Pemerintah mendirikan Center of Excellence Makan Bergizi Gratis di IPB University untuk inovasi dan pengembangan program gizi. Kolaborasi dengan berbagai pihak. [625] url asal
Pemerintah bakal mendirikan Center of Excellence (CoE) alias Pusat Unggulan Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di IPB University. Apa fungsinya?
Dilansir dari situs IPB University, Selasa (11/2/2025), CoE MBG ini bertempat di kawasan Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University. CoE ini akan menjadi wadah khusus untuk mengembangkan dan mengujicobakan protokol inovatif guna mengatasi berbagai tantangan dan kebutuhan baru program MBG.
CoE ini merupakan hasil kolaborasi multipihak antara IPB University, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Badan Gizi Nasional (BGN), dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF).
"IPB University selalu berkomitmen mengoptimalkan peran dosen sebagai peneliti, pelatih, dan inovator, serta memanfaatkan fasilitas laboratorium di berbagai fakultas, departemen, dan pusat studi guna mendukung keberhasilan program MBG," tutur Rektor IPB University Arif Satria saat pembukaan pendirian dan groundbreaking CoE di ATP IPB University pada Selasa (11/2/2025) ini.
IPB University, lanjutnya, siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi, dan kelompok tani, dalam membangun ekosistem penyediaan pangan.
"IPB University juga akan mengembangkan model dapur berbasis karakteristik lokal, memperkaya menu gizi MBG, serta berinovasi bersama berbagai stakeholder terkait," ucapnya.
Groundbreaking ini dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana hingga UNICEF Indonesia Representative, Maniza Zaman.
Buku Pedoman Makan Bergizi Gratis
Mendikdasmen Mu'ti dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyerahkan Buku Rekomendasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Kepala BGN Dadan Hidayana.
Buku tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta didukung oleh UNICEF.
"Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah selaku penerima manfaat yang paling banyak dalam program Makan Bergizi Gratis ini, sudah menyiapkan pedoman bagaimana pelaksanaan program tersebut di sekolah-sekolah, yang tidak hanya fokus pada makanannya, tetapi juga pada pembentukan karakter dan layanan kesehatan," ucap Mendikdasmen Mu'ti dalam rilis Kemendikdasmen hari ini.
Adapun buku-buku tersebut terdiri dari:
1) Rekomendasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis 2) Rekomendasi Tata Kelola dan Manajemen Program Makan Bergizi Gratis 3) Rekomendasi Sistem Pemantauan dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis 4) Rekomendasi Sistem Penjaminan Keamanan Pangan dan Pengelolaan Limbah Program Makan Bergizi Gratis 5) Kumpulan Rekomendasi Prosedur Operasional Baku Program Makan Bergizi Gratis 6) Pedoman Makan Bergizi Gratis di Satuan Pendidikan 7) Standar Gizi dan Makanan Program Makan Bergizi Gratis
Lebih lanjut, Mendikdasmen menekankan komitmennya agar program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan dengan sukses dan berdampak secara signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
"Kami berusaha agar program Makan Bergizi Gratis ini tidak hanya berdampak pada fisik anak-anak, tetapi juga mental dan karakter mereka. Kami harap penyelenggaraan program ini di sekolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program penguatan karakter bangsa melalui nilai-nilai spiritual, kebersamaan, tanggung jawab, dan kemandirian," tuturnya.
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo buka-bukaan soal rencana tambahan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilakukan pemerintah. [314] url asal
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo buka-bukaan soal rencana tambahan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilakukan pemerintah. Adik Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan dirinya diberi tahu bahwa anggaran tambahan MBG akan dipenuhi dari efisiensi anggaran Rp 306 triliun yang dilakukan pemerintah.
Prabowo sudah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 soal penghematan APBN 2025 hingga Rp 306,69 triliun. Sementara itu, MBG butuh anggaran tambahan Rp 100 triliun untuk memperluas cakupan penerimanya, angka tersebut sesuai dengan hitungan Badan Gizi Nasional (BGN).
"Pak Prabowo akan ambil (tambahan biaya MBG) dari anggaran yang dipangkas, dipangkas Rp 306 triliun dan bisa lebih besar lagi, karena ini tak masuk dari dividen BUMN," beber Hashim dalam CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).
Pria yang juga diangkat menjadi Utusan Khusus di Bidang Iklim dan Energi itu mengatakan, Prabowo sudah paham bila uang pemerintah dipangkas dan ditahan pengeluarannya pasti akan menyebabkan kontraksi atau pelemahan ekonomi.
Namun, menurutnya bila uang yang ditahan penggunaannya tadi dibelanjakan untuk program prioritas seperti MBG, justru uang itu akan lebih bisa dirasakan oleh masyarakat dan memutar roda ekonomi.
"Dia tahu kalau uang tidak di-spend dan dikucurkan, dan dibelanjakan, itu pasti akan sebabkan kontraksi. So, walaupun uang diambil dari program-program, tapi itu akan dibelanjakan untuk program-program strategis," beber Hashim.
Menurutnya, berdasarkan perhitungan Kementerian PPN/Bappenas, dari anggaran MBG yang semula Rp 71 triliun pada 2025 dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,83%. Nah, apabila ditambah dengan anggaran Rp 100 triliun untuk 2025, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendapatkan dorongan 1,95%-2%.
"Kalau ditambah Rp 100 triliun berarti pertumbuhan ekonomi kita akan bertambah 1,95% atau 2%. Kenapa? Karena uang ini akan disuntik kepada pelaku ekonomi di tingkat yang paling dasar, yaitu di pedesaan untuk beli telor, beli ayam, beli sayuran kelor, beli ikan, beli nasi, beli jagung dan sebagainya," papar Hashim.