Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, meninjau Program Makan Bergizi Gratis di SD Katolik St Yoseph. Program ini bertujuan menurunkan angka stunting. [588] url asal
Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Andriko Noto Susanto, meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Katolik St Yoseph Noelbaki, Kabupaten Kupang, Rabu (8/1/2025). Peninjauan ini bertujuan memantau pelaksanaan program, khususnya terkait menu yang disiapkan untuk memenuhi standar gizi seimbang bagi siswa.
"Jadi kami ingin memantau pelaksanaan program makan gratis ini dan juga beberapa hal penting terkait dengan menu yang disiapkan beragam dan diberikan sesuai dengan standar gizi memenuhi kaidah makan bergizi seimbang," ujar Andriko.
Andriko menjelaskan, program MBG menyediakan berbagai nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, dan vitamin. Menu yang disiapkan meliputi nasi, telur ayam, pisang, serta pilihan tambahan seperti sorgum atau jagung. Sayuran dan buah-buahan juga menjadi bagian penting dari menu untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral.
"Tadi yang disiapkan seperti nasi, telur ayam, dan pisang. Juga nanti bisa disediakan sorgum atau jagung. Proteinnya dari telur dan tahu, sedangkan vitamin dan mineralnya dari sayur dan buah seperti pisang. Jadi komponen makanan bergizi itu semuanya ada di situ," jelas Andriko.
Ia juga mengimbau para guru untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya gizi seimbang, terutama bagi anak-anak yang kurang menyukai sayur.
"Tadi kita menyaksikan bersama banyak anak antusias dan mengonsumsi habis makanan yang diberikan. Memang masih ada beberapa anak yang tidak suka makan sayur, dan itu perlu peran para guru untuk memberikan edukasi bahwa kelengkapan karbohidrat, vitamin, dan protein penting bagi pertumbuhan mereka," tambahnya.
Andriko berharap program MBG, yang mencakup 749 titik di NTT, dapat segera diimplementasikan sepenuhnya untuk mendukung upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
"Kami ingin NTT diprioritaskan karena NTT memiliki jumlah stunting tertinggi kedua di Indonesia. Dengan program ini, melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kita ingin percepatan implementasi di seluruh wilayah NTT," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung program MBG sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kami ingin bahan makanan yang dimanfaatkan itu berasal dari masyarakat kita sendiri. Sayuran dari petani, telur dan daging ayam dari peternak lokal, serta ikan dari nelayan setempat. Jadi selain memenuhi gizi dan menurunkan angka stunting, program ini juga mendukung ekonomi masyarakat lokal," ujar Andriko.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi persoalan stunting dan mewujudkan generasi unggul pada tahun 2045.
"Dengan program ini, kami ingin masyarakat hidup sehat, aktif, dan produktif demi generasi emas 2045," kata Andriko.
Dalam kunjungan tersebut, Andriko didampingi oleh Pj Bupati Kupang, Alexon Lumba, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT, drg. Ien Adriany. Peninjauan ini juga menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah dalam mengawal program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kecukupan gizi anak-anak dan percepatan penurunan stunting.