Sudah semestinya setiap keluarga mengupayakan makanan terbaik untuk anak-anak dan anggota keluarga yang membutuhkan perhatian ekstra. Namun, demi mempercepat ... [957] url asal
JAKARTA (ANTARA) - Sudah semestinya setiap keluarga mengupayakan makanan terbaik untuk anak-anak dan anggota keluarga yang membutuhkan perhatian ekstra. Namun, demi mempercepat perwujudan SDM emas, pemerintah telah “mengambil alih” sebagian tugas keluarga itu dengan program “Makan Bergizi Gratis” (MBG).
Program MBG yang diluncurkan pemerintahan Probowo-Gibran ini bertujuan untuk mengurangi angka malanutrisi dan stunting pada anak yang hingga kini masih menjadi persoalan serius. Saking khawatirnya akan masalah gizi anak sekolah dan prevalensi stunting pada anak-anak, pemerintah menggelontorkan anggaran MBG Rp171 triliun untuk program MBG tahun ini saja. Bahkan, untuk mencegah bayi lahir kurang sehat dan memiliki potensi stunting, menu makan gratis itu juga menyasar para ibu hamil.
MBG adalah sebuah program ambisius demi mengejar penciptaan generasi emas tahun 2045. Sejatinya negara tidak harus menanggung beban anggaran seberat itu, bila semua peran dan tanggung jawab dikembalikan kepada penanggung jawab keluarga, sesuai porsi masing-masing.
Bagaimanapun, setiap keluarga memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan anggotanya, baik anak-anak, ibu hamil atau lansia yang berlindung di dalamnya. Dalam formasi keluarga modern, peran pencari nafkah tidak semata-mata dipikul oleh kepala keluarga seorang, banyak istri juga memiliki karir dan berpenghasilan, atau ada usaha keluarga, juga anak dewasa yang telah bekerja dan masih tinggal bersama orang tua. Artinya, secara umum biasanya biaya operasional sebuah rumah tangga dipikul bersama.
Dengan begitu, untuk keluarga bukan miskin, namun belum termasuk kelas menengah, harusnya tidak terlalu sulit dalam memenuhi kebutuhan gizi dasar anak-anaknya, jika pengelolaan keuangan keluarga cukup sehat, dengan memperhatikan skala prioritas mana kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Semisal, seorang ayah tidak perlu menghamburkan uang untuk memenuhi hasrat merokok, atau seorang ibu yang tidak seharusnya membelanjakan uang operasional rumah tangga untuk membeli kosmetik, perawatan kulit, tubuh, dan semacamnya.
Sepasang suami istri yang lebih fokus memikirkan kesejahteraan anak-anak ketimbang kebutuhan pribadi yang tidak memiliki urgensi, tentu akan mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya dengan baik.
Menjadi ironi, jika makan bergizi untuk anak-anak sampai ditopang oleh pemerintah, sementara gaya hidup orang tuanya terkesan berada, dengan sang ayah perokok aktif dan seorang ibu berpenampilan mewah, dengan membelanjakan uang untuk perawatan salon.
Fenomena seperti ini banyak terdapat di kalangan masyarakat, dan mereka dengan senang hati anak-anaknya diberi makan oleh pemerintah, dan para orang tua merasa lega karena tanggung jawabnya berkurang.
Bagian pemerintah
Pemerintah adalah penyelenggara pelayanan publik, sehingga tidak harus sampai menyediakan dan menghidangkan makanan siap santap secara langsung kepada warganya.
Tugas dan tanggung jawab pemerintah cukup dengan memastikan pasokan pangan selalu stabil dan harganya terjangkau, termasuk menjaga suatu komoditas tidak tiba-tiba langka dan hilang di pasaran, atau harganya menjadi tidak masuk akal ketika momen-momen hari besar keagamaan. Padahal hari besar itu rutin dilewati setiap tahun, sehingga dapat dipersiapkan untuk menyambutnya.
Kemudian, yang perlu dipastikan oleh pemerintah juga adalah layanan kesehatan dan pendidikan mudah dan murah untuk diakses, sehingga golongan ekonomi menengah ke bawah terlayani dengan baik, seperti program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dulu dikenal sebagai beasiswa bidikmisi yang telah banyak membantu anak muda dari keluarga kurang mampu bisa mengenyam pendidikan tinggi.
