Nahdlatul Ulama di NTB siap dukung program Makan Bergizi Gratis. Ketua PBNU, Muhammad Faesal, tekankan pentingnya peningkatan SDM dan kesejahteraan. [461] url asal
Jajaran Pengurus Besar dan Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) di Nusa Tenggara Barat (NTB) siap mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya dengan mengerahkan ibu-ibu.
Ketua PBNU Bidang Organisasi Kadeisasi dan Keanggotaan (OKK) Muhammad Faesal mengatakan jajaran PBNU telah Gerakan Keluarga Berseloroh NU untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.
"Ini kami kembangkan dengan segala variabel dan instrumen di dalamnya. Itulah sebabnya PBNU mendukung program pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis bagi siswa dan santri," kata Faesal saat Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XIV PWNU NTB di Pondok Pesantren Qamarul Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (18/1/2025).
Menurut Faesal, para kader NU akan mengisi dan membantu pemerintah dalam menyukseskan program MBG yang telah berlangsung saat ini.
"Insyaallah kami akan ada di dalamnya. Itu nanti pekerjaan ibu-ibu muslimah dan Fatayat. Biar tidak menyakiti suami menjadi pengurus. Karena kami pengurus NU gajinya pas-pasan," ujarnya.
Faesal menjelaskan ada empat hal yang harus dilakukan jajaran pengurus seluruh pengurus NU. Pertama, memperkokoh transformasi Ahlussunnah wa Jamaah (Aswaja), pengembangan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, serta penguatan organisasi kelembagaan dan jaringan.
"Seluruh kader NU dikirim ke Eropa, China dan berbagai belahan dunia untuk memastikan kualitas SDM bisa bersaing dan menjawab tantangan begitu besar," katanya.
Faesal menargetkan dalam lima tahun ke depan jajaran pengurus NTB yang telah dikirim ke luar negeri untuk pengembangan SDM memiliki doktor uranium, doktor perkapalan, dan doktor persenjataan.
"Meskipun jumlahnya sedikit jika kita bandingkan dengan doktor Pendidikan Agama Islam ya. Oleh karena itu saya mengingatkan selalu diskusi untuk peningkatan SDM," tegas Faesal.
Faesal mengeklaim 56,9 persen warga Indonesia mengaku sebagai warga NU. Menurut dia, jumlah warga NU di Indonesia mencapai 159 juta orang.
"Tapi jumlah dokter kita baru 1.900 orang. Artinya satu dokter harus melayani berapa juta orang. Maka terus kami lakukan pengembangan kualitas SDM. Termasuk pengembangan SDM struktur NU melalui kaderisasi," tandasnya.
Siang itu, sisa-sisa hujan masih membasahi Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Relawan pendamping Program Keluarga Harapan ... [939] url asal
Jakarta (ANTARA) - Siang itu, sisa-sisa hujan masih membasahi Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Relawan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial, Milah Karmilah (45) sudah menunggu kedatangan Menteri Sosial Saifullah Yusuf di dapur umum yang ia dirikan bersama para tetangganya.
Di dapur itu, setiap harinya Milah memasak untuk memberikan bantuan permakanan kepada 99 penerima manfaat yang terdiri dari para penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).
Siapa sangka, Milah dulunya adalah penerima bantuan sosial (bansos) PKH dari Kemensos, dan memutuskan untuk berhenti, setelah usaha sembako dan penggilingan padinya berhasil memberikan keuntungan yang mampu menghidupi keluarganya.
Program permakanan untuk lansia dan disabilitas yang diinisiasi Kemensos dinilai mampu menjadi praktik baik yang dapat diterapkan dalam program prioritas Makan Bergizi Gratis di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Milah dapat menjadi salah satu contoh bahwa program tersebut telah mampu mendorong kemandirian ekonomi warga. Ia telah menerima bansos PKH sejak tahun 2009 hingga 2016, kemudian pada tahun 2017, ia memutuskan berhenti dan mendirikan usaha warung sembako.
Pada tahun 2017 dia ditetapkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI) untuk menjadi agen Bank BNI membantu pencairan Bantuan Pemerintah Non-Tunai Program Keluarga Harapan (BPNT PKH). Dia kemudian merintis usaha dari mulai punya penggilingan padi sampai saat ini bisa membantu warga, terutama untuk pencairan BPNT berupa beras. Karena menggunakan mesin penggilingan padi milik sendiri, beras yang disalurkan kepada penerima, kualitasnya bagus.
Dalam sehari, untuk bantuan permakanan kepada lansia dan disabilitas tersebut, ia memberdayakan 5-6 orang tetangganya untuk membantu memasak dan mengumpulkan padi dari para petani di sekitarnya, lalu membelinya atau untuk dijual kembali di warung sembako miliknya.
Permakanan lansia di lingkungan itu berasnya bagus, sehingga ketika ditanak menjadi nasi rasanya enak.
