Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menyebut menu makan bergizi gratis (MBG) tetap memenuhi standar gizi meski tidak dilengkapi susu. Menu makan bergizi gratis yang dibagikan untuk para siswa di seluruh Indonesia belum dilengkapi susu.

"Meskipun tanpa susu, itu sudah memenuhi standar gizi yang minimal," kata Budi seusai menghadiri Muktamar VI Partai Bulan Bintang (PBB) di Denpasar, Bali, Senin (14/1/2025) malam.

Budi mengatakan menu MBG yang sudah dibagikan saat ini bervariasi. Menurutnya, setiap menu yang dibagikan telah diawasi oleh ahli gizi. Selain itu, tim dapur sehat juga terdiri dari orang berpendidikan minimal strata 1 (S1) yang dibekali petunjuk teknis penyajian menu makanan.

"Sudah terdidik. Kemudian diberikan kemampuan seperti itu. Pembangunan dapur-dapur umum juga terus berjalan. (Anggarannya tahun ini) kemarin sudah diumumkan Rp 71 triliun," pungkasnya.

Sejak diluncurkan 6 Januari 2025, program makan bergizi gratis tidak dilengkapi susu saat dibagikan di sejumlah daerah. Misalkan menu MBG di SD GMIT Manumuti di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain nasi, menu yang disajikan ada lauk pauk ayam goreng, sayur buncis, tahu goreng, dan pisang.

Demikian pula menu MBG yang dibagikan untuk siswa di SDN 1 Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali. Menu makanan yang disediakan, antara lain nasi, ayam kecap, capcay, dan semangka. Menu tersebut dikemas di kotak makan berbahan stainless steel dan tak ada susu yang menjadi pelengkap makan siswa tersebut.

Setelah dibagikan ke siswa sekolah dasar, program MBG akan berlanjut di Posyandu dan lokasi tertentu. Budi mengatakan makan bergizi gratis juga akan menyasar para ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia secara bertahap.

"Akan terus (dibagikan) secara bertahap," pungkas Budi.

Video Menko Polkam: 80 Ribu Pemain Judol Adalah Anak Usia di Bawah 10 Tahun

Video Menko Polkam: 80 Ribu Pemain Judol Adalah Anak Usia di Bawah 10 Tahun