Kota Solo mulai melaksanakan makan bergizi gratis (MBG) hari ini. Di tahap pertama ini menyasar tujuh sekolah di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres.
Dari pantauan detikJateng di SDN Purwodiningratan anak-anak menerima makan bergizi gratis sekira pukul 08.00 WIB. Sebelum menerima makan bergizi, mereka diminta untuk cuci tangan terlebih dahulu.
Selanjutnya, mereka menerima makan yang diberikan di wadah stainless steel. Beberapa anak yang menerima makan tersebut mengaku belum sarapan dari rumah. Untuk menu hari pertama, siswa menerima nasi, sayur cha sawi tauge, ayam goreng, buah jeruk dan susu kotak.
Salah satu siswa yakni, Tika Indi Amelia (11) mengaku enak menerima menu makan bergizi gratis tersebut. Meskipun dirinya mengaku tidak suka dengan sayur, Indi mengaku tetap memakannya.
"Enak (makannya). Agak nggak suka (sayur) tapi nggak papa. Sekalian belajar makan sayur, milih-milih kalau sayur. Belum sarapan, tapi sudah tahu kalau ada makan bergizi," katanya ditemui di SDN Purwodiningratan, Senin (13/1/2025).
Sementara itu, siswa lainnya, Meila Salsabila (11) mengaku tidak ikut makan karena sedang menjalani puasa Sunnah Senin Kamis. Dirinya tidak masalah bila tidak makan sendiri di dalam kelas.
"Karena puasa nggak makan. Nggak papa, nggak ikut makan," ucapnya.
Pelaksanaan hari pertama Makan Bergizi Gratis di Solo, Senin (13/1/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Mei, sapaannya itu mengaku tidak memaksa bila makanan tersebut tidak bisa dibawa pulang.
"Nggak dibawa nggak papa. Kemarin sudah dikasih tahu kalau ada makan bergizi," ucapnya.
Terpisah, Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan, makan bergizi gratis menyasar siswa TK hingga siswa SMA. Ia menyebut ada 2.787 siswa.
"Sasaran 2.787 siswa di 7 sekolah seputaran Purwodiningratan, radiusnya tidak boleh lebih dari kilometer.Tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak boleh lebih dari 3 ribu penerima," ungkap Teguh.
Jika lebih dari tiga ribu penerima Makan bergizi gratis, nantinya pemberian makan akan melebihi jam yang sudah ditentukan.
"Kalau melampaui nantinya bisa basi dan sebagainya. Ini sudah ditata semua, tadi ada masukan untuk exhaust, nanti biar disampaikan ke Pak Sekretaris Daerah," ucapnya.
Teguh mengatakan untuk pembagian makan bergizi gratis sebelum pukul 09.00 WIB. Sehingga, untuk anak-anak yang menerima makan di bawah jam 09.00 WIB, diharapkan tidak sarapan dari rumah.
"Tetapi ini kan semuanya sebelum jam 9 sudah terdistribusi, harapannya, kalau SMA bisa saja datang belum dimakan, tapi diharapkan makan sesuai waktu ditentukan," bebernya.
Mengenai siswa yang ada berpuasa, Teguh mengaku belum ada arahan mengenai hal tersebut. Meski begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan SPPG.
"Nanti dinas akan berkoordinasi dengan SPPG, tentunya seperti apa. Karena kalau dibawa pulang, meski zonasi dekat rumah nggak jauh dari sekolah, atau orang tua yang datang nanti mengembalikan. Kalau kita mengantar ke rumah menambah pekerjaan, kalau orang tua yang ambil itu akan lebih baik, atau ke sini bawa tempat makan sendiri, karena nggak boleh keluar dari sekolah (tempat makan). Harapan saya nanti dinas dan SPPG bikin SOP supaya barang tidak keluar dari sekolah" pungkasnya.