat bangunan hijau, pemerintah akan memberikan bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dengan porsi yang lebih banyak sepanjang anggaran tersedia.
"Kami sudah anjurkan itu karena rencananya kita akan membuat peraturan bahwa selama rumah subsidi memiliki sertifikat green building maka mereka bisa mendapatkan bantuan PSU yang lebih dari 50% selama anggaran tersedia seperti yang selama ini dijalankan," kata Fitrah dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1/2025).
Ia juga meminta para pengembang perumahan subsidi untuk tetap menjaga kualitas dan fasilitas rumah yang dibangun. Hal itu supaya para penghuni rumah subsidi, yang rata-rata pemilik rumah pertama, bisa merasa nyaman.
"Harus tetap dijaga karena kenyamanan dari konsumen yang telah memberi rumah apalagi rumah pertama itu merupakan suatu keharusan, sehingga kenyamanan itu yang kita harapkan dapat ditemukan oleh konsumen yang telah membeli rumah subsidi," ujar Fitrah.
Sebagai informasi, bantuan PSU merupakan pemberian komponen PSU bagi perumahan yang membangun rumah umum berupa rumah tunggal atau rumah deret, yang bersifat stimulan di lokasi perumahan yang dibangun oleh pelaku pembangunan.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 03/PRT/M/2018, komponen bantuan PSU umumnya meliputi jalan, tempat tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle); dan/atau jaringan Sistem Penyediaan Air Minum. Pengembang yang dapat mengajukan bantun PSU ini umumnya sudah memiliki tanah untuk pembangunan PSU dan kondisi rumah yang sudah terbangun.
Badan Bank Tanah bersama enam lembaga lainnya membangun perumahan MBR yang ramah lingkungan di Kendal. Luasnya perumahan ini mencapai 4,2 hektare. [679] url asal
Badan Bank Tanah bersama enam badan lainnya bekerja sama membangun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di daerah Kendal. Perumahan yang dinamakan Bumi Svarga Asri (BSA) berdiri di atas tanah yang sebelumnya dikelola oleh Badan Bank Tanah.
Direktur PT Asatu Realty Asri, Yudi Irawan mengatakan mereka mengikuti lelang tanah dari Badan Bank Tanah. Kemudian, mereka bekerja sama dengan enam lembaga lainnya, yakni Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Kabupaten Kendal, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Bank Tanah, dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) membangun pilot rumah yang sustainable.
"Ini adalah inisiasi dari beberapa badan, ada Bank Tanah. Kemudian kita dengan tujuh lembaga, Dirjen Infrastruktur dari PU. Mereka akan mengawal bangunan ini akan jadi bangunan green building yang ramah lingkungan. Alhamdulillah kita sudah memenuhi," kata Yudi kepada awak media, Jumat (17/1/2025).
Luas lahan yang dipakai untuk perumahan Bumi Svarga Asri (BSA) yakni 4,2 hektare. Di lahan seluas itu, ditargetkan bisa terbangun sekitar 386 unit rumah. Perumahan ini disebut sebagai program pertama dengan tujuan sebagai percontohan nasional.
Tim detikProperti berkesempatan hadir di perumahan yang berada di Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah itu. Apabila diukur dari pusat kota Semarang, Tugu Muda Semarang jaraknya sekitar 25 km atau 48 menit perjalanan. Jika diukur dari Uptown Mall BSB City sekitar 12 km atau 26 menit perjalanan dan dari Gerbang Tol Kaliwungu sekitar 24 km.
Jalanan menuju ke lokasi tidak berada di jalan utama. Namun, kondisi jalannya baik dan bisa dilewati dua mobil dari dua arah. Transportasi umum juga tersedia dan melewati depan gerbang perumahan yakni angkot berwarna kuning dan mobil bak belakang terbuka yang disebut warga sekitar sebagai angkot tradisional.