Selanjutnya, sarana prasarana umum, fasilitas publik, termasuk transportasi umum dan kualitas jalan raya, masih menjadi tanggung jawab pemerintah, mengingat rakyat membayar pajak untuk menikmati pelayanan dan fasilitas umum yang memadai.
Untuk memenuhi kesemua tanggung jawab itu dengan baik, pemerintah hanya perlu mengupayakan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih, dan transparan.
“Bersih” menjadi kata kunci yang dapat mewujudkan pemerintahan berjalan efektif dan berani transparan. Untuk meujudkan realitas “bersih” itu, saat ini menjadi salah satu perjuangan pemerintah Prabowo-Gibran, untuk menjerat aparat pemerintah yang korupsi.
Tidak heran bila Presiden Prabowo Subianto terlihat gemas manakala berbicara mengenai "budaya" korupsi ini. Pada saat menghadiri puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan awal Februari lalu, Prabowo kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
Prabowo pun mewanti-wanti agar semua lembaga/institusi serta aparatur pemerintah melakukan bersih-bersih diri dari tindak korupsi, karena dia mencanangkan pemerintahan pro-rakyat.
Bila satu pemerintahan bersih dari praktik KKN, maka menghadirkan pelayanan kesehatan yang baik, pendidikan dan harga pangan murah, jalanan mulus dengan transportasi umum yang memadai, tentu bukan lagi hal yang sulit direalisasikan.
Korupsi merupakan faktor penyebab utama yang menghambat pembangunan, menurunkan kualitas pelayanan publik, dan merusak kepercayaan masyarakat.
Jika pemerintah ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, cara pintasnya adalah memberangus korupsi sampai ke akar-akarnya. Karena korupsi merupakan biang keladi dari semua ketidakadilan, yang mengakibatkan buruknya kesejahteraan rakyat.
Bagian masyarakat
Baik buruknya kualitas kehidupan kita, semata-mata setara dengan tingkat upaya dan usaha yang kita lakukan. Jadi tidak relevan bila seseorang hidup susah serta-merta dia menyalahkan pemerintah.
Dalam mewujudkan kesejahteraan, peran pemerintah hanyalah fasilitator, dan tingkat kesejahteraan masyarakat amat bergantung pada kualitas ikhtiar masing-masing. Maka bagaimana hidup kita dan keluarga adalah tanggung jawab kita sendiri, bukan tanggung jawab sanak saudara atau tetangga, bukan pula membebankan masalah ini kepada pemerintah.
Dari skala masyarakat, pembahasan mengerucut pada level keluarga. Dalam sebuah keluarga, orang tua bertanggung jawab atas pemenuhan hak anak-anaknya, tercakup di dalamnya hak memperoleh asupan makanan bergizi dan mengenyam pendidikan yang baik, selain hak atas kasih-sayang, perlindungan, dan pengembangan diri.
Jika beberapa di antaranya diberikan, dibantu, dan disubsidi oleh pemerintah, terima itu sebagai kebaikan pemerintah, namun jangan lantas membuat kita terlena, dan bahkan, menuntut lebih. Jadilah warga negara yang tahu diri, warga berdaya itu bukan "penggemar" subsidi.
Program Makan Bergizi Gratis adalah salah satu dari kebaikan dan ikhtiar pemerintah, yang sebaiknya dianggap sebagai suplemen saja. Karena pemenuhan gizi anak sepenuhnya merupakan tanggung jawab orang tua, yang merencanakan dan membuatnya hadir ke dunia.
Jangan sampai niat baik pemerintah untuk mengejar penciptaan generasi emas, meninggalkan generasi lain yang malas.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengingatkan warga agar membiasakan hidup bersih dan makan makanan bergizi guna memperkuat upaya dalam ... [233] url asal
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengingatkan warga agar membiasakan hidup bersih dan makan makanan bergizi guna memperkuat upaya dalam menyosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Gerakan hidup bersih dan sehat ini merupakan upaya konkret untuk mensukseskan dan meningkatkan derajat kesehatan bangsa," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Munjirin di Pondok Pesantren Al Islamiyah PUI Jakarta, Rabu.
