Siswa di Kota Bima, NTB, akhirnya kebagian program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebanyak 3.262 siswa dari 21 sekolah di wilayah itu mendapat MBG hari ini. [519] url asal
Siswa di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya kebagian program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlah penerima manfaat MBG di daerah itu sebanyak 3.262 siswa dari 21 sekolah berbagai jenjang, mulai dari TK, PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK.
Program MBG tersebut baru menyasar siswa di wilayah Kecamatan Asakota, Kota Bima. Salah satu kendala yang dihadapi saat penerapan program MBG pada hari pertama di Kota Bima, yakni distribusi paket makanan yang molor alias tak sesuai dengan jadwal.
"Kendala atau kekurangan yang ada ini akan menjadi bahan evaluasi ke depannya," Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Muhammad Humaidin, kepada detikBali, Senin (17/2/2025).
Salah satu sekolah yang mendapatkan paket MBG, yakni SDN 28 Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima. Sesuai jadwal, distribusi paket makanan gratis untuk siswa kelas 1-3 di sekolah itu seharusnya mulai pukul 07.45-08.30 Wita. Sementara pengantaran paket makanan untuk siswa kelas 4-6 dimulai pukul 09.00-09.45 Wita.
Pantauan detikBali di SDN 28 Melayu, siswa kelas 1-3 di sekolah itu baru mendapat paket makanan sekitar pukul 08.35 Wita. Sedangkan, pengantaran makanan sesi kedua baru tiba sekitar pukul 11.07 Wita.
Meski begitu, Humaidin mengeklaim distribusi paket MBG ke sekolah berjalan lancar. Para siswa, dia berujar, sangat senang dan bersemangat menyantap makanan yang disediakan. Ia memastikan proses penyaluran paket MBG ke sekolah-sekolah tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.
"Alhamdulillah, respons anak-anak sangat positif mendapatkan program MBG ini," ujar Hamaidin.
Siswa Senang
Siswa SDN 28 Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, mengaku senang bisa mendapat makanan bergizi gratis. Menu makanan yang mereka dapat hari ini, yakni nasi, ayam goreng, sayur kacang panjang, buncis, wortel, jagung, tahu goreng, dan semangka.
Menu tersebut tidak dilengkapi susu dan telur. Mereka juga tak mendapat sendok sehingga harus mencuci tangan sebelum menyantap makanan yang diberikan.
"Sangat senang, makanan kesukaan setiap pagi," kata Sifa, siswi kelas 6 di SDN 28 Melayu, Senin.
Siswi lainnya, Afikah, setali tiga uang. Ia mengaku senang dengan menu makanan yang didapat hari ini. Terlebih, menu makanan di rumahnya lebih sering telur dan sesekali ikan.
"Kalau bisa menunya bisa diganti-ganti. Kalau seperti ini terus setiap hari, bisa bosan. Kalau bisa ada juga susu atau air minum," ujar Afikah.
Uji coba Makan Bergizi Gratis di SMKN 3 Selong menuai keluhan siswa tentang kurangnya susu dan air minum. Program ini diharapkan tingkatkan kesehatan siswa. [386] url asal
Uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dilaksanakan di SMKN 3 Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah siswa mengeluhkan tidak adanya susu, air minum, serta makanan yang kurang pedas.
"Rasanya biasa saja, kurang pedas jadinya nggak habis tadi," kata Nufus, siswa kelas XI SMKN 3 Selong seusai menyantap makanan, Senin (13/1/2025).
Siswa lain, Linda, mengeluhkan tidak mendapat susu dan air minum. Bahkan teman-temannya juga ada yang tidak kebagian Makan Bergizi Gratis.
"Susunya tidak ada, air minum juga nggak ada. Bahkan tadi ada juga yang teman nggak dapat nasi," ujar siswi kelas XI itu.
Dalam uji coba makan bergizi gratis ini, siswa mendapat menu nasi, tempe, tahu, sayur, dan daging ayam. Para siswa akan diberikan makan bergizi gratis mulai pukul 09.30 Wita.
Sementara Kepala Sekolah SMKN 3 Selong, Ruslan, menjelaskan ada sebanyak 585 paket Makan Bergizi Gratis yang diterima di SMKN 3 Selong hari ini. Uji coba makan bergizi gratis ini akan dilaksanakan selama lima hari ke depan.
"Karena ini masih uji coba, kami dari pihak sekolah sudah menyiapkan sebanyak 10 dus air mineral," jelas Ruslan.
Meski masih banyak kekurangan, Ruslam berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah mencanangkan program makan bergizi gratis. Ia berharap melalui program Makan Bergizi Gratis ini bisa meningkatkan kesehatan dan prestasi akademik siswa.
"Kami sangat bersyukur dengan adanya program ini, terutama kepada Bapak Presiden," pungkas Ruslan.