Sejumlah rumah yang berada di kompleks villa Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang terdampak longsor. Kejadian ini sempat viral di media sosial.

Dari video yang beredar memperlihatkan bagian belakang sejumlah rumah longsor. Terlihat juga satu alat berat tengah membongkar bangunan rumah yang terdampak.

Dari keterangan yang dihimpun menyebutkan bahwa longsor terjadi pada Sabtu (26/4/2025), pukul 03.00 WIB.

"Informasi yang kami terima dari pihak desa, memang terjadi longsor di kawasan perumahan di Desa Sumbersekar, Dau," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan saat dikonfirmasi, Sabtu siang.

Sadono menyebut, bahwa longsor terjadi pada pukul 3 pagi. Tidak ada laporan adanya korban dalam insiden tersebut. "Kejadian tadi jam 3 pagi," sebutnya.

Namun sadono menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi bukan merupakan bencana tanah longsor. Melainkan akibat dari aktivitas alat berat yang kemudian mempengaruhi struktur tanah di kawasan perumahan tersebut.

"Longsor yang terjadi bukan kategori bencana alam. Melainkan dampak dari aktivitas alat berat," tegas Sadono.

Pihaknya menyebut ada beberapa rumah yang terdampak longsor dan untuk penanganan berikutnya telah dilakukan oleh pengembangan perumahan.

"Ada beberapa rumah terdampak, empat atau lima dan sudah dalam penanganan pengembang," pungkasnya.

Video: Detik-detik Tebing Setinggi 50 Meter Longsor di Lumajang

Video: Detik-detik Tebing Setinggi 50 Meter Longsor di Lumajang

Angin kencang melanda permukiman warga dua desa di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Akibatnya ada puluhan rumah rusak parah.

Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji, menjelaskan ada dua desa yang diterjang angin kencang pada pagi tadi. Yakni Dukuh Lemah Sawah RT 06 RW 05 dan RT 05 RW 05 Desa Jurang, dan Dukuh Ngemplak Wetan RT 02 RW 08 Desa Gondosari Kecamatan Gebog.

"Ada sekitar 34 rumah rusak bagian atap karena terkena angin kencang," jelas Munaji dalam keterangan tertulis diterima wartawan, Selasa (25/3/2025).

Dia menjelaskan, kejadian bermula saat angin kencang sejak dini hari tadi sampai jam 07.00 WIB. Karena lokasi desa berada di lereng bukit Pegunungan Muria sehingga angin kencang merusak atap puluhan rumah warga.

"Rusaknya atap bangunan rumah dan tembok warga serta pohon tumbang di beberapa titik akibat dari kejadian tersebut yang mengganggu aktivitas warga serta tempat istirahat penghuni rumah," terang dia.

Menurutnya akibat kejadian ini kerugian diperkirakan mencapai Rp 75 juta. Kerusakan rumah ada atap dan beberapa titik yang berdampak pada tembok rumah," jelasnya.

Munaji menjelaskan, warga bergotong royong untuk melakukan perbaikan atap rumah rumah.

"Sebagian atap bangunan dibenahi dan ditangani oleh warga sekitar dan bersama relawan BPBD Kudus," pungkas dia.

Video: Detik-detik Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Bangka Selatan

Video: Detik-detik Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Bangka Selatan

Banjir bandang menerjang permukiman warga di di Desa Sirukem, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara. Banjir itu disebut terjadi akibat hujan deras yang membuat Sungai Kalibanteng meluap dan menerjang permukiman.

Banjir bandang ini sempat direkam oleh salah seorang warga dan beredar di media sosial Instagram. Dalam postingan yang diunggah akun @banjarnegaraterkini ini menyebut jika kejadian tersebut terjadi di Desa Sirukem sore tadi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo membenarkan terjadinya banjir bandang di Desa Sirukem sore tadi. Hal ini lantaran debit air di Sungai Kalibanteng meluap hingga masuk ke pemukiman warga.

"Ini akibat hujan deras sejak siang di wilayah Kecamatan Kalibening yang mengakibatkan air sungai meluap dan masuk ke pemukiman warga," terangnya saat ditemui di kantor BPBD Banjarnegara, Kamis (6/3/2025) petang.