Saat ini rumah yang tengah dibangun hampir 100 unit dengan 50 unit yang siap huni. Yudi mengatakan mereka telah melakukan serah terima kepada 20 penerima.
Rumah-rumah di Griya Bumi Svarga Asri memiliki luas 36 m2 dengan lahan 60 m2.
Salah seorang warga, Afif mengatakan telah tinggal di Bumi Svarga Asri (BSA) selama sebulan. Sehari-hari ia bekerja di pelabuhan. Ia menuturkan lokasi kerja dengan rumahnya memang tidak dekat, tetapi ia memilih tinggal di sana karena nyaman dan suka rumah tenang seperti di pedesaan.
"Nyaman, enak, tempatnya asri. Nggak terlalu rame. Saya kan kerja di Semarang. (Kenapa pilih tinggal di BSA?) Saya rasa sangat berbeda. Kami sangat diuntungkan," ungkap pria asal Ciawi, Jawa Barat.
Ia tinggal bersama kedua anaknya yang juga bekerja di Semarang. Rumah tersebut dibeli menggunakan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan cicilan Rp 1,2 juta per bulan dan tenor 15 tahun.
Adapun pembangunan dan groundbreaking Griya Bumi Svarga Asri (BSA) telah dimulai sejak satu tahun lalu yakni pada Selasa (23/1/2024). Saat ini pembangunan beberapa unit rumah masih berlangsung. Yudi menargetkan tahun ini seluruh rumah bisa terjual habis.
"Target marketing habis semua. Ada stok 50 unit nanti akan ditambahin lagi. Tentunya kita progres sembari lihat perkembangan market," ujarnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
Astra Land Indonesia hadirkan DBL Academy di Asya, Jakarta Timur. Fasilitas olahraga modern ini mendukung kebutuhan masyarakat dan akan beroperasi 2026. [257] url asal
Setiap hunian perlu dilengkapi dengan fasilitas umum yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat sekitar, terutama area olahraga. Gagasan serupa dilakukan Astra Land Indonesia (ALI) yang hendak menghadirkan DBL Academy di Asya, yakni pusat olahraga modern dan inklusif.
ALI berkolaborasi dengan DBL Indonesia untuk membangun DBL Academy di lahan seluas 3.300 meter persegi. Fasilitas baru ini menambah nilai plus dari township mereka yang berlokasi di Jakarta Timur.
Fasilitas olahraga ini ke depannya tidak hanya dapat dirasakan oleh penghuni Asya, melainkan masyarakat dari luar yang membutuhkan ruang saran olahraga yang memadai.
"Kolaborasi bersama DBL Indonesia menjadi salah satu langkah strategis kami untuk memperluas fasilitas premium di Asya. Kami bangga menjadi lokasi pertama di Jakarta yang menghadirkan DBL Academy dalam format stand-alone terbesar, sekaligus menambah fasilitas lapangan tenis yang untuk pertama kalinya dihadirkan DBL di kawasan ini," kata Presiden Direktur Astra Land Indonesia, Wibowo Muljono, seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis pada Sabtu (30/11/2024).
Nantinya, akan tersedia pelatihan basket untuk anak-anak usia 4 hingga 18 tahun (TK hingga SMA) dan fasilitas lapangan tenis dewasa yang hanya ditemukan di DBL Academy Asya.
Fasilitas ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2026, melengkapi berbagai fasilitas premium yang telah ada di Asya, termasuk clubhouse dan sekolah internasional SIS. Dengan konsep pengembangan yang menyatukan keberlanjutan, gaya hidup sehat, dan fasilitas modern, Asya diharapkan menjadi hunian yang mendukung keseimbangan hidup penghuni dan masyarakat sekitarnya.
Sebelumnya, mereka juga telah mendapatkan sertifikasi Gold Greenship Neighbourhood dari Green Building Council Indonesia (GBCI) atas desain ramah lingkungan dan efisiensi energi pada township mereka.