Jakarta -
Perumahan The Arthera Hill 2 dilanda banjir setinggi 3 meter pada Selasa (4/3/2025) lalu. Luapan air berasal dari tanggul yang jebol. Lokasi tanggul tersebut tak jauh dari lingkungan perumahan.
Tanggul tersebut membatasi water pond dalam perumahan dengan Kali Cikarang yang ada di seberangnya. Saat terjadinya hujan lebat, debit air dari kali naik dan meluap hingga menyebabkan tanggul jebol. Air luapan tersebut masuk ke water pond hingga menyebabkan banjir setinggi 3 meter di area perumahan.
Menurut pengakuan salah satu warga terdampak, Adam, kepada detikProperti, Rabu (12/3/2025), jebolnya tanggul disebabkan strukturnya yang belum permanen. Tanah sekitar tanggul juga masih lembek, serta terdapat celah atau retakan pada dinding tanggul. Hal ini mengakibatkan tanggul tidak dapat menahan debit air yang meluap dari kali.
Sementara itu, Wakil Ketua Relawan KPBD Kab. Bekasi, Sandi, juga menyebut banjir diakibatkan oleh tanggul jebol.
"Karena mungkin di sini jugauntuk antisipasi itu berpikir nggak ada limpahan, tanggulnya itu belum kuat, kali sama ini (rumah) tinggian kali," kata Sandi.
Warga juga menyebut bahwa mereka tidak tahu ada kali saat akan membeli hunian di perumahan itu.
"Warga rata-rata hampir 90% nggak ada yang tahu kalau ada kali," ucap Gervi, warga lainnya.
"Kalau saya kemarin itu udah tau di sini ada kali. Tapi ngiranya jaraknya jauh, soalnya nggak masuk ke denah, Tapi ternyata pas kenyataanya, pas pinggir situ," ucap Hadi, salah satu warga, kepada detikProperti, Rabu (12/3/2025)
Sementara itu, pihak pengembang membantah adanya ketidaktahuan warga soal keberadaan sungai dekat perumahan.
"Tidak semua penghuni tidak tau, pastikan ya sales atau agen menjelaskan di lapangan maupun melalui pesan," ucap Bagian Humas dan Komunikasi PT Prisma Inti Propertindo, Nur Cahyo, kepada detikProperti, Rabu (12/3/2025)
Warga menambahkan tanggul dan water pond tidak ada saat perumahan The Arthera Hill 2 mulai dihuni. Berdasarkan penuturan Adam, tanggul dan water pond direncanakan setelah banjir kedua pada 20 November 2024 dan baru direalisasikan setelah banjir ketiga pada 27 November 2024.
Namun, menurut Nur Cahyo, tanggul dan water pond sudah dibangun sebelum perumahan dihuni warga sebagai kolam pengendalian banjir.
Sementara itu, water pond memiliki luas kurang lebih 2.257 meter persegi sesuai dengan rekom peil banjir yaitu 2 persen dari luas lahan dan kedalaman kurang lebih 2 meter.
Setelah mengalami 5 kali banjir selama satu tahun tinggal di The Arthera Hill 2, warga berharap agar pihak pengembang segera memperbaiki tanggul dan water pond yang menjadi penyebab utama banjir.
"Iya, untuk tanggul kita minta dipermanenkan dan untuk waterpon sebenarnya kita mintanya untuk dilebarkan gitu," ucap Adam.
Sementara itu, pihak pengembang menyatakan bahwa akan terus meningkatkan infrastruktur termasuk drainase yang ada di perumahan. Mereka juga berkomitmen menjaga komunikasi dengan warga untuk memastikan solusi yang efektif.
(das/das)