Andri memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat ini, pihaknya tengah menghitung kerugian akibat banjir bandang di Desa Sirukem tersebut.

"Untuk korban jiwa tidak ada, banjirnya sangat singkat beberapa menit sudah langsung surut. Namun untuk kerugian masih kami data jumlahnya," kata dia.

Akibat hujan deras ini mengakibatkan bencana di 4 lokasi di Kecamatan Kalibening dan Kecamatan Karangkobar. Selain banjir bandang juga adanya jembatan yang putus setelah diterjang banjir.

"Ada 4 titik di 2 Kecamatan, yakni di Kecamatan Kalibening dan Karangkobar. Selain banjir bandang ini ada jembatan yang putus diterjang banjir. Saat ini jembatan penghubung antar kecamatan ini putus total," jelasnya.

Ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada. Sebab berdasarkan BMKG intensitas hujan di Banjarnegara masih tinggi hingga akhir Bulan April mendatang.

Video: Detik-detik Banjir Bandang di Spanyol, Sejumlah Mobil Hanyut

Video: Detik-detik Banjir Bandang di Spanyol, Sejumlah Mobil Hanyut

Banjir merendam permukiman warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Banjir terjadi karena sungai tersumbat tumpukan sampah hingga air meluap ke permukiman.

Pantauan detikJateng di lokasi pukul 15.00 WIB, genangan banjir merendam permukiman warga Desa Gadingrejo. Kedalaman banjir mulai 30 sampai 50 sentimeter. Genangan banjir berwarna cokelat.

Tak hanya itu, banjir juga merendam jalan Pantura Pati-Juwana tepatnya di Desa Gadingrejo. Banjir berwarna coklat merendam jalan setinggi 10 sentimeter. Kondisi ini berdampak pada arus lalu lintas di lokasi. Kendaraan harus berjalan pelan-pelan karena ketinggian air.

Warga Gadirejo, Susiswo, mengatakan banjir datang sejak pukul 13.00 WIB tadi siang. Sebelumnya kata dia curah hujan deras melanda di beberapa wilayah Pati. Akibatnya anakan Sungai Simo dan Sinomam meluap, karena tersumbat sampah.

"Banjir datang sekitar jam 13.00 WIB karena kali di sekitar desa tersumbat sampah. Kedalaman air sampai 30 sampai 50 sentimeter sudah masuk ke rumah," jelas Susiswo kepada detikJateng ditemui di lokasi, Senin (17/2/2025).

Menurutnya banjir besar baru kali ini. Bahkan kata dia genangan banjir sampai masuk ke dalam rumah.

"Kalau bandang gede sekali ini. Biasanya seluruh yang banjir merata," ujarnya.

Warga lainnya, Martono, mengatakan banjir karena sejumlah sungai di sekitar desanya tersumbat sampah. Akibatnya air meluap ke permukiman warga. Dampak banjir paling parah di RT 1,2,dan 3 RW 2.

Sekitar jam 1 banjir dari kali sebelah yang tersumbat ini ada sekitar 200 rumah tapi kebanjiran hampir 100 rumah," jelasnya.

Menurutnya kedalaman banjir mencapai 50 sentimeter sampai ke dalam rumah. Meski demikian warga memilih untuk bertahan di rumah.

"Sudah banyak rumah yang kebanjiran," terang dia.

Menurutnya wilayahnya menjadi langganan banjir setiap tahun. Akan tetapi banjir berwarna coklat ini termasuk paling gede tahun ini.

"Sudah sering terjadi. Tahun ini banjir baru kali ini. Nggak mengungsi bertahan di rumah saja," ungkap dia.

Dimintai konfirmasi Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Pati Budi Mulyawan belum menjawab atas klarifikasi jumlah Desa yang terdampak banjir.

Video Pantai Caruban Rembang Kena Abrasi, Tergerus 10 Meter dalam 3 Tahun

Video Pantai Caruban Rembang Kena Abrasi, Tergerus 10 Meter dalam 3 Tahun

Tanah longsor terjadi di kawasan Perumahan PT Bumi Podo Rukun, Deaa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, sore tadi. Tidak ada korban dalam bencana ini.