Munjirin mengatakan hal itu saat membuka Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-65 Tingkat Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring.
Dia menilai, Peringatan HGN ke-65 ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan mewujudkan lingkungan yang sehat guna mencegah faktor resiko kesehatan pada umumnya.
Karena itu, dia berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui peran di bidangnya masing-masing dapat menggerakkan masyarakat untuk mampu memilih makanan bergizi seimbang di sekitarnya.
"Mudah-mudahan kegiatan ini tidak hanya perayaan saja, nantinya diharapkan berkelanjutan, sehingga bisa diterapkan di lingkup sekolah se-Jakarta Selatan," katanya.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati berharap seluruh pihak terkait dapat menggalang kekuatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan pola makan bergizi seimbang demi generasi emas Indonesia.
"Kemudian, kita juga gelar beberapa kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin penambah darah, senam bersama, makan bersama, makan buah, hingga diskusi kesehatan untuk remaja," kata Yudi.
Jakarta: Ribuan paket makanan bergizi disebar ke 25 lokasi di 15 kabupaten dan kota. Sebanyak 25 lokasi itu tersebar di Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga Lampung.
"Melalui inisiatif ini, kami ingin berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam perbaikan gizi anak-anak dan ibu hamil," kata Presiden Direktur TBIG Herman Setya Budi, dalam keterangan yang dilansir Kamis, 6 Februari 2025.
Distribusi makanan bergizi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), oleh TBIG. Chief Business Support Officer TBIG Lie Si An menegaskan program ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan. Utamanya, di bidang sosial.
“Penanggulangan masalah sosial membutuhkan kerja sama dan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha," kata dia.
Menurut Lie, program ini tak hanya dalam rangka memperingati hari gizi. Program tersebut, kata dia, akan berlanjut sepanjang tahun, di berbagai wilayah.
"Hari Gizi Nasional tahun ini menjadi langkah awal untuk meluncurkan program berkelanjutan ini," kata dia.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan, status gizi balita di Indonesia masih memprihatinkan. Yakni, dengan prevalensi stunting mencapai 21,5% dan 16,9% ibu hamil menghadapi risiko kekurangan energi kronis (KEK). Kondisi ini membutuhkan perhatian kolektif untuk diatasi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) menyebut pola makan dan pola asuh di lingkungan keluarga merupakan faktor penting dalam upaya memperbaiki kualitas asupan gizi bagi masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rangka Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap 25 Januari. Tema peringatan Hari Gizi Nasional ke-65 tahun ini adalah Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat.
"Permasalahan gizi masih menjadi tantangan yang harus dijawab segera oleh bangsa ini bila ingin setiap anak bangsa menjadi generasi penerus yang memiliki daya saing di masa depan," kata Rerie, dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).
Catatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) sejumlah masalah gizi nasional yang saat ini harus diperhatikan antara lain adalah angka prevalensi stunting balita yang masih 21,5%, gizi kurang pada balita 8,5%, anemia pada remaja 16,3%, kelebihan berat badan pada remaja 12,1%, dan obesitas pada orang dewasa 23,4%. Menurut Rerie, sejumlah catatan terkait permasalahan gizi itu harus segera mendapat perhatian serius dari para pemangku kepentingan untuk diatasi.
"Langkah perbaikan yang mendesak dilakukan bisa dilakukan mulai dari peningkatan pemahaman setiap keluarga terkait pentingnya asupan gizi yang berimbang," kata Rerie.
Menurut Rerie, perbaikan terhadap pola asuh dan pola makan merupakan salah satu faktor penting dalam menerapkan pola gizi berimbang dalam lingkungan keluarga. Karena itu, langkah untuk meningkatkan pemahaman orang tua terkait pentingnya gizi berimbang terhadap para anggota keluarganya harus konsisten dilakukan.
"Harapannya, perbaikan gizi masyarakat dapat terus dilakukan secara luas," tutur Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut.
Rerie menegaskan sehingga harapan bangsa Indonesia mendapat bonus demografi dengan sumber daya manusia yang berdaya saing di masa datang dapat benar-benar terwujud.