Milah mengisahkan, setiap hari biasanya mulai memasak sejak pukul 02.00, kemudian pada pukul 03.30 datang pekerja untuk mengemas, dan pada pukul 05.30 makanan mulai dikemas untuk didistribusikan saat sarapan. Sementara untuk bantuan permakanan siang, petugas yang memasak dan mengemas berbeda.
Dalam bantuan permakanan tersebut, dapat dipastikan jika seluruh menu yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Menunya ada buah dua macam, ikan dua macam, sayur, nasi, dan minuman air putih. Semuanya ada enam jenis.
Bisa membantu
Selama ini, Milah memastikan seluruh beras yang digunakan untuk bantuan permakanan merupakan hasil menggiling padi secara mandiri, baik yang diambil dari ladangnya sendiri, maupun hasil ladang para tetangganya.
Dapur umum yang didirikan oleh Milah Karmilah untuk bantuan permakanan lansia dan disabilitas di Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Dengan menggunakan padi hasil ladang sendiri, makanan yang disajikan cenderung tidak ada rasa basi dan perbedaan rasa. Selain itu, setelah mendapatkan suntikan dari program PKH, ia berhasil mendapat keuntungan yang lumayan besar per bulan, dari usaha pribadi penggilingan padinya.
Untuk penggilingan padi, ia mendapatkan keuntungan lebih dari Rp5 juta per bulan. Bagi dia, yang dulunya merupakan penerima bantuan, pendapatan sebesar itu lumayan besar. Sebagai bentuk kepedulian pada nasib sesama, keuntungan itu juga digunakan untuk membantu warga, seperti membawa mereka ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya untuk ongkos ke RS, atau membantu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk menjalani terapi.
Keuntungan sebesar Rp5 juta tersebut, tentu tak lepas dari tekadnya untuk memanfaatkan bansos PKH-nya sebagai modal dan percaya diri mendirikan bisnis penggilingan padi dan juga warung sembako.
Ia merasa, setelah keluar dari status penerima bansos PKH, masih banyak yang perlu mendapatkan bantuan selain dirinya, sehingga membuka warung usaha menjadi salah satu jalan baginya untuk mandiri demi menghidupi keluarganya.
Milah keluar dari PKH pada 2017, dengan alasan bahwa masih ada masyarakat lainnya yang juga membutuhkan bantuan, seperti dirinya.
Ciptakan lapangan kerja
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis akan menciptakan pasar baru bagi permintaan pangan.
BGN akan menempatkan satuan layanan di 34 provinsi di seluruh Indonesia, yang menjadi peluang untuk menumbuhkan permintaan baru atau new emerging market, sehingga permintaan bahan pangan dapat tumbuh secara signifikan dan meningkatkan produksi pangan lokal untuk menyuplai pasar baru tersebut.
Wapres Gibran Rakabuming Raka mengecek pelaksanaan uji coba makan bergizi di SMKN 7 Semarang, Jumat (22/11/2024). (ANTARA/I.C. Senjaya)
Melalui pertumbuhan permintaan pasar yang baru, program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat merangsang peningkatan kebutuhan bahan pangan lokal, seperti beras, ayam, telur, sayuran, buah, serta bahan pangan lain, seperti ikan dan daun kelor yang mendukung kebutuhan gizi masyarakat.
Selain itu, setiap satuan BGN yang tersebar di seluruh provinsi akan mengelola sekitar Rp9 miliar - Rp11 miliar per tahun untuk program Makan Bergizi Gratis. dari jumlah itu, 85 persen dari dana tersebut dikelola untuk membeli bahan baku yang berasal dari pertanian, perkebunan, atau peternakan lokal.
Kucuran dana tersebut juga dinilai dapat menjadi penggerak roda ekonomi di setiap lokasi, di mana uji coba pada 100 titik dari Sabang (Provinsi Aceh) sampai Merauke (Provinsi Papua Selatan) akan dimulai pada Desember 2024.
BGN juga akan menggerakkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang akan menjadi perpanjangan tangan negara lewat lembaga tersebut di daerah untuk memastikan pemenuhan gizi anak dalam program Makan Bergizi Gratis.
Setiap unit pelayanan yang tersebar di berbagai daerah tersebut diisi oleh tiga lulusan SPPI yang terbagi atas posisi manajer, administrasi dan ahli akuntansi, serta tenaga gizi.
Pemerintah menyepakati total anggaran Makan Bergizi Gratis tahun 2025 sebesar Rp71 triliun, dengan total penerima 17 juta jiwa.
Sepanjang periode 2024-2029, pemerintah menargetkan 44 juta anak usia sekolah, 4 juta ibu hamil, dan lain-lainnya, dengan total 82 juta jiwa menjadi penerima dampak program Makan Bergizi Gratis.
Selain itu, kebutuhan dapur untuk melayani program Makan Bergizi Gratis untuk anak di sekolah sebanyak 48 ribu dapur/unit layanan serta kebutuhan karbohidrat dan protein sebesar 12,7 juta ton per tahun.