Detik-detik terjadinya tanah longsor sempat diabadikan oleh warga yang berada di lokasi. Peristiwa itu terjadi Rabu (29/1/2025), sekitar pukul 17.18 WIB.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyebut, tanah longsor disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Dau dan sekitarnya.

Tebing setinggi hampir 70 meter dengan lebar 100 meter ambrol menutupi areal kebun jeruk yang berada di bawahnya.

"Tidak ada korban dalam bencana tanah longsor ini," ujar Sadono kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).

Sadono mengungkapkan, aliran sungai yang berada di bawah tebing juga turut tertimbun material longsor.

"Rencana besok pagi bersama warga dan Pemdes akan dilakukan pembersihan material longsor," terang Sadono.

Video: Longsor Hantam Rumah Warga di Tasikmalaya, Pria Paruh Baya Tewas

Video: Longsor Hantam Rumah Warga di Tasikmalaya, Pria Paruh Baya Tewas

Hujan deras dan luapan Sungai Cibarengkok mengakibatkan banjir di Desa Situsari, Cileungsi, Kabupaten Bogor. Banjir merendam 330 rumah hingga Jalan Transyogi Cileungsi-Jonggol.

"Banjir dengan ketinggian kuranglebih 30-45 cm, sehingga merendam perumahan dan Jalan Raya Transyogi Jonggol-Cileungsi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani, Selasa (28/1/2025).

"(Banjir) Dikarenakan hujan deras dengan intensitas yang lama sehingga mengakibatkan debit air Sungai Cibarengkok meluap dan mengakibatkan banjir," imbuhnya.

Adam menyebutkan, ada 330 kepala keluarga atau 934 jiwa yang menghuni 330 rumah di perumahan Desa Situsari terdampak akibat banjir.

"Korban terdampak (perumahan) Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi dengan jumlah penghuni kurang lebih 330 KK (Kepala Keluarga), 934 Jiwa," kata Adam.

"Perumahan Desa Situsari memiliki kurang lebih 520 unit rumah, kemudian yang sudah dibangun kurang lebih 380 unit, dan yang sudah huni kurang lebih 330 Unit rumah," imbuhnya.

Kondisi banjir saat ini sudah berangsur surut. Akses Jl Transyogi Jonggol-Cileungsi sudah bisa dilalui kendaraan.

"Kondisi terkini banjir Desa Situsari dan Jalan Raya Transyogi Jonggol-Cileungsi sudah berangsur surut dan sudah bisa dilalui kembali oleh kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Adam.

Lihat juga Video: Ratusan Rumah Warga di Lumajang Terendam Banjir Gegara Sungai Meluap

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini

Banjir terjadi di kawasan perumahan Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Ketinggian air sempat mencapai 1 meter hingga menggenangi rumah warga.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaluludin mengatakan banjir terjadi sore tadi sekitar pukul 17.30 WIB. Akibat luapan Sungai Bojong, air melimpas ke jalan hingga membanjiri rumah warga.

"Siap betul, lagi di lokasi banjir Desa Bojong. Banjir akibat dari luapan sungai, kemudian air masuk ke perumahan. Tadi ketinggian sampai 60 centimeter sampai 1 meteran," kata Jalal dimintai konfirmasi, Senin (18/11/2024).

Jalal mengatakan banjir kini sudah mulai surut dan warga sudah mulai melakukan pembersihan. Meski demikian, anggota BPBD masih bersiaga di lokasi.

"Untuk kondisi sekarang sudah mulai surut. Sudah tidak ada air yang masuk ke rumah warga, tinggal sisa-sisa genangan di teras sampai jalan. Alhamdulillah, sebagian warga sudah mulai pembersihan. Kita juga siaga disini, ada tujuh personil sudah di lokasi. Sebagian sedang pendataan dan asesmen," kata Jalal pukul 19.00 WIB.

Jalal menyebutkan tidak ada warga yang diungsikan imbas banjir. Saat ini, BPBD dibantu relawan bencana sedang mengevakuasi mobil yang terperosok ke parit.

"Untuk pengungsi nihil, korban luka tidak ada, hanya kami sedang tangani mobil yang terdorong ke parit, sedang ditangani. Iya mungkin terdorong ketika banjir tadi," imbuhnya.

Lihat juga Video: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Banjir-Longsor di Jabodetabek

[Gambas:Video 20detik]