Setiap tanggal 25 Januari, kita memperingati Hari Gizi Nasional. Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu program unggulan pemerintah semestinya bisa ... [1,047] url asal
Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 25 Januari, kita memperingati Hari Gizi Nasional. Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu program unggulan pemerintah semestinya bisa memberikan pembelajaran tentang mindful eating atau makan secara sadar sejak dini, termasuk siswa sekolah.
Pemberian makanan di sekolah yang terjadwal saat makan siang semestinya bisa memberikan edukasi tentang pentingnya makan teratur bagi siswa di Indonesia untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular (PTM) yang saat ini masih menjadi beban biaya kesehatan di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2024, tiga penyakit PTM yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia adalah stroke (330 ribuan kasus kematian), penyakit jantung sekitar 300 ribu kematian dan kanker juga mencapai 300 ribu kasus kematian.
Mindful eating
Di era yang serba digital, kita tentu tidak menampik bahwa gawai adalah kebutuhan utama. Tidak jarang, aktivitas makan pun juga melibatkan gawai, misalnya sambil menonton film atau seri favorit, menggulir konten di media sosial (medsos), atau membalas pesan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data persentase kelompok yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2023, di mana mayoritas penduduk Indonesia berusia 25 tahun ke atas menempati posisi paling banyak, yakni sebanyak 58,63 persen.
Sementara itu, untuk kelompok usia 19-24 tahun, 14,69 persen telah mengakses internet. Kemudian, 7,47 persen remaja berusia 16-18 tahun juga telah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir, dan kelompok usia 13-15 tahun sebanyak 6,77 persen mengakses internet. Sementara dalam kelompok usia 5-12 tahun, 12,43 persen anak-anak telah mengakses internet.
Data tersebut membuktikan bahwa anak usia sekolah dasar (SD) lebih banyak mengakses internet daripada usia SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-18 tahun).
Di usia SD tersebut, anak-anak perlu diarahkan mengakses pengetahuan secara sehat, baik itu melalui media digital maupun media sosial. Pemberian Makan Bergizi Gratis di sekolah, memberikan kesempatan bagi guru untuk memberikan edukasi sekaligus memberikan pemahaman mengenai mindful eating.
Di sekolah, anak tentu lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya dan guru. Pemberian Makan Bergizi Gratis, apabila dimaknai secara lebih luas, tentu memberikan kesempatan pula bagi sesama siswa untuk berbagi pengetahuan maupun pengalaman makan sehari-hari di rumah. Mereka dapat saling berbagi lauk atau menu apa yang sering mereka konsumsi sehari-hari, yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk melakukan pendataan, sekaligus memberikan pembelajaran tentang gizi.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Pondok Indah Raissa Edwina Djuanda memaparkan mindful eating sangat memengaruhi gizi yang masuk dalam tubuh, karena kita cenderung menjadi lebih memperhatikan makanan yang masuk ke tubuh, dan akan lebih merasakan apakah makanan tersebut segar, beraroma, berasa, dan lain sebagainya.
Karena tidak terganggu oleh aktivitas lain, seperti bermain gawai, maka kita juga cenderung mengunyah lebih lama, yang akan membantu tubuh untuk mencerna makanan lebih baik, sehingga nutrisi lebih mudah diserap.
Selain itu, melalui mindful eating, tubuh juga lebih bisa merasakan sinyal kenyang karena saat makan secara sadar, jenis dan porsi makanan yang dikonsumsi bisa dikendalikan.
Ibu hamil hingga balita
Pendistribusian Makan Bergizi Gratis pada ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita di Ciracas, Jakarta Timur. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Pemberian Makan Bergizi Gratis yang tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita, juga tepat untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua mengenai pentingnya mengajarkan anak mindful eating sejak dini.
Berdasarkan informasi dari situs web Kemenkes, menurut penelitian oleh Pearson et al tahun 2018, balita yang makan sambil menonton gawai menunjukkan konsumsi rendah buah dan sayuran, serta peningkatan asupan makanan tidak sehat, seperti snack, biskuit, atau cokelat karena balita lebih mudah makan makanan tersebut saat menonton gawai, yang semuanya terbukti tinggi kadar gula, garam, dan lemak.
Pada penelitian tersebut juga disebutkan bahwa orang tua menjadi contoh yang kuat bagi balita untuk mengadopsi gaya makannya.
