Buaya 3,8 meter ditangkap di permukiman Tamangapa, Makassar, saat banjir. Kini, buaya diserahkan ke BKSDA Sulsel untuk perlindungan dan penangkaran. [463] url asal
Buaya berukuran 3,8 meter ditangkap saat masuk permukiman warga di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Buaya tersebut kini diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel.
Pantauan detikSulsel di kantor BKSDA Sulsel, Kamis (13/2/2025) pukul 12.37 Wita, buaya berada dalam bak mobil. Buaya itu baru saja tiba setelah proses penyerahan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar.
Tubuh hewan reptil itu diikat dan talinya dikaitkan ke teralis besi pada kendaraan tersebut. Kondisi itu membuat buaya sulit bergerak.
Terlihat kepala buaya tersebut ditutup dengan sepotong kain. Buaya itu tampak diam di dalam mobil.
"Ini 3,8 meter panjangnya, panjang badannya 130 cm," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Gowa BKSDA Sulsel, Tamsil kepada detikSulsel.
Tamsil mengatakan buaya tersebut akan dibawa ke Gowa. BKSDA mengaku punya tempat penangkaran khusus di wilayah tersebut.
"Di Gowa itu salah satu mitra BKSDA, lembaga konservasi yang ada di Kabupaten Gowa kita titip sementara di sana," tuturnya.
Dia mengaku buaya yang dievakuasi tidak serta merta dilepasliarkan. Hal ini termasuk upaya memberikan perlindungan kepada buaya yang termasuk hewan dilindungi.
"Jadi semua buaya yang namanya evakuasi kita menyelamatkan buaya ini dan tidak dilepas di alam," tambah Tamsil.
Sebelumnya diberitakan, buaya itu muncul saat banjir merendam permukiman warga di Kampung Kajang, Lorong 1, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Buaya itu awalnya terlihat oleh pengemudi ojek online (ojol) yang hendak mengantar paket di lokasi.
"Itu buaya awalnya dilihat oleh ojol yang mau masuk antar paket di lorong, dia kaget teriak ada buaya. Jadi tidak jadi masuk, dia putar motornya," ujar warga setempat, Muhammad Arfah.
Buaya itu pun ramai-ramai ditangkap oleh warga. Setelah itu diserahkan ke Damkarmat Makassar sebelum akhirnya diamankan BKSDA Sulsel.
"Baru kali ini ada masuk buaya sampai di sini, kayaknya dari sungai di belakang lewat sawah baru sampai di sini," imbuhnya.
BKSDA Sulsel menduga buaya 3,8 meter muncul di Makassar akibat banjir dan habitat terganggu. Warga diimbau berhati-hati di lokasi kemunculan buaya. [394] url asal
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Selatan (Sulsel) menduga buaya berukuran 3,8 meter yang muncul saat banjir merendam permukiman warga di Makassar diduga karena habitatnya terganggu. Kondisi ini juga dipicu karena tingginya debit air di sungai.
"Ini faktor banjir, kemudian habitatnya yang terganggu," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Gowa BKSDA Sulsel, Tamsil kepada detikSulsel, Kamis (13/2/2025).
Tamsil mengatakan sejumlah titik di Kecamatan Manggala, termasuk di Kelurahan Antang, memang rawan kemunculan buaya. Sungai yang berada di lokasi menjadi habitat buaya.
"Ya, untuk sementara ini yang ada laporannya itu di Antang, sungai Antang," ucapnya.
Buaya juga sempat dilaporkan muncul di rawa belakang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang termasuk di sungai wilayah Tamangapa. Pihaknya sempat berupaya melakukan evakuasi beberapa hari lalu namun gagal.
"Jadi itukan kita sudah melakukan upaya evakuasi kemarin dengan memasang kandang perangkap namun belum berhasil (buaya) masuk di dalam kandang," sebutnya.
Pihaknya mengimbau warga Makassar untuk berhati-hati. Tamsil meminta warga tidak beraktivitas di lokasi yang menjadi tempat kemunculan buaya.
"Yah untuk warga yang di sekitar kelurahan Tamangapa yang dekat dengan pembuangan sampah TPA Antang harap berhati-hati beraktivitas di sungai, karena di situ masih ada buaya di situ," imbuh Tamsil.
Sebelumnya diberitakan, buaya berukuran 3,8 meter ditangkap warga usai muncul saat banjir merendam permukiman warga di Kampung Kajang, Lorong 1, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Buaya itu kemudian diamankan Damkarmat Makassar sebelum akhirnya diserahkan ke BKSDA Sulsel.