Sementara penelitian oleh Jusiene et al tahun 2019 menjelaskan bahwa anak usia kurang dari 5 tahun yang memiliki kebiasaan makan sambil menonton gawai memiliki dampak negatif yang luas, di antaranya keterlambatan perkembangan berbicara, memiliki kemampuan sosialisasi yang rendah, tidak mampu mengontrol atau mengekspresikan emosi, serta menurunnya kemampuan akademik di masa depannya. Penggunaan gawai juga akan menghambat perkembangan sensoris.
Terdapat beberapa cara untuk menerapkan mindful eating kepada anak. Pertama, yakni orang tua menjadi contoh dengan melibatkan anak dalam persiapkan makanan.
"Misalnya dalam belanja bahan makanan, mengolah, mencuci, memasak, agar mereka lebih menghargai makanan, kemudian rutin makan bersama-sama keluarga dengan membuat jadwal secara teratur," katanya.
Ia juga menyebutkan pentingnya memperkenalkan tentang gizi atau makanan sehat sedari dini dan membiasakan untuk memberi pujian pada anak jika mereka makan dengan baik.
Untuk generasi emas
Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, makan bergizi gratis, saat ini telah dinikmati oleh 650.000 anak-anak di 31 provinsi.
Presiden menargetkan hingga akhir 2025 semua anak-anak Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis. Dalam rentang waktu itu, target penerima makan bergizi gratis pada Januari — April 2025 sebanyak 3 juta anak, kemudian April — Agustus 2025 sebanyak 6 juta anak. Kemudian, target penerima makan bergizi gratis pada September 2025 sebanyak 15 juta anak.
“Anak-anak Indonesia harus kuat, harus cerdas, harus semangat, harus sekolah dengan baik. Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita akan melihat peningkatan hasil kemampuan akademis anak-anak kita,” kata Presiden Prabowo menyampaikan optimismenya terhadap dampak program makan bergizi.
Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilatarbelakangi keinginan Presiden Prabowo Subianto mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjumlah 82,9 juta orang.
Target tersebut, semula dijadwalkan terpenuhi pada akhir tahun 2025, namun diminta oleh Prabowo untuk dipercepat menjadi September 2025.
Karena Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka dibutuhkan tambahan biaya. Presiden bertanya kepada BGN, berapa kalau September mulai dilaksanakan untuk 82,9 juta? Akhirnya muncullah angka tambahan Rp100 triliun.
Terlepas dari banyak kasus dan kontroversi yang terjadi tentang Makan Bergizi Gratis, pemerintah memastikan terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam program tersebut.
Momentum Hari Gizi Nasional menjadi pengingat penting bahwa substansi dari program Makan Bergizi Gratis harus menitikberatkan pada kualitas dan narasi besar yang akan dibangun, sebagaimana slogan "Kamu adalah apa yang kamu makan" atau "You are what you eat."
Mindful eating, yang menekankan pembelajaran mengenai makan secara sadar dan berkualitas, perlu diterapkan dalam program Makan Bergizi Gratis untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang berkualitas pula, jika ingin mencapai target Indonesia Emas 2045.
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang bertepatan peringatan Hari Gizi ... [213] url asal
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang bertepatan peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) setiap tanggal 25 Januari.
"Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang," ujarnya di Surabaya, Sabtu.
Hal tersebut selaras dengan tema HGN bertema, "Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat" dengan slogan "Makan Bergizi, Keluarga Sehat".
Menurut Khofifah, gizi yang optimal penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur.
"Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat, serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini," ungkapnya.
Selain itu, momentum peringatan Hari Gizi Nasional juga selaras dengan program pemerintah yang telah menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Menu-menu dalam program MBG sudah memenuhi standar gizi, karena diatur oleh tiga konsultan, salah satunya adalah ahli gizi," tuturnya.
Lebih lanjut, peringatan Hari Gizi Nasional dengan program MBG menjadi satu kesatuan yang akan mendukung pertumbuhan anak di Indonesia.
"Pilih makanan bergizi, ciptakan generasi sehat dan cerdas. Selamat Hari Gizi Nasional 2025," tuturnya.
Rayakan Hari Gizi Nasional 2025 dengan mengikuti rangkaian acaranya. Bagikan ucapan selamat Hari Gizi Nasional 2025 sebagai caption di media sosial! [990] url asal
Tahun ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional ke-65. Untuk menyemarakkan peringatan tersebut di tahun ini, detikers dapat menyampaikan ucapan selamat Hari Gizi Nasional 2025 di media sosial (medsos).
Dijelaskan dalam modul 'Panduan Kegiatan Hari Gizi Nasional 2025' oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tema Hari Gizi Nasional 2025 adalah 'Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat'. Ada berbagai acara yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Gizi Nasional 2025 mulai dari talkshow, lomba menu gizi seimbang, webinar, hingga bazaar makanan bergizi.
detikers yang tidak berkesempatan mengikuti rangkaian acaranya, dapat berkontribusi dengan memberikan ucapan Hari Gizi Nasional 2025. Ucapan ini bisa disampaikan melalui pesan pribadi maupun caption di media sosial. Yuk, simak contoh ucapannya berikut ini!
Hashtag Hari Gizi Nasional 2025
Sebelum menyampaikan ucapan selamat Hari Gizi Nasional 2025, detikers perlu mengetahui bahwa ada anjuran untuk mencantumkan tanda pagar atau hashtag Hari Gizi Nasional 2025 di caption unggahan medsos. Masih dikutip dari modul yang sama, berikut ini hashtag-nya yang perlu diketahui:
Setelah mengetahui hashtag Hari Gizi Nasional 2025, sekarang waktunya detikers menyimak beberapa contoh ucapan selamat Hari Gizi Nasional 2025.
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Mulailah hidup sehat dari diri sendiri, lalu ajak keluarga dan orang-orang terdekat untuk bersama menjaga kesehatan.
Gizi seimbang, keluarga bahagia! Mari kita saling peduli dengan memastikan orang-orang di sekitar kita mendapatkan asupan yang sehat.
Perhatikan gizi keluarga dan orang-orang terdekat, karena kesehatan mereka adalah kebahagiaan kita. Selamat Hari Gizi Nasional!
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Yuk, ajak keluarga dan teman-teman untuk hidup sehat dengan makanan bergizi.
Jadikan Hari Gizi Nasional sebagai momen untuk lebih peduli pada kesehatan keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Kesehatan dimulai dari meja makan keluarga. Mari sajikan makanan bergizi untuk orang-orang tercinta.
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Pastikan keluarga dan teman-teman kita mendapatkan gizi yang cukup untuk hidup lebih sehat dan bahagia.
Hidup sehat adalah hadiah terbaik untuk keluarga dan orang-orang terdekat. Mari wujudkan bersama!
Selamat Hari Gizi Nasional! Ajak keluarga dan sahabat untuk menerapkan pola makan sehat demi masa depan yang lebih cerah.
Gizi baik, keluarga sehat, hidup bahagia. Mari bersama menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita.
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Jangan lupa berbagi ilmu tentang pentingnya gizi dengan keluarga dan teman-teman kita.
Mulailah kebiasaan hidup sehat dari rumah dan ajak orang-orang di sekitar kita untuk ikut menjaga kesehatan bersama.
Selamat Hari Gizi Nasional! Peduli pada kesehatan keluarga adalah langkah awal menciptakan lingkungan yang sehat.
Yuk, rayakan Hari Gizi Nasional dengan memperhatikan kebutuhan gizi keluarga dan saling mendukung hidup sehat bersama.
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Bersama keluarga dan orang-orang terdekat, kita bisa menciptakan kebiasaan sehat yang menyenangkan.
Caption Hari Gizi Nasional 2025
Apakah detikers butuh kata-kata yang lebih berwarna? Kamu bisa mengecek beberapa ide caption Hari Gizi Nasional 2025 berikut ini!
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! ????✨ Yuk, makan enak tapi tetap sehat. Ingat, tubuhmu butuh perhatian juga! ????
Hari Gizi Nasional? Waktunya upgrade pola makan biar makin kece! ???????? Let's go sehat-sehat club! ????
Gizi seimbang itu bukan cuma soal makan, tapi juga soal bahagia! ????✨ Jangan lupa senyum ya hari ini! ????
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! ???? Jangan lupa, jaga tubuhmu kayak kamu jaga playlist favoritmu. Stay healthy, stay awesome! ????????
Makan sehat, hidup santai, badan kuat! ???????? Yuk, mulai dari hal kecil aja, kayak pilih buah favoritmu hari ini ????????
Hari Gizi Nasional 2025! ???? Saatnya ngingetin diri sendiri buat makan lebih teratur, biar gak cuma kenyang tapi juga sehat! ????✨
Gak perlu diet ketat, cukup makan dengan cinta ???? dan jangan lupa nikmati setiap gigitan. Happy Hari Gizi Nasional! ????????
Selamat Hari Gizi Nasional! ???? Karena tubuh sehat itu investasi terbaik buat masa depanmu. Jangan skip makan, ya! ????️????
Hari ini Hari Gizi Nasional! ???? Yuk, coba resep baru yang sehat dan seru. Siapa tahu jadi menu andalan! ????????
Hidup sehat gak harus ribet. Kadang, makan buah segar aja udah bikin happy! ???????? Selamat Hari Gizi Nasional! ????
Selamat Hari Gizi Nasional 2025! ???? Jangan lupa, ngemil sehat itu juga penting. Siapa mau bagi-bagi almond? ????????
Kalau badanmu bisa ngomong, dia pasti bilang: "Makasih udah kasih makanan sehat!" ???????? Selamat Hari Gizi Nasional!
Hari Gizi Nasional bukan cuma buat diingat, tapi buat dipraktikkan. Mulai dari makan sayur favoritmu hari ini! ????✨
Selamat Hari Gizi Nasional! ???? Karena hidup sehat itu gak harus mahal, yang penting niat dan konsisten. ????????
Hari Gizi Nasional 2025! ???? Ayo, makan yang sehat, tapi jangan lupa bahagia. Hidup itu soal balance, kan? ????✨
Demikian sederet contoh ucapan selamat Hari Gizi Nasional 2025 yang dapat dijadikan sebagai caption di media sosial. Semoga informasi ini membantu, Lur!
Setiap tanggal 25 Januari, terdapat peringatan Hari Gizi Nasional (HGN). Tujuan Hari Gizi Nasional ini untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan bergizi.
Menurut situs Sehat Negeriku Kemkes, upaya perbaikan gizi masyarakat telah dimulai sejak tahun 1950, yaitu saat Menteri Kesehatan Dokter J Leimena Bapak Gizi Indonesia mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Sejak saat itu, Prof. Poorwo Soedarmo dikenal sebagai Bapak Gizi Indonesia.
Hari Gizi Nasional (HGN) diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada tanggal 25 Januari 1951. Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus mengalami perkembangan di banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Lalu, disepakati bahwa tanggal 25 Januari menjadi Hari Gizi Nasional Indonesia. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang.
Berdasarkan 'Panduan Hari Gizi Nasional (HGN) 2025' resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Hari Gizi Nasional (HGN) 2025 mengangkat tema "Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat" dengan slogan "Makan Bergizi, Keluarga Sehat".
Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah konsumsi gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah kombinasi menu makanan sehari-hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Isi Piringku adalah panduan kebutuhan gizi harian seimbang, yang lahir dari perkembangan ilmu dan penyempurnaan para ahli gizi, dan disusun oleh Kementerian Kesehatan RI.
Merujuk pada Isi Piringku, setiap kali makan, 50 persen piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk. Isi Piringku juga memuat ajakan untuk mengonsumsi 8 gelas air setiap hari, melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari, dan mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan setelah makan.
Gizi seimbang merupakan fondasi penting untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas yang sehat, cerdas, dan produktif. Dengan menerapkan Isi Piringku, kita dapat memastikan asupan nutrisi yang optimal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah berbagai masalah kesehatan.
Berikut beberapa tagar (hastag) yang bisa dipasang di media sosial dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2025.
#PilihASIuntukBayiSehat
#PilihMakananBergizi
#MakanBergizi
#HGN65
#HGN2025
Logo Hari Gizi Nasional 2025
Berikut visual logo Hari Gizi Nasional (HGN) 2025.
Logo Hari Gizi Nasional 2025 (Foto: Panduan HGN